Jumat, 26 November 2021

Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan XII (Zoom Meeting)
Hari, Tanggal : Jumat, 26 November 2021
Tema : Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial 
Narasumber : Sri Sugiastuti, M.Pd.
Moderator : Dail Ma’ruf, M.Pd.
Melihat ada wajah Bu Sri Sugiastuti di flyer webinar sore ini, saya bersemangat untuk ikut zoom meeting, bahkan mengancam diri sendiri jangan sampai terlambat masuk. Pertama mengenalnya dalam acara MWC di Donoyudan, 2018. Gelaran acara Mediaguru bertajuk Mediaguru Write Camp. Sejak saat itu, semakin sering bertemu Bunda Sri atau Bu Kanjeng, panggilan akrab beliau dalam kelas-kelas atau komunitas menulis. Terbayang sudah, pasti seru webinar Jumat sore ini. 

Setelah kelas dibuka, Pak Dail selaku moderator langsung menyilakan Bu Sri untuk menyampaikan materinya. 

Sri Sugiastuti
Blogger, motivator, dan penulis 21 buku ini menyelesaikan S-1 di FKIP Bahasa Inggris UNS dan S-2 di UMS. Seorang guru yang pegiat literasi nusantara ini juga sudah menjadi editor sejak tahun 2019. Bu Sri yang hobi silaturahmi, traveling, dan membaca ini pun menjadi pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah.
WhatsApp : 089692593804
Email : astutianamudjono@gmail.com
Instagram : @astutianamudjono
FB : Sri Sugiastuti
BAGAIMANA MENJADI NETIZEN YANG BAIK
Apakah yang tersaji di dunia maya akan kita ambil semua? Tentu saja tidak. Kita harus pandai menggunakam waktu untuk mendapatkan yang terbaik.
Dengan adanya pandemi, pembelajaran banyak dilakukan dengan daring sehingga semua pihak memang mau tidak mau terbentuk untuk terlibat dengan kegiatan dunia digital.

MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL SECARA BIJAK DAN BERTANGGUNG JAWAB
Sebaiknya mencari aman dalam berinternet dengan hal-hal yang baik. Internet sebagai dua mata pisau bisa bermanfaat dan bisa juga melukai.

Budaya membaca masyarakat yang masih minim, membuat mereka latah, mudah menerima dan mudah menayebarluaskan informasi. 

1. Jangan asal posting konten
Bijaklah dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media sosial. Meski pun platform media sosial saat ini punya fitur privasi yang bisa kamu atur, namun tak ada salahnya menggunakan media sosial dengan lebih baik dan bermanfaat sehingga tidak menyinggung pihak lain.

2. Tak perlu detail mencantumkan informasi
Dalam akun media sosial, jangan pernah mencantumkan informasi pribadi yang detail karena kita tidak pernah tahu ancaman-ancaman apa yang sedang mengintai. Protect your privacy!

3. Jaga Etika
Jaga selalu etika, sopan santun, dan selalu bersikap respect kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial kita. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA. Hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati.

4. Selalu wspada jangan langsung percaya
Akan selalu ada limpahan informasi atau orang-orang tak bertanggung jawab yang wara-wiri di media sosial. Kalau sudah begini, harus mawas diri dalam menyaring informasi-informasi yang tersebar. Waspadai pula pengguna-pengguna tak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan yang jelas untuk mencegah terjadinya penipuan atau hal-hal lain yang tak diinginkan.

5. Filter akun-akun yang diikuti
Ikutilah akun-akun bermanfaat, menghibur, atau kredibel yang justru bisa menambah wawasan. Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic dan tidak memiliki kegunaan apapun.

TIPS BIJAK DAN AMAN MAIN MEDIA SOSIAL
Kemudahan bersosialiasi lewat medsos sering tidak disadari dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Terlebih cukup banyak pula konten-konten bernuansa negatif yang sayangnya tidak bisa selalu kita hindari. Lantas, adakah tips aman main media sosial agar kita bisa bebas stres?

1. Pilah-pilih konten yang mau dibaca
Makin hari makin banyak saja berita kejahatan atau isu-isu politik yang bikin gerah.
Dikutip dari CNN, Susanne Babbel, seorang psikoterapis khusus pemulihan trauma, memaparkan otak manusia yang terus menerus “dicekoki” hal-hal buruk dan traumatis tanpa henti (dalam hal ini konten-konten sosmed yang negatif) dapat memperlambat kerjanya untuk mengatasi stres.
Pada akhirnya, mengakses konten-konten negatif terlalu sering dapat menyebabkan Anda terus merasa stres sehingga tanpa sadar memunculkan respon kecemasan dan takut tak beralasan yang terlalu berlebihan (paranoid).

2. Follow hanya teman dekat dan dapat dipercaya
Cara ini bertujuan untuk membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoax dan konten-konten penuh kebencian sampai kepada Anda.
Di sisi lain, Anda juga tidak bisa sepenuhnya memahami atau mengubah jalan pikiran following. Beberapa orang kadang tidak menyadari ia sudah turut menyebarkan ketakutan, isu, dan bahkan kebencian kepada sesama di media sosial.

3. Hati-hati juga dengan modus penipuan.
043 waspadai menggunakan foto org lain, mengaku dg profesi tertentu (modus scimer)

Youtube sdg naik daun, kita bisa membuat tutorial atau tips yg manfaat. Para blogger byk yang lari ke toutube.  Hal ini krn budaya masyarakat indoneisia lbh suka menonton dr membaca. Namun, sebaiknya jangan ambisi mendapatkan uang.

TANYA JAWAB:
1. Menyikapi aggota grup penyusup (biasanya dengan nomor kode 043), sebaiknya membuat grup jangan menyebar link. Hal ini setiap orang tanpa diketahui latar belakangnya, bisa asal gabung ke grup, berbahaya.
2. Menyikapi anggota grup yang kurang sopan, sebaiknya dilaporkan kepada admin. Admin sebaiknya mempunyai ketegasan agar semua anggota bisa nyaman.
3. Peserta dan admin perlu ada komunikasi. Bila mendapati nomor yang mencurigakan, bagus bila langsung diblokir. Kalau dilayani, kita bisa terhipnotis. Jangan sampai mau dimintai foto dan video call.
4. Jangan mudah percaya dengan narasi pelaku, seperti minta sumbangan untuk anak yatim. 
5. Hati-hati bila menggunakan komputer orang lain, email yang kita buka di komputer tersebut segera dihapus.

Luar biasa antusias peserta hati ini. Dari yang bertanya, menanggapi, sampai berbagi cerita tentang pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan dalam bermedsos, khususnya dampak dari banyaknya grup yang diikuti. Bermunculan anggota penyusup. Semoga Allah menjaga kita dari niat tidak baik mereka. 

Oya, Alhamdulillah saya mendapatkan hadiah buku dari Bu Kanjeng karena menjawab pertanyaan dari moderator pas awal acara dimulai, menyebutkan tema webinar. Terima kasih Bu Kanjeng dan Pak Dail. 

Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan XI
Hari, Tanggal : Rabu, 24 November 2021 (grup WA)
Tema : Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah
Narasumber : Deni Darmawan
Moderator : Helwiyah

Suara Ibu Helwiyah sebagai moderator kelas GMLD sore ini hangat menyapa peserta.  Moderator mengingatkan peserta agar segera menyiapkan lingkungan yang kondusif dan nyaman. Bahkan, minuman dan camilan agar tersedia. Sejak awal moderator mengingatkan tata cara bertanya. Sepertinya beliau sudah menangkap bakal banyak pertanyaan pada materi yang superkeren ini. 

“Keterampilan digital seperti apakah yang diperlukan agar masa depan kita cerah? Bagaimana memperoleh dan memanfaatkannya? Mari kita kepoin apa yang akan disampaikan Uncle D, nama tenar Bapak Deni Darmawan.” Ya, begitulah suasana akrab dan penuh semangat pada kelas Grup WA Rabu sore itu yang dibangun moderator.

TENTANG NARASUMBER

Deni Darmawan
Blogger, youtuber, author, reaseacher, dan speaker ini menjabat sebagai dosen Universitas Pamulang, Tutor online Universitas Terbuka, dan Founder KOMBIS. Penulis 3 buku solo dan 5 lebih buku antologi ini sekaligus sebagai penulis jurnal dan penulis artikel popular di berbagai media cetak. Pengalaman menjadi narasumber dan menjadi penulis sekaligus editor sudah tidak terhitung lagi. Bahkan, banyak media sosial beliau miliki: IG, WA, facebook, Instagram, dan website. Salah satunya youtube di Deni Darmawan Official

MATERI
Narasumber yang rendah hati ini berharap mudah-mudahan bisa mendobrak keterampilan digital Bapak/Ibu peserta. Ia membuka sapaannya dengan mengajak peserta menyimak video yang berhubungan dengan memasuki era society 5.0. 
Kita sudah memasuki berbagai era. Mulai dari era Society 0.1 sampai era Societ 5.0. Begitu cepat perubahan dari era ke era. Saat ini, tidak terasa kita sudah memasuki era society 5.0. Padahal, seperti baru kemarin memasuki era society 4.0 atau revolusi industri 4.0. Mau tidak mau, kita harus siap ya Bapak/Ibu untuk beradaptasi, bermigrasi dengan segala perubahan yang terjadi. Era selanjutnya, kita tidak tahu apakah nanti ada era society 6.0, 0.7, 0.8 dan seterusnya. Wallahu’alam.
Ada satu menarik tentang gambaran era 2045. 
https://www.youtube.com/watch?v=rjLVCpE3kuw

Sebuah film menarik yang menggambarkan era masa depan. Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film ini akan membawa Bapak/Ibu antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata dan realitas virtual saling tumpang tindih. 

Untuk kesempatan kali ini, akan dibahas keterampilan di era society 4.0 atau revalousi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan 4.0. atau  keterampilan abad 21.

Guru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. Begitu kata Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan Indonesia).

Semboyan itu terus kita pegang sebagai pengajar dan pendidik, agar kita terus menjadi teladan, terus mau belajar dan terus memotivasi peserta didik kita. Nah, menjadi motivator guru literasi digital (GMLD) kita harus bertransformasi menjadi menjadi guru abad 21,  yaitu menjadi guru yang multitasking. Guru yang mempunyai keterampilan digital. Guru yang sudah melek teknologi, istilah yang dipakai oleh Bapak Munif Chatib, guru harus bermigrasi agar bisa akrab dan menggunakan teknologi untuk aktivitasnya.

Silahkan baca artikel Pak Deni di portal media online tangselmedia.com
https://tangselmedia.com/guru-melek-literasi-digital.html

Membaca juga salah satu keterampilan Bapak/Ibu. Ada yang membaca lambat, sedang dan cepat. Karena ini era informasi, begitu banyak informasi berseliweran dalam jagat media sosial. Tips membaca cepat:  https://www.youtube.com/watch?v=YlAwRLyB_Dk

Keterampilan Literasi Digital
Keterampilan digital adalah sebuah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital dan memanfaatkan situs jejaring media sosial serta keterampilan menggunakan jenis gawai dll. 

Keterampilan abad 21
Pak Jokowi dalam sebuah pidatonya menyampaikan, “Langkah transformasi digital dalam menghadapi era ini salah satunya mempunyai SDM talenta digital.”

Nah, keterampilan digital itu meliputi Keterampilan 4C itu : Creativity dan Inovation, Critical Thingking, Communication, and Collaboration.

1. Creativity & Inovation
Keatif dan inovasi harus dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan “gebrakan” inovasi.
Contoh hasil melakukan “gebrakan” inovasi kala pandemic, baca di  https://mediaindonesia.com/opini/417017/gebrakan-inovasi-kala-pandemi

Semua dimulai dari ide dan dibuktikan dalam bentuk nyata dengan melakukan terobosan berbagai inovasi

2. Critical Thinking.
Berpikir kritis adalah keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital dan kemmaluan menerima informasi sehingga tidak mudah menerima hoax. 

3. Collaboration
Keterampilan bekerja sama dalam kelompok. 
Bapak Ibu, bagaimana kolaborasi Om Jay dan kawan-kawan dalam membuat program berbicara, menulis dan motivator guru literasi digital? Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program “superkeren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun sehingga akan muncul guru-guru penggerak dalam kolaborasi. Dari kelas-kelas menulis juga lahir penulis-penulis buku. Dari kelas-kelas itu juga mendobrak SDM talenta digital guru.  Amazing bukan! Om Jay gitu loh.

Buatlah konten kreatif kolaborasi yang mampu membuka kesadaran generasi milenial Y dan Z agar bisa memahami dan menyerap nilai-nilai pancasila.
https://www.youtube.com/watch?v=oZntTNRbEuw

4. Communication (komunikasi)
Menyampaikan sebuah ide dan karya dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai media sosial, yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah youtube karena mereka akan mendapatkan poin dan koin, pujian dan cuan. 

Om Jay pernah berkata dalam webinar zoom, “Setelah guru mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”. Guru punya segudang ilmu, jadi buatlah konten kreatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagai contoh saja Bapak/Ibu, Bagaimana Fiki Naki yang mampu memanfaatkan platform digital untuk belajar berbagai bahasa. Siapa sangka, anak kampung asal Riau ini ketika main OME.TV dan di upload ke youtube, ia mendapat pujian dan cuan.

Begitu juga dengan mahasiswi saya, namanya Bella Claudina dengan nama penanya Claudinab. Karena suka membaca novel di watpadd, Bella menulis novel dengan menggunakan noted di hape. Siapa sangka, novelnya dibaca hingga 2.5 juta dan dilirik oleh Gramedia hingga diluncurkan di Gramedia Menteng JakPus. Sya tuliskan beritanya di web prodi

TANYA JAWAB
1. Umi Agus Farida dari Kalsel
saya justru khawatir kalau generasi mendatang tanpa mengenal lingkungan, sosial, dan yg lebih parah ajaran agama masing2 karena sibuk dengan dunia digital. 
JAWAB: Teknologi tidak bisa kita hindari karena begitu cepat perkembangannya. Hal ini juga yg mengkahwatirkan kita sebagai orang tua. Dibutuhkan peran orang tua dan koloborasi sekolah dan masyarakat. Orang tua menjadi teladan, jadi harus bijak dan cerdas juga dalam menggunakan Gawai. Ajaklah shalat berjamaah, mengaji bersama sehingga quality time bagi keluarga.

2. Nur Laili Rahmawati dari Purbalingga
Bagaimana memaksimalkan apa yg kita miliki dalam mengembangkan keterampilan digital? Terkadang kita sudah terkekang oleh zona yang nyaman sehingga merasa enggan untuk mengasah kemampuan literasi kita
Jawab: Allah menciptakan kita tidak sia-sia bu. Asah terus keterampilan ibu. Ketika Om Jay membuka kelas bicara, menulis dan motivator digital, maka coba kita praktikan pelan-pelan. Pada dasarnya manusia diberikan potensi, jika kita asah, maka akan menjadi ketrampilan.
 
3. M.Chaerudin, S.Pd/ Parungpanjang Bogor
Berapa lama menjadi terbiasa menguasai aplikasi digital terkini, bisa di lihat dari konten-konten kreatif yang bapak share, seperti Youtube? Apakah bapak punya tim untuk mengolah konten2 kreatif digital?  Mohon resep cepat menguasai keterampilan 4C.
Jawab: Saya belajar dari yang ahli Pak. Kadang saya belajar dari mahasiswa saya yang pintar dalam menggunakan platform media digital. Saya tidak malu untuk belajar sama mereka. Saya awalnya mengajak mereka (mhs) tolong membuat video, dsb. Kemudian saya catat dan saya praktikkan. Saya juga selalu liat tutorial di youtube. Mulai dari menggunakan tools dari video, dan design. Orang menyebut saya multasking. Tapi saya tdk merasa begitu, sebab, saya punya keinginan tahunan yang besar terhadap sesuatu hal.
Resep 4C adalah bergabung dengan TIM OM JAY Pak. Keterampilan 4C ada semua di tim itu.

4. Frans Fernandez Praya 
Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua?
Jawab: Semua kehadiran berupa teknologi yang ada pada hakikatnya memudahkan aktivitas kita. Kemudahan itu akan memberikan kenahagiaan lahir bathin jika tujuannya adalah memberikan pencerahan, inspirasi, dan tentunya memberikan kebaikkan orang lain dengan konten-konten yang kreatif. Kata Pak Jokowi, banjiri medsos dengan konten2 positif, yang merekatkan persatuan dan kesatuan anak bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa. Seperti video yang tadi kami buat dalam membumikan nilai-nilai pancasila

Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk membendung hal-hal negatif dunia digital dan berhasil mencapai itu semua? Ikut grup Guru Motivasi Literasi Digital agar kita cerdas, dan bijak dalam menggunaka platform digital

Jadi, ketrampilan digital yang perlu kita fahami dan kembangkan sesuai amanah dunia pendidikan adalah 4C. Ketrampilan digital harus diimbangi dengan penguatan karakter melalui konsep PPK. Dampingi dan awasi anak anak kita saat penggunaan media digital , tanamkan pula nilai nilai agama  dan keluhuran Budi pekerti agak tak terbawa arus dari kontent   negatif.

“Semoga kita bisa meningkatkan  Imtaq dan IPTEK secara bersamaan”

Kamis, 25 November 2021

Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan X
Hari, Tanggal : Senin, 22 November 2021 (grup WA)
Tema : Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital
Narasumber : Rosminiyati
Moderator : Muliadi

Senin sore, pertemuan kesepuluh kelas GMLD membuat sedikit lega perasaan saya. Setidaknya saya sudah sampai pada setengah perjalanan dari total rencana 20 kali pertemuan. 

Kelas di WA grup kali ini membuat saya lagi-lagi tersentak menyadari bahwa kelas hebat ini diikuti peserta se-Indonesia. Seperti kata moderator, Pak Muliadi, yang memimpin jalannya diskusi langsung dari Sulawesi. Bahkan, Pak Muliadi sudah berpamitan karena nanti harus meninggalkan tugas sementara saat memasuki waktu shalat magrib pada pukul 17.45 WITA atau pukul 16.45 WIB. Ada rasa malu bila saya tidak bersemangat mengikuti kelas ini. Pelatihan gratis dengan materi dan pembicara yang hebat-hebat. 

Tentang Narasumber
Rosminiyati, S.Pd. lahir di Pangkalpinang pada 5 April 1970. Beliau mengajar di SMK Negeri 2 Pangkalpinang dari tahun 1994 hingga sekarang. Pernah menjadi pemenang juara dua lomba blog nasional 2021. 

Saya tertarik dari cara narasumber memperkenalkan diri sebagai seorang “anak muda” yang berusia 51 tahun. Wah, ini kakak kelas saya pas. Hehe…. Selain itu, cara beliau merendah dengan menyebutkan posisinya yang sebenarnya mendaftar sebagai peserta GMLD, tetapi malah dimasukkan ke dalam tim panitia. Dengan keyakinannya bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang indah, beliau pun harus memanfaatkan kesemapatan pertama ini untuk belajar yang jauh lebih giat lagi agar tidak mengecewakan gurunda (Pak Wijaya Kusuma, akrab dipanggil Om Jay) yang telah memberikan amanah kepada saya untuk berbagi.
Buku karya Bu Ros
Buku ini terdiri dari 228 halaman, merupakan kumpulan tugas dan tulisan di dunia digital dengan menggunakan platform blog dari kelas Belajar Menulis PGRI. Awalnya hanya mau belajar menulis, ternyata diperkenalkan dan diharuskan untuk mempunyai blog serta mendapatkan keberkahan ilmu lainnya. Dengan bergabung di kelas Belajar Menulis, beliau semakin mengerti arti kerja keras, perjuangan, ketangguhan, kolaborasi, keikhlasaan, saling menghargai, kebermanfaatan hidup, dan lain-lain.

MATERI
2 kata kunci yang menjadi pedoman pembahasan materi:
 1. Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
2. Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Mrngapa perlu melakukan perubahan di dunia digital? 
1. Kebutuhan. Perubahan dan perkembangan teknologi tak luput pula terjadi pada bidang pendidikan. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/online. Jika tidak melakukan perubahan, kita akan ketinggalan.
2. Menyalurkan hobi
3. Tambahan penghasilan
4. Berbagi 

Hal-hal yang memengatuhi perubahan di dunia digital
1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapan pun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
3. Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
4. Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
5. Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bukanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

Peserta GMLD bisa berperan menjadi motivator kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital. Tentunya harus menggerakkan diri terlebih dahulu agat menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita.

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:
1. Tidak bisa -> bisa;
2. Tidak berani -> berani;
3. Sudah bisa -> banyak/terampil;
4. Banyak -> berkualitas;
5. Sendiri -> kolaborasi;
6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
Untuk melakukan perubahan di dunia digital, kita tidak perlu merasa minder dan dan berani berproses dengan berpijak pula pada latar belakang pengetahuan dan pengalaman, serta “perangkat lunak” yang ada pada diri kita masing-masing. 
Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan dalam gerakan perubahan:
1. Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:
Usia tua  Merasa muda
Guru jadul -> Guru gaul
Tidak sempat ->Menyempatkan diri
Tidak mampu -> Saya bisa
2. Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
3. Berani keluar dari zona nyaman. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.
4. Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.

Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

5. Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.

Video berikut ini sebagai contoh hasil kolaborasi. Saya yang belum bisa membuat video, tapi menghasilkan video karena adanya kolaborasi. 
https://www.youtube.com/watch?v=6am-ohG0cbs

Semua ini merupakan hasil Pelatihan Belajar Menulis di PGRI, yang saya persembahkan bagi teman-teman seperjuangan di kelas Belajar Menulis dan guru-guru literasi saya (materinya diambil dari para narasumber), yang saya persembahkan saat acara penutupan pelatihan.

6. MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

Untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya.
Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka.

Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

Bagaimana caranya?
1. Kolaborasi dengan sesama guru.
2. Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Hal ini bisa dilakukan dengan pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas atau secara general pada saat upacara atau waktu khusus.
3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.
Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
4. Memotivasi:
Mengadakan perlombaan;
Memberikan hadiah, dll.
”Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi. 
Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.”

Materi yang luar biasa, sangat menginspirati dan menggugah. Menurut saya, ini materi dalam kelas grup WA yang disampaikan secara sistematis, rapi, dan padat. 

Bisa untuk rujukan tambahan materi ini.
https://youtu.be/4n9BO5qZlgs

Sabtu, 20 November 2021

Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital Word

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan IX
Hari, Tanggal : Jumat, 19 November 2021 (Zoom meeting)
Tema : Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World
Narasumber : Helwiyah, S.Pd., M.M.
Moderator : Ms. Phia

TENTANG NARASUMBER
Ibu Helwiyah , blogger,writer,teacher, dan motivator ini lahir di Jakarta, 10 Desember 1971. SD, SMP dan SMK beliau selesaikan di Jakarta Selatan 1978-1990. S-1 di IKIP Jakarta Program Akuntansi 1995, S-2 Magister Manajemen di Uhamka 2015, dan  S-1 PGSD Uhamka 2019 di Jakarta Timur.
Guru SD N Duren sawit 14 Jakarta Timur sejak 2017 ini pernah mengajar di SMK Muhammadiyah 6 dan 7, Instruktur Nasional Akuntansi, MAN 10 Joglo Jakbar , Dosen Akuntansi LP3I di Jakarta dan Depok 2002-2013. 
buku karya Bu Helwiyah

Dalam pengantar kelas zoom meeting ini Bu Helwiyah menyampaikan bahwa dengan adanya pandemi masyarakat semakin melek teknologi. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kita selalu memanfaatkan teknologi. Dari membangunkan tidur dengan alarm di gawai, mencari makanan dengan aplikasi, mengambil uang dengan ATM, semua serbadigital.
Potensi apa yang kita miliki agar maksimal dengan memanfaatkan dunia digital?
Pengertian Literasi adalah kemamuan menulis dan membaca (KBBI). Adapun Literasi digital adalah kecakapan penfgguna dalam memanfaatkan media digital, seperti komunikasi, jaringan internet, dan lain-lain. (kompas.com)

Nah, sebagai peserta GMLD, Bapak Ibu harus mampu memanfaatkan dunia digital dengan efektif. HP, tablet, dan media pendukung lainnya.  

Menurut survei, kemampuan Indonesia bidang membaca, mtk, dan sains di bawah 40. Hal ini menggugah pemerintah untuk berbenah. Dengan demikian, Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, meluncurkan  5 strategi untuk meningkatkan penilaian dari PISA: 1) Transformasi pimpinan sekolah (KS dari guru-guru terbaik), 2) Reformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) – LPTK, 3) Penyederhanaan Kurikulum (fleksibel dan berbasi kompetensi),  4) UN diganti AKM literasi & numerasi  berbasis global (PISA, TIMSS & PIRLS), 5) Kemitraan denagn daerah dan masyharakat sipil (POP & sekolah penggerak).
SAMAKAH DUNIA DIGITAL DAN DIGITAL WORLD?
Dunia digital adalah ketersediaan dan penggunaan alat digital utk berkomunikasi di internet, perangkat digital, perangkat pintar, dan teknologi laiannya. 
Digital World adalah wahana di mana pengguna dapat bermain sambil belajar dengan perangkat yang menyajikan alat peraga interaktif mengenai teknologi berbasis digital. 

POTENSI DI DIGITAL WORLD
 Potensi:
Kesangggupan atau daya yang dimiliki seseorang untuk bisa dikembangkan.
Sebenarnya semua orang  mempunyai potensi, ada yang mau mengembangkan, ada juga yang tidak.

Yang suka berjualan,  bisa memanaatkan berbagai media social WA, IG, FB, dll., email, chat application. Dalam dunia Pendidikan, PJJ bisa memanfaatkan google meet, zoom meet, google classroom, WA, youtube, atau cisco webex. Adapun syarat penggunaan digital membutuhkan:  device Tambahan ( HP, Laptop, Tablet, 2) kuota internet dan Lisrik, 3)Digital skill, dan 4) pelengkap Tools.

7 CARA AMPUH MEMAKSIMALKAN POTENSI DI DIGITAL WORLD
1. Mindset/ pola piker
Pola pikir masyarakat perlu segera disetel ulang dengan cara mulai dari hal kecil, segera memulai, tidak perlu bersaing, tidak perlu menyenangkan orang, niat sedekah ilmu, dan investasi ke diri sendiri.
2. Target market/ follower
Kita aperlu memasang target atau sasaran kita,  yaitu berdasarkan  jenis kelamin, problem, harapan, lokasi, atau usia. 
Sebaiknya carilah masalah kekinian agar medsos kita ramai banyak pengunjung.
3. Menghargai karya orang lain
Buatlah merek sendiri yang khas sehingga terhindar dari plagiat
4. Hindari menyebarkan hoaks
Jangan terlibat dalam penyhebaran hoaks dan jangan mudah termakan hoaks.
5. Posting konten
Sebaiknya  sehari 1 kali, bermanfaat untuk membangun interaksi, gunakan fitur live
6. Terus update skill
Banyak kesempatan untuk terus menambah ilmu seputar online advertising, desain, video maker, copy writer
7. Konsisten
Konsisten sebagai salah satu cara untuk menuju sukses memaksimalkan potensi kita.*

Jumat, 19 November 2021

Kucing juga Punya Perasaan


Kehadiran empat ekor anak kucing yang lucu-lucu di rumahku mengingatkanku pada Omjay. Sama-sama tentang empat ekor kucing. Omjay kehilangan 4 ekor kucing, sedangakn aku kedatangan 4 ekor kucing. Kodarullah, 4 ekor kucing Omjay mati karena sakit, sedangkan di rumahku 4 kucing itu, kami bagaikan mendapatkan durian runtuh. Mereka datang sendiri. 

Mengapa? Anakku pingin banget merawat kucing, tetapi di tentang keras suami. Nah, indukan kucing yang sering berkunjung ke rumah lama-lama bunting dan memberi bonus 4 anak. 

Namun, dari 4 anak itu, ada 1 ekor yang pertumbuhannya tertinggal. Tiga ekor saudaranya sehat, lincah, dan berisi. Satu ekor yang ekornya buntung seperti induknya ini, tetap kurus dan pendiam. 

Pernah aku mengamati saat mereka menyusu. Tiga ekor dengan lahap menyedot susu, si buntung ini tidak kebagian tempat. Ketika mendekat, kaki-kaki saudaranya menolak, mendorong, dan mengusirnya. Tiga kali dia berputar mencari celah, tidak juga mendapatkan puting susu emaknya. 

Giliran dia mendapatkan, yang lain mundur, emaknya bangkit. Mungkin sudah habis air susunya dan ingin mencari makan. 

Setiap aku tengok, si buntung selalu menyendiri terpisah dari yang lain. Sepi, hampa, tersisih, atau menyisihkan diri? Apakah kucing juga mempunyai perasaan seperti manusia? 

Purwokerto, 16 November 2021
Kucing yang sehat
Selalu menyepi

Kamis, 18 November 2021

Inklusivitas di Dunia Digital

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan VIII (di grup WA)
Hari, Tanggal :  Rabu, 17 November 2021
Tema : Inklusivitas di Dunia Digital
Narasumber : Muliadi
Moderator : Dail Ma’ruf

Sore ini ada yang berbeda. Grup WA GMLD 4 sepi dari informasi kelas pertemuan ke-8. Saya menunggu-nunggu dan sudah bersiap-siap dengan hp dan laptop di meja. Tepat pada 16.00 tiba-tiba grup WA dikunci, hanya admin yang bisa menyampaikan informasi. 

Setalah Pak Dail menyapa, muncullah flyer Pelatihan GMLD ke-8 dengan tema Inklusivitas di Dunia Digital. Tumben, kali ini keduanya bapak-bapak. Wajah Pak Muliadi, sang narasumber, bersanding dengan foto Pak Dail, moderator sore ini. 

Sekilas tentang Nafrasumber.
Muliadi, S.Pd, M.Pd, guru Matematika di SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah ini kelahiran Kalangkangan, 21 Januari 1971. Menyelesaikan S-1 program Pendidikan Matematika di Universitas Tadulako Untad (UNTAD) tahun 1997 dan S-2 Matematika di UNESA tahun 2004. 
Pengalaman di dunia Pendidikan, sebagai guru dan beberapa kali menjadi kepala sekolah. Sekarang Pal Muliadi mengajar di SMA Negeri 1 Tolitoli tahun 2017 dan SMK Negeri 1 Tolitoli sampai saat ini. 

Pak Muliadi aktif di MGMP matematika, sebagai guru Inti/Instruktur Matematika SMA/SMK, instruktur K13, pengajar pada Universitas Terbuka (UT) UPBJJ Palu sejak tahun 2006, penulis kolom opini pada Koran lokal, dan paling aktif menulis di media sosial, seperti facabook, WA, dan Blog. Bahkan, ia sebagai penulis di balik layar. Pesannya: Writing is my passion, Jagala Allah maka Allah akan menjagamu, dll
 
Dari Toli-toli langsung, Pak Muliadi berusaha menyapa peserta. Namun, karena di sana mati lampu dan jauhnya jarak dengan para peserta, peserta diminta bersabar oleh moderator.

Materi
Narasumber akhirnya menyapa peserta dengan mengajukan pertanyaan  persis yang tersimpan dalam benak peserta. Apakah Inklusifitas itu?

Inklusivitas berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial.

Sebagai sebuah sikap, inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat digital.

Mengapa kita harus bersikap inklusif di era digital?
Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.
 
Mengapa  masyarakat  digital mesti inklusif?
Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital dan memungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi.

Alasan bagi masyarakat digital harus inklusif, yaitu:
1. Internet bukan lagi barang baru di Indonesia. Oleh sebab itu, internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah.

Dari data yang ada, tercatat Indonesia sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah pengguna internet terbesar. Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Sementara rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakases internet adalah 8 jam 52 menit atau sekitar 75% dari waktu yang tersedia. Ini luar biasa, mengingat hampir 3/4 waktu dihabiskan hanya untuk mengamati perangkat digital yang ada. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinterkasi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter. 

2. Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandagan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan social. 
Oleh sebab itu, perlu disikapi secara bijak dan benar, berbagai contoh perpecahan atau perkelahian antara warga terjadi hanya akibat penggunaan media sosial

3. Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.

4. Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Masyarakat digital harus dapat mampu bersimpati dan berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri

Keempat alas an tersebut mengungkapkan bahwa kita tidak bisa menghindari era digital. Hanya 2 pilihan ikut atau ditinggalkan. Lantas bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Sebagai guru, apa yang harus  kita lakukan?

Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya. Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya
Tiga hal penting dalam inklusivitas dunia digital : Keunikan fisik dan kemampuan, perbedaan dan keragaman, dan keunikan fisik dan kemampuan. 
Jika kita yang normal bisa menikmati serunya era digital dengan smartphone, bagaimana dengan saudara kita yang disabiltas? Indah sekali jika inklusifitas bisa kita hadirkan di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu, kita juga harus menyediakan kemudahan kepada penyandang disabilitas  sesuai dengan kehendak Tuhan tentang penciptaan manusia yang beragam untuk saling ta'aruf atau mengenali dan kolaborasi dalam upaya kita untuk bisa kembangkan inklusifitas dalam bermedia digital.

Berkaitan dengan terbatsnya fasilitas di beberapa daerah, pemerintah terus berupaya membangun imfrastruktur jaringan agar layanan jaringan mudah, dan terjangkau. 

Purwokerto, 17 November 2021

Selasa, 16 November 2021

Menyalurkan Hobi pada Platform Digital

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan VII (di grup WA)
Hari, Tanggal :  Senin, 15 November 2021
Tema : Menyalurkan Hobi pada Platform Digital
Narasumber : Rita Wati, S. Kom. 
Moderator : Rosminiyati


Narasumber kali ini adalah Ibu Rita Wati, seorang guru, blogger, penulis, moderator, sekaligus youtuber. Beliau mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab. Jembrana Bali. Karyanya berupa 4 buku solo, 1 buku kolaborasi, 9 buku antologi, dan berbagai kejuaraan lomba serta menjadi narasumber beberapa kegiatan nasional.
  
Sore itu, peserta langsung ditembak dengan pertanyaan, “Apa hobi Bapak Ibu?” Banyak peserta yang menjawab traveling, membaca, kuliner, musik dll. Ternyata, jika hobi itu disalurkan melalui Platform Digital tentu akan sangat bermanfaat dan hasilnya akan di luar ekspetasi kita. Yang hobi menulis bisa disalurkan ke dalam blog. Seperti berikut:
http://www.ritapinang.my.id/2021/02/tuyul-dan-mbah-iwok.html
https://catatangurumilenial.wordpress.com/2021/09/09/cara-mengatasi-exambrow-tidak-kemakan-virus/
https://www.kompasiana.com/ritapinang/5ef07fca097f362b640b57e6/tips-menghilangkan-rasa-galau-tentang-pacaran

Ketiga plaform  tersebut yang digunakan Bu Rita dalam menulis. 

https://terbitkanbukugratis.id/rita-wati/08/2021/pjj-live-streaming-dengan-menggunakan-streamyard/
Selain itu Bu Rita juga menulis di dalam Web YPTD

Jika Ibu Bapak mempunyai hobi musik atau bernyanyi, bisa disalurkan disalurkan ke dalam youtube, seperti: https://youtu.be/8BCltpp4cqU

Narasumber membagikan link yang sangat bermanfaat bagi peserta, semua adalah hasil karyanya. 

Materi CMS
https://youtu.be/AbWLx70xN08
1.  Fungsi Logika If dlm Ms.Excel https://youtu.be/8BCltpp4cqU
2. Membuat Sertifikat Masal dgn Mailmerge
https://youtu.be/vvnA6s_QX4A
3. Cara menyambungkan WA dari jarak jauh
https://youtu.be/W4ZUP42Pcoc
4. Fungsi Absolut dalam Ms. Excel
https://youtu.be/Q7cFp4iB-yQ
5. Cara Mebuat Blog
https://youtu.be/2ZFZzT8iWV8
6. Cara memasukan gambar, link hidup, dan youtube dalam blog
https://youtu.be/iGlVrcRUdn0
7. Cara merubah template blog pribadi menjadi tampilan profesional
https://youtu.be/XaqpkqtRtic
8. Cara membuat page border, Dropcap dan mengatur kertas di ms.word
https://youtu.be/1aOmxKNugyI
9. Cara Membuat running text di blog
https://youtu.be/1IszU8Kh0fE
Cara menggunakan wheel of names
https://youtu.be/aEDCRbE3PJI
11. Cara membuat daftar menu di blog
https://youtu.be/AZ0nF17Jt34
12. Mengetik Cepat Menggunakan Suara
https://youtu.be/TY-RV1M0sxI

Jika Ibu Bapak memiliki hobi menulis quotes atau kutipan, bisa disalurkan melalui medsos seperti berikut.
Hobi yang kita salurkan dengan tepat dalam media digital hasilnya sanat memukau seperti para youtuber yang berpenghasilan fantastis. Terlebih sebagai guru, jika banyak konten materi pelajaran yang kita buat tentu saja akan jauh lebih bermanfaat dan tentu saja menjadi ladang amal bagi kita yaitu ilmu yang bermanfaat.

Hasilnya pun akan diluar ekspetasi kita. Pengalaman Bu Rita yang mulai diundang menjadi  moderator nasional, narasumber nasional, salah satunya  karena aktif membuat konten di blog dan youtube. Selain itu tulisan kita di dalam blog dan tutorial di youtube bisa dijadikan buku.

Jadi, banyak sekali manfaatnya jika hobi kita disalurkan ke dalam Paltform Digital. 
Selain 5 manfaat yang telah saya tulis dengan aktif menggunakan Platform Digital kita akan semakin kreatif. Kita akan selalu mendapatkan ide baru untuk berkarya. Hal ini tentu saja memerlukan dukungan komunitas. Dengan bergabungnya Bpk/ibu di dalam group GMLD ini semoga hobi Bpk/ibu dapat tersalurkan dengan maksimal. 

Pemanfaatan platform digital yang beragam: blog, YouTube, dll. dapat disulap menjadi bentuk beragam pula, salah satunya menjadi buku.  Bahkan, karya Bu Rita membawanya meraih prestasi yang luar biasa, antara lain menang lomba atau menjadi moderator dan narasumber nasional.

Materi dari narasumber sangat luar biasa. Peserta sangat antusias karena membahas hobi. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan. Berikut ringkasan pembahasan pertanyaan dari para peserta, kebanyakan tentang keterampilan membagi waktu dan proses kreatif menulis.
1. Mengatur waktu, kembali ke diri masing-masing. Cara mengatur waktu: mengutamakan pekerjaan yang mendesak, Ketika pekerjaan utama sudah selesai di sela-sela waktu kosong, manfaatkan untuk blog walking sehingga memiliki ide untuk menulis.
2. Ketika ide datang, langsung dituangkan sampai selesai tanpa editing. Setelah selesai baru diedit. Adapun cara mendapatkan ide, banyaklah membaca, termasuk membaca status medsos. 
3. Dari berbagai hobi yang ditekuni dan berbagai platform digital yang tersedia, bisa dicoba semua, tetapi, bila fokus akan membuahkan hasil yang maksimal. Jika konsisten, pasti akan banyak perubahan dan peningkatan kualitasnya. 
Peserta menarasakan puas dan bersyukur bisa mengikuti kelas kali ini. Sayha pribadi, tidak sabar untuk mendapatkan ilmu di kelas selanjutnya.*

Purwokerto, 16 November 2021

Sabtu, 13 November 2021

Berjuang Melawan Gempuran Hoaks

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan VI (zoom meeting) 
Hari, Tanggal :  Jumat, 12 November 2021
Tema : Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoaks
Narasumber : Ms. Phia
Moderator : Deni Darmawan

Beraneka pantun dengan kata kunci “Daun salam” membuka webinar pada Jumat, 12 November 2021. Pak Deni selaku moderator telah mencairkan suasana dengan doa dan harapan bagi peserta lewat pantun-pantunya. 

Pemateri cantik yang masih muda ini, Ms. Phia dengan nama lengkapnya Phia Selfiarti, memiliki segudang pengalaman. Dengan julukan Bilingual Blogger kita bisa membayangkan sepak terjangnya tentu lebih luas dalam berbagi kebaikan di dunia digital. 
“Hoaks sangat mengkhawatirkan, bila tidak disikapi dengan cerdas, hoaks dapat mengancam  persatuan bangsa Indonesia. GMLD sebagai pejuang lierasi digital, ayo sama-sama melawan hoaks supaya Indonesia kembali rukun dan tidak terjadi perpecahan.”
Pembuka dari Ms Phia sangat menggetarkan hati para peserta. Ditambah gaya bicaranya yang penuh energi dan selalu sambil tersenyum membuat peserta makin antusias. 

Kendala jaringan internet ditambah suasana hujan di beberapa wilayah membuat presentasi tertunda beberapa saat.Apalgi, posisi Pak Deni diJakarta yang sedang hujan deras, bahkan moderator sempat beberapa terlempar dari ruang zoom. Namun,Ms Phia terus menyampaikan sapaan dan selingan materi pembuka sehingga peserta tetap mendapatkan pencerahan.  Ms Phia pun membuka kesempatan bagi yang ingin bertanya. 

Pertanyaan Pak Frans, “Bagaimana meningkatkan kethanan diri untuk membiasakan berpikir positif sehingga tidsk mudah terpengaruh untuk menyebarkan hoaks ?”
Jawaban: Menyebarkan hoaks adalah belajar yang negatif. Agar berhenti, bukan menyuruh oarng lain berhenti, tetapi meningkatkan benteng diri agar tidsk mudah terpengaruh berita hoaks.
HOAKS : FAKE NEWS
Hoaks sebagai  penyebab konflik adalah tipuan yang kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desas desus utban.
Fake news adalah berita palsu yang dibuat sengaja atau tidak sengaja. Yang sengaja dibuat, hal inikarena penyebar ingin menyampaikan dari sudut pandang beda.

Solusi terbaik adalah selalu berpositif thinking.
Akibatnya:
Selalu sehat jiwa, bahagia ,dan terarah (tdk mudah terpengaruh)
Perjuangan kita melwan hoaks: bersikap positif

Tips tetap positif:
Hadapi dg senyum., berlatih reframing, bangun ketahanan

Reframing: daripada stress dengan berita hoaks, reframe pikiran kita  dengan ucapan, “Berutung kita bukan yang mudah terpancing.”

Bangun ketahanan dengan cara menjaga hubungan baik dengan keluarga/ teman, menerima bahwa  perubahan adalah bagian dari kehidupan, take action, dan start never wait.

Self digita reflekxion perlu dilakukan dengan bertanya pada diri sendiri:
- Sudah pernah posting/ membuka situs apa saja?
- Seberapa postitfkah cara berpikir kita?
- Berapa banyak energi positif yang sudah kitabagikan secara online?
Inilah mengapa kadang kita membuka postingan beberapa tahun lalu di medsos kemudian tersenyum sendiri bahkan malu.
 
Tips melawan hoaks yang tepat adalah SARING SEBELUM SHARING.

Purwokerto, 13 November 2021

Rabu, 10 November 2021

Strategi Menangkal Hoaks

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan V
Hari, Tanggal :  Rabu, 10 November 2021
Tema : Strategi Menangkal Hoaks
Narasumber : Heni Mulyati, M.Pd.
Moderator : Muliadi.

Hari kelima webinar GMLD tetap mempersembahkan semangat luar biasa dari para peserta. Kegiatan bersama para guru dari ujung timur sampai ujung barat wilayah Indonesiadimulai pukul 16.00 yang ternyata sudah 18.00 di wilayah timur. Artinya, Pak Muliadi selaku moderator musti menyelesaikan ibadah magrib terebih dahulu. Hal ini membuat saya lebih semangat mengikuti acara ini agar tidak kalah semangat dengan Ibu Bapak guru dari wilayah timur. 

Sekilas tentang pembicara, Heni Mulyati, M. Pd. Kelahiran Cilacap, 11 Januari 1982 ini menamatkan pendidikan S1 dan S2 dari UNJ pada bidang bimbingan dan konseling dengan IPK 3,83  dan 3,71. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Sebagai seorang pembicara handal atau narasumber dalam berbagai forum seminar, pelatihan, konferensi, dan kursus-kurusu, tentu Bu Heni sudah menuarkan ilmunya di berbagai tempat. Bahkan, kesibukan lainnya beliau sebagai Tim Penulis Buku Informatika untuk SMA kelas X, XI, dan XII penerbit Andi. Koordinator Tim Buku Panduan (Literasi Media: Kurikulum, Panduan Fasilitator, dan Panduan Materi Narasumber) bekerja sama dengan Internews dan didukung USAID. Adapun jurnal ilmiah yang telah diterbitkan sudah tidak terhitung lagi. 

Kini, Ibu muda dan cantik ini sebagai koordinator Pengembangan Kurikulum Literasi Media, Mafindo bekerja sama dengan Internews, didukung USAID. 

Webinar akan dibagi dalam tiga waktu:  Sesi 1 membahas tentang perkembangan era digital dan banjir informasi, sesi  2 mengenai hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya, serta  Sesi 3 membahas tentang tips periksa fakta secara singkat.

Sesi 1 Perkembangan era digital dan banjir informasi

Media  informasi yang awalnya hanya ada TV, radio, dan koran cetak, dengan media komunuikasi jarak jauh hanya lewat telepon atau surat, kini semua berubah.  Sekarang ini setiap orang bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Semakin mudah dan banyaknya media komunikasi dan informasi, kini semua  tersebar termasuk yang tidak penting. Hal ini bisa membuat tidak nyaman bagi sebagian orang. 

Terkait dengan banyaknya informasi tersebut, ada beberapa situasi yang perlu kita sadari: 
1. Era Post Truth
Suatu fakta diberikan membuat seseorang cenderung tidak menerimanya. 
2. Matinya kepakaran
Seseorang yang bukan ahli di suatu bidang, tetapi memberikan gagasan tentang bidag tersebut 
3. Filter bubble dan echo chamber

Sesi  2. Hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya

Hoaks sendiri dari asalnya sudah digunakan abad ke-17. Asal kata ‘hocus’. Hocus pocus, mirip dengan sim salabim di sulap. Pengertian hoaks adalah infomasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.
Masih ada yang percaya hoaks karena beberapa alasan:
1. Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
2. Polarisasi masyarakat
3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta

Adapun alasan seseorang menyebarkan hoaks biasanya karena motif ekonomi.  Dengan banyak orang yang membaca,  dia akan mendapatkan uang, tetapi munsul dalam masyarakat sebuah perpecahan, debat, dan sebagainya.

Ada tujuh misinformasi dan disinformasi yang dapat disimak pada tautan di bawah ini.

Misinformasi: informasi salah, penyebarnya tidak tahu kalau itu salah. Umumnya tidak disengaja.
Disinformasi:  ada unsur kesengajaan.

Simak tautan di bawah ini, sumber dari Youtube Mafindo:
https://www.youtube.com/watch?v=ojCpsFhmSS0

Berikut contoh hoaks, ada yang namanya satire atau parodi, konten palsu, koneksi yang salah.
Contoh berikutnya konten yang menyesatkan, konten yang salah, konten tiruan, dan konten yang dimanipulasi.
Ciri-ciri informasi hoaks:  1)Sumber informasi tidak jelas, 2) biasanya membangkitkan emosi, 3) kelihatan ilmiah, tetapi salah, isinya menyembunyikan fakta, dan minta diviralkan. 
Mafindo merekomendasikan untuk sumber informasi yang kita  gunakan memiliki rujukan media kredibel atau anggota Dewan Pers. Atau sumber dari lembaga resmi terkait.

Dampak Berita Hoaks
 1) Akan timbul perpecahan dan saling curiga antara kita. 
2) muncul kebingungan membedakan mana yang hoaks dan bukan. 
3) meninggal karena terlalu percaya dengan informasi yang dida

Sesi 3. Tips periksa fakta secara singkat.
Silakan bapak ibu menonton video ini. Ini produksi Tular Nalar dari situs www.tularnalar.id 
Video durasi lima menit dapat ditonton pada tautan di bawah ini.
https://www.youtube.com/watch?v=rX5z3PBmwtM

Berapa cara cepat untuk periksa fakta.  Untuk informasi melalui WA, dicek dengan cara: ke www.literasidigital.id atau www.tularnalar.id  
Bisa juga ke youtubenya Mafindo agar tahu hoaks terkini apa saja.
Tiga hal yang perlu dicek fakta: narasi, foto, dan video
Kelas Kebal Hoaks (KKH) Mafindo bekerja sama dengan Kominfo dan Siberkeasi. Gratis dan mendapat sertifikat. Pelatihan ini lebih detail teknis melakukan periksa fakta. Banyak praktik dan latihan. 

Silakan menghubungi kontak di layar. Ikuti juga IG @Siberkreasi atau @Turnbackhoaxid
Bahwa hendaklah bijak gunakan media digital. Apa yang kita unggah akan tinggalkan jejak. 
Periksa faktanya dulu.

Sesi pertanyaan berlangsung seru membuat semakin kuat pemahaman peserta akan pentingnya menangkal Hoaks sejak dini.*

Purwokerto, 10 November 2021

Senin, 08 November 2021

Harapan Omjay: GMLD Menjadi Agen Pencegahan Cyberbullying

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan IV
Hari, tanggal : Senin, 8 November 2021 (WA grup)
Tema : Yuk, Cegah Cyber Bullying
Narasumber : Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.
Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI, Founder kelas menulis dan bicara PGRI, pengajar di SMP Lalbschool Jakarta.
Moderator : Rusminiyati

Sore ini saya pulang mengajar tepat waktu. Saya berharap bisa mengikuti webinar hari ke-4 GMLD dengan lancar. Berbeda Senin pekan lalu yang tertinggal. Meskipun kelas dalam WA grup, yang penting bisa mendapatkan materi dari pembicara hebat, Pak Munif Chatib. Sudah tidak sabar hati.

Namun, flyer dalam grup yang muncul ternyata Omjay dengan materi yang bagus yaitu Yuk, Cegah Cyber Bullying. Mungkin jadwal dioper. Setelah kelas dibuka, Omjay mengabarkan bahwa Pak Munif sakit. Semoga beliau segera sehat kembali. Amin.

“Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi: 1) Pembukaan, 2) Pemaparan materi, 3) Sesi Tanya Jawab, 4) Penutup,” demikian kata moderator sore ini, Ibu Rusminiyati dilanjutkan doa pembukaan. Acara selanjutnya pemaparan materi dari Omjay. Bagaikan air terjun yang mengalir deras, Omjay menumpahkan materi untuk peserta dalam beberapa chat. 

Terjadinya Bullying
Bullying atau perundungan kerap kita temui di mana-mana. Apalagi di jaman yang serba online ini, cyber bullying semakin marak terjadi. Terlebih para pelaku bullying itu bisa menyembunyikan dirinya di balik fake account. 

Tapi, tahukah kita kenapa bullying bisa terjadi? Terus apa sih bahayanya bullying itu? Nah, biar gak penasaran, langsung aja yuk kita simak materi dari Omjay. 

Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendakan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber. Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung, namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya. 

Dapat dibayangkan kalau seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserang dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.

Pencegahan Cyberbullying
Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying.
1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing. 
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

Yuk bersama kita cegah cyberbullying dan jangan sekali-kali menjadi pelaku cyberbullying. Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.

Biasanya, pelaku menutupi kekurangannya dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban memiliki ketakutan yang sama. Namun muncul dengan cara yang berbeda. Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.

Agar Tidak Menjadi Korban Cyberbullying
Ada banyak penyebab terjadinya cyber bullying. Berikut empat penyebab yang bisa membuat Anda menjadi korban.
1. Tidak posting terlalu sering atau banyak
Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.
2. Hindari konten posting-an yang aneh
Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh krena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu.
3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media
Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
4. Tidak sembarang bercerita di sosial media  Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.

Penggunaan media sosial (medsos) untuk bersosialisasi dan berbagi, banyak informasi saat ini kerap memicu berbagai aktivitas yang dibarengi tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi salah satu dampak buruk kehadiran sosial media di tengah masyarakat atau biasa disebut cyberbullying.

Cara mengurangi cyberbullying dengan kita mulai dari langkah sederhana. Seperti menyebarkan kampanye dan aksi #BalasYangBaik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan.

Dampak Buruk Cyberbullying
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korban. 

Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban. Kita perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. 

Peran Orang Tua dalam Menghindarkan Anak dari Cyberbullying
Kita juga perlu membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut ini informasinya.
1. Edukasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru. Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.

2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan.

Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital.
Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring.
 
Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.

Cyberbullying sebagai Materi GMLD
Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya. Itulah mengapa Omjay di PGRI memberikan materi ini dalam kurikulum guru motivator literasi digital (GMLD).

Fitur-fitur Private
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Oleh karenanya, Omjay di PGRI merasa khawatir, peningkatan penggunaan teknologi dan internet di masa pandemi Covid-19 akan berbanding lurus dengan peningkatan cyberbullying.

Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan cyberbullying khususnya di medsos adalah memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Saat ini sudah banyak medsos yang memiliki fitur untuk melindungi penggunanya dari cyberbullying. Contohnya untuk fitur private atau pribadi sehingga teman-teman di medsos hanya yang dikenal. Selain itu, ada fitur untuk menyaring komentar negatif dengan memasukkan kata kunci tertentu. Itulah yang sudah dilakukan.
 
Kampanye Gerakan Anti Cyberbullying
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti Cyberbullying.

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab  serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Materi Tambahan
https://youtu.be/Rhinz16z7tM
https://youtu.be/5CfLW5aEBAw
https://www.rexona.com/id/gerak-tak-terbatas/7-hal-yang-bisa-kamu-lakukan-sebagai-cara-mencegah-bullying.html
Blog Omjay:  https://wijayalabs.com/about

Tanya Jawab
1. “Saya khawatir tidak lulus dan kasian dengan teman saya maaf yang gendut dan gagap yg sering ditertawakan krn gagap sewaktu presentasi.”
Bagaimana menyikapi hal demikian dan agar tumbuh percaya dirinya, terimakasih.
(Jawab: Sebagai teman sekaligus sahabat kita harus mampu meyakinkan dirinya untuk tampil apa adanya. Bantu kawan kita untul lebih percaya diri)

2. Bagaimana cara kita menghentikan cyber bullying tanpa bermain internet dan apa dampaknya?
(Jawab: ajak anak anak kita bermain dengan permainan tradisional yang merupakan budaya bangsa.  Seperti main congkak, galasin, petak umpet dan lain-lain. Dampaknya anak menjadi semakin senang belajar offline. Jadi tidak melulu harus online.)

3. Cyber bullying bs separah ini. Apakah kondisi ini termasuk bagian dr penyebab data Indonesia sbg negara terendah Asia Tenggara: tingkat kesantunannya dalam bermedsos menurut Microsoft? (info dr Omjay Senin lalu.) 
(Betul, setelah matpel TIK hilang diganti prakarya dalam kurikulum 2013, kita semakin turun tingkat kesantunannya, dan tentu saja kita sedih membaca data itu. Kini yang harus kita lakukan adalah terus menerus mengkampayekan gerakan nasional literasi digital (GNLD) dan persiapkan diri kita untuk menjadi guru motivator literasi digital.)
Ini foto omjay ketika diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara tahun 2015

4. Apa saja contoh cyber bullying dan bagaimana mencegahnya? 
(contoh cyberbullying dapat anda baca di https://www.hipwee.com/feature/jenis-cyberbullying/)
(Cara mencegah cyberbullying dapat dibaca di https://www.situstarget.com/blog/mencegah-cyber-bullying/)

5. Bagaimana cara orang tua memberikan edukasi tentang bullying kepada anaknya jika dia sendiri tidak mengerti media sosial?
(Orang tua harus belajar dan mau belajar pada pakarnya. Kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yg baik dengan belajar sepanjang hayat. Ini memang menjadi dilema karena banyak orang tua yg masih gaptek, kita kerjakan bersama PR yang ada di depan mata kita dengan terus bergerak mengkampanyekan Gerakan Nasional Literasi Digital)

Untuk menghindarkan diri dari perilaku cyberbullying, anda bisa meningkatkan :
1. Empati (memahami perasaan orang lain)
2. Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )
3. Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)
4. Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya)
5. Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain)*

Penutup
Luar biasa, materi yang dahsyat dari Omjay dengan tanya jawab yang keren dari para peserta. Bahkan, sampai azan magrib WIB, pertanyaan belum kelar. Di atas hanya sebagian dari pertanyaan peserta. Semoga semakin membangkitkan semangat peserta menjadi guru motivator literasi digital. 

Purwokerto, 8 November 2021