Senin, 26 Desember 2022

Mengintip Strategi Dakwah K.H. Anwar Zahid (Resensi Buku)

 



 

Judul: Sukses Dakwah Merakyat ala K.H. Anwar Zahid

Penulis: Refan Purba

Penerbit: CV. Kamila Pres Lamongan

Cetakan I Mei 2022

Tebal: + 148 halaman (14,5 x 20,5 cm)

Peresensi: Sumintarsih

 

Seandainya banyak penggemar menulis tentang sosok idolanya, tentu Indonesia cepat pertumbuhan literasinya. Seperti yang dilakukan Pak Refan, anggota dari grup WA Rumah Virus Literasi,  terhadap pendakwah favoritnya, yaitu K.H. Anwar Zahid, dari Bojonegoro Jawa Timur. 

Bukti kekaguman penulis kepada kyai kondang ini adalah terkumpulnya 100 lebih file ceramah beliau. Ia mengaku langsung jatuh hati sejak pertama mendengarkan ceramah berjudul Bekal Akhirat pada pertengahan tahun 2011. Sejak saat itu penulis berburu koleksi ceramah beliau dalam bentuk file, kaset CD, MP3, dan tentu saja dari youtube.

Pengawas PAI Kemenag Kabupaten Malang yang jebolan beberapa pondok pesantren ini menyelesaikan beasiswa Magister (S-2) Kemenag di UIN Maliki Malang. Ia memiliki banyak kesibukan, di antaranya sebagai pengurus MUI dan Lembaga Dakwah MWC NU Kec. Ampelgading, Malang dan ketua FKPG (Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an) Ampelgading sejak 2001. Penulis juga aktif menghasilkan karyanya di berbagai media cetak dan daring.

Dengan latar belakangnya di dunia keagamaan, sangat tepat penulis menerbitkan buku ini. Apalagi, niatnya yang ditulis dalam Kata Pengantar bahwa penulis hendak menggapai rida Allah dalam rangka ikut serta melaksanakan perintah-Nya untuk berdakwah.  

Buku bersampul cokelat susu dengan gambar K.H. Anwar Zahid ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu biografi singkat, 17 keunikan K.H. Anwar Zahid, dan 17 trik dakwah K.H. Anwar Zahid. Pada bagian biografi, pembaca dikenalkan dengan K.H. Anwar Zahid dari waktu lahir, masa kecil, pendidikan, dan keluarga, sampai aktivitas dakwah dan cara mengundang beliau.

Pada bagian ini, pembaca bisa memahami bahwa sulitnya mengundang dai kondang ini salah satunya karena padatnya jadwal beliau. Bayangkan saja, sehari belau bisa mengisi ceramah 3 – 4 acara dan setiap bulan ada jadwal ke luar negeri, seperti ke Hongkong, Korea Selatan, dan Malaysia.  Hampir tidak percaya karena pengundang harus menunggu dua sampai tiga tahun ke depan. Penulis termasuk beruntung, saat menjadi ketua panitia Maulid Nabi Muhammad saw. karena hanya menunggu tujuh bulan. Hal ini lantaran ada jadwal di daerah yang tidak jauh dari Ampelgading.

Bagian kedua berisi 17 keunikan K.H. Anwar Zahid. Apa saja keunikan dari dakwah K.H. Anwar Zahid? Awalnya penuli mengira K.H. Anwar Zahid  memiliki sosok tinggi besar dan sudah tua, ternyata sebaliknya. K.H. Anwar Zahid adalah kyai yang sederhana dalam penampilan, bahasa, dan materi. Selain itu, K.H. Anwar Zahid dipandang sebagai dai fenomenal karena langka, terkenal, dan mendunia. Belau juga dikenal spontan memberikan tanggapan humor kepada pendengar, ceramahnya memukau, pribadinya yang magnetis, dan sebagai dai yang mahal. Beliau sering menyampaikan sendiri, di akhir-akhir ceramhnya, alasan dai dibayar mahal.

Nah, ada satu bagian yang diangkat sebagai subjudul yaitu Qulhu Ae Lek di halaman 22. Bukan K.H. Anwar Zahid pencetus kata-kata itu, tetapi julukan itu disematkan kepada beliau. Cerita bermula saat bulan Ramadan. K.H. Anwar Zahid akan berceramah sehingga tidak berkenan saat diminta menjadi imam. Akhirnya kyai setempat yang menjadi imam.

Dalam rakaat pertama setelah Al Fatihah, imam membaca salah satu pertengahan surat “Wama….” Makmum tidak berani membetulkan karena tidak diketahui surat apa, termasuk K.H. Anwar Zahid. Hal itu terjadi berulang kali, imam masih lupa kelanjutannya. Spontan ada seorang anak dari shaf belakang berteriak, “Qulhu ae, Lek, kesuwen!” yang artinya, “Surat Al Ikhlas saja, Paman, agar tidak kelamaan!”

Kejadian ini sering diceritakan di mana-mana ketika beliau berceramah dengan tujuan mengingatkan agar imam berhati-hati dengan bacaannya. Kalimat “Qulhu ae, Lek” akhirnya menjadi humor dan sering dielu-elukan jamaah saat beliau hadir di lokasi ceramah.    

Adapun bagian terakhir tentang 17 trik dakwah K.H. Anwar Zahid. Bagian ini menunjukkan kesabaran dan kejelian penulis dalam melakukan riset. Analisisnya dari puluhan ceramah yang disimak menunjukkan adanya 17 trik persamaan. Selanjutnya, penulis mengambil sampel 25 judul untuk diteliti dan hasilnya dari 17 trik tersebut mayoritas 100% terdapat dalam setiap ceramah K.H. Anwar Zahid.

Trik dakwah yang pertama ditulis adalah pembandingan. K.H. Anwar Zahid sering menjelaskan materinya dengan membandingkan, misalnya membandingan kebiasaan orang masa lalu dan masa sekarang, cara dakwah masa lalu dan masa sekarang, dan lain-lain. Trik yang lain adalah penggojlokan kepada jamaah yang ditanggapi dengan gelak tawa, pengkritikan, pemelesetan kata, penganalogian, dan yang ke-17 adalah kepura-puraan. Misalnya, K.H. Anwar Zahid sering pura-pura melihat jam seperti mau mengakhiri ceramah. Jamaah akan ramai-ramai mengatakan, “Lanjut…!” Hal ini semata agar sepajang ceramah selalu segar dan jamaah terbukti antusias.

Kelebihan buku ini pada penonjolan riset. Apalagi, bagian akhir dilengkapi dengan daftar judul dan tempat ceramah yang dijadikan sampel penelitian. Tabel yang kedua adalah ceklis ada tidaknya trik 1 sampai 17 pada tiap judul ceramah. Selain itu, bahasa yang mengalir dan mudah dipahami.  Buku yang tidak terlalu tebal ini berhasil memberikan pesan bahwa srategi atau trik sukses dakwah K.H. Anwar Zahid bisa diterima dan diikuti para calon dai.

Sayangnya, ada penulisan kata Bab-bab seperti buku ilmiah. Bagian satu ada 8 bab, bagian dua dan tiga masing-masing 17 bab. Apalagi, ada dua bab yang sangat pendek. Di halaman 5 ada Bab 4 Keluarga berisi hanya dua kalimat dan foto serta Bab 5 Domisili, di halaman 6 berisi satu kalimat dan foto.  Barangkali lebih bagus jika bagian pertama Tentang K.H. Anwar Zahid berisi biografi singkat, aktivitas dakwah (termasuk mendirikan pesantren), dan cara mengundang.

Selain itu, penulis kurang konsisten menggunakan kata strategi dalam judul, tetapi di bagian tiga digunakan kata trik (17 Trik Dakwah K.H. Anwar Zahid). O ya, satu lagi. Penentuan subjudul juga sebaiknya satu saja agar kover tidak padat tulisan.  

Bila sudah membaca dan mendapatkan manfaat buku ini, kekurangan yang ada akan tertutupi. Pembaca yang sudah mengenal dai kondang ini akan terngiang-ngiang dan membayangkan cara K.H. Anwar Zahid berceramah. Bagi yang belum, pembaca akan membuktikan dengan satu kali klik nama belkiau di youtube.

Selamat membaca.    

 

Purwokerto, 27 Desember 2022

    

Kamis, 22 Desember 2022

Lagu tentang Ibu Tiada Habisnya

 

(kumpulan lagu di youtube) 

Semua judul lagu bertemakan ibu rasanya tidak pernah sepi, tiada habisnya, selalu diminati. Apalagi di akhir bulan Desember, semua orang ikut menikmati syahdunya lagu-lagu tentang ibu mengiringi Hari Ibu tanggal 22 Desember 2022.

Lagu-lagu itu selalu viral dan selalu diputar ulang. Bagaimana tidak? Lagu yang mengulas sosok orang paling penting dalam hidup manusia. Figur yang menjadi perantara hadirnya kita di bumi ini. Setiap larik dalam lagu itu menggambarkan kehebatan sosok wanita yang memang seharusnya dimuliakan oleh anaknya. Pengorbanan dan jerih payahnya tergambar jelas membuat siapa pun akan tersentuh hatinya. Tidak dapat dimungkiri kedua mata akan berpartisipasi menghadirkan genangan air yang terkirim dari getaran hati yang paling dalam.

Kasih ibu kepada beta.....

Mungkin lagu "Kasih Ibu" ini paling awal yang dikenal oleh semua anak kecil. Lagu yang mudah dilantunkan dengan satu ungkapan yang akhirnya sangat akrab di telinga bahwa ibu bagaikan surya menyinari dunia. Lagu “Bunda”- nya Melly Goeslaw jagonya menguras air mata pendengarnya, terutama sebagai pengiring sebuah renungan. Lagu yang mengisahkan seorang anak mengenang masa kecil dari sebuah album foto.

Hebatnya sosok ibu, Iwan Fals tidak ketinggalan mencipta lagu "Ibu". Larik pertama langsung menyuguhkan makna yang sangat menendang, “Ribuan kilo jalan yang kau tempuh lewati rintang untuk akau anakmu.”

Ada lagi "Muara Kasih Bunda" dari Erie Susan. Lagu ini sangat dahsyat menyihir telinga pendengar sekalipun bukan penikmat lagu-lagu dangdut. Coba simak bagian yang ini Maafkan diriku Bunda,  kadang tak sengaja ku membuat relung hatimu terluka.

Masih genre dangdut, ada lagi lagu “Keramat” dari Rhoma Irama. Sebuah lagu yang mengingatkan kita bahwa doa ibu mudah dikabulkan Tuhan dan kutukan ibu bakal menjadi kenyataan. Di sinilah keramatnya sosok ibu. Ada pula kelebihan lagu ini, ada bagian yang jarang ditulis dalam lagu lain Bila kau sayang pada kasihmu. Lebih sayanglah pasa ibumu. Bila kau patuh pada rajamu, lebih patuhlah pada ibumu.

Bagaimana dengan syair yang ini? Baru sebaris terdengar, biasanya kita sudah otomatis menghadirkan wajah ibu kemudian luluh hati kita.  Sebening tetesan embun pagi, secerah sinarnya mentari. Judul “Ibu” dari New Sakha.

Nah, lagu lama ini mempunyai daya hipnotis tersendiri. Mother how are you today dari Maywod. Sebuah lagu yang terdengar santai artinya, tetapi cukup dalam maknanya. Seorang anak perempuan yang menanyakan kabar ibunda dan berjanji akan menemuinya di musim panas tanpa penundaan. Bagi para perantau atau anak kos, tentu lagu ini cukup mewakili kondisi hatinya.

Viralnya lagu-lagu itu, juga judul lain yang belum diulas di atas, tentulah bukan semata karena dibuat atau dinyanyikan oleh penyanyi berkelas. Namun, sosok ibulah yang sangat luar biasa. Pengorbanan dan kasih sayangnyalah yang telah mengantarkan nama "ibu" itu begitu dahsyat. Pantaslah Rasulullah menempatkan ibu agar anak berbakti tiga kali lipat dibandingkan bapak dan mengibaratkan surga di bawah telapak kakinya.

 

Purwokerto, 22 Desember 2022    

Rabu, 14 Desember 2022

Tambah Kacang

 


Nuri, seorang istri yang terampil dan kreatif. Meski akhir bulan, ia berusaha untuk tetap mencukupi kebutuhan makan keluarganya. Sebuah ilmu yang tidak pernah didapatkan dari bangku TK sampai SMA-nya. Ilmu menyulap meja makan kosong menjadi isi meskipun uang dapur dari suami kian menipis. Santo, suami Nuri yang bekerja menjadi satpam, penghasilan sebulan rupanya hanya sampai tanggal 20.

Seperti siang itu, sebentar lagi jam pulang sekolah dua anaknya yang masih di SD. Ia memutar otak untuk bisa menyajikan makan siang. Bersyukur ia memiliki tabungan beras yang ia dapatkan dari menyisihkan segenggam calon nasi setiap sebelum dimasak. Untuk mencari teman nasi, ia pun ke warung Bu Haji. “Tidak mengapa, bawa saja dulu. Saya percaya Bu Santo akan membayar di awal  bulan,” kata Bu Haji. Kemurahan hatinya tidak pernah luntur kepada Nuri yang di sepertiga akhir bulan selalu belanja tidak membawa uang.   

Khusus hari ini Santo pulang lebih awal. Ia mau mampir warung membeli sesuatu. Melihat ada istrinya, ia mendekat pelan dan menguping. Dengan tertunduk ia menarik napas dan menggeleng-gelengkan kepalanya, ternyata utang Nuri tidak sedikit hanya untuk membeli kebutuhan dapur, bukan pakaian apalagi kosmetik. Ia tidak sampai hati, harusnya istrinya lebih bahagia bersamanya. Tiba-tiba ia mendekat. “Bu Haji, tambah kacang atom sebungkus, boleh ya? Untuk teman nonton bola,” ucap Santo nyengir. 

 

Purwokerto, 15 Desember 2022

Selasa, 13 Desember 2022

Tak Ada Rotan Akar pun Jadi

 


Murni menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya. Ahad sore selepas asar, dapur dan seisi rumah sudah rapi. Ia bersiap-siap untuk bertatap muka dengan ibu-ibu RT 01. Untuk apa lagi kalau bukan arisan PKK sebulan sekali. Terdengar di luar ibu-ibu tetangga sudah memanggil-manggil Murni untuk berangkat bareng.

Gamis dan kerudung sudah menyatu di badan, tetapi tangannya bergerilya ke sana kemari belum menemukan brosnya.  Spontan kedua matanya melihat sebuah gantungan kunci seukuran bros. Sebuah peniti di dekatnya ia lekatkan di bagian belakang dengan lakban dan besi lingkarannya disembunyikan. Bersorak hatinya merasa menemukan solusi cerdas. Tangannya terampil mengambil gawai kemudian selfie.

Pulang arisan, dia pasang di status WA-nya. Foto dia berkerudungg lengkap dengan bros baru plus caption-nya. “Kamu kapan terakhir menerapkan jurus ‘tak ada rotan akar pun jadi?”. Caption berikutnya foto gantungan kunci. Tidak ada hitungan menit, ada chat masuk dari sohib lamanya, teman waktu SD. “Cuma bros dari gantungan kunci kok pamer, aku setiap hari sudah praktik di rumah. Tak ada Raihan, Paiman pun jadi.”

  Purwokerto, 14 Desember 2022

Senin, 12 Desember 2022

Kegiatan Pasca-PAS yang Dirindukan

 

Menjelang penerimaan rapor, guru-guru disibukkan dengan pengolahan nilai. Namun, siswa pun disibukkan dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk refreshing setelah penat melanda karena saban hari berkutat dengan soal-soal PAS.

PAS atau penilaian akhir semester I tahun ajaran 2022/2023 ini di SMP Al Irsyad Purwokerto berakhir pada Selasa, 6 Desember 2022. Dengan demikian, mulai Rabu, 7 Desember 2022 sudah dimulailah kegiatan kesiswaan yang dirindukan semua siswa, salah satunya classmeeting.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jarak antara masa akhir PAS dengan penerimaan rapor hanya satu pekan, semester I tahun ini lebih panjang. Tepatnya, siswa memiliki waktu luang lebih banyak, bahkan 9 hari menjelang penerimaan rapor. Untuk itulah, sekolah menyiapkan berbagai kegiatan bekerja sama dengan Pengurus OSIS.

(penyerahan reward saat apel) 

Sebagai kegiatan pertama, pada Rabu 7 Desember 2022, seluruh siswa kelas 7 sampai 9 mengikuti apel pagi. Dalam apel pagi ini, seluruh warga sekolah menyaksikan penyerahan reward Students of The Month dalam kriteria: 1) teladan amaliah harian (salat sunah), 2) teladan dalam kepedulian lingkungan, dan 3) teladan dalam kegiatan literasi.

Reward bulanan ini diserahkan dalam bentuk uang Rp50.000. Sebanyak 30 kelas diwakili satu nama per kriteria. Kegiatan semacam ini mampu memotivasi semua siswa untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadahnya, kebaikannya, dan berliterasi.

  


Pada hari Kamis dan Jumat, 8 – 9 Desember 2022, kegiatan dipisahkan putra dan putri mengingat kapasitas aula di lantai 3 dan supaya kegiatan lebih kondusif, terutama untuk kegiatan bersama, yaitu mengundang tokoh. Secara bergantian, hari Kamis diisi dengan kegiatan membuat pop up dan mengundang tokoh (English Native speaker). Adapun hari Jumat diisi dengan kegiatan melanjutkan membuat pop up dan mengundang tokoh (Arabic native speacker).

(siswa bertanya kepada native speaker) 

Pengerjaan pop up dengan tema kemanusiaan untuk putri dan keagamaan untuk putra sangat menguras energi dan perhatian para siswa. Mereka dituntut bisa memvisualisasikan bentuk buku 3 dimensi sesuai tutorial di youtube yang mereka pilih. Adapun saat mengundang tokoh, mereka sangat antusias bertanya jawab menggunakan dua Bahasa asing.

Sabtu sampai Selasa, kegiatan dipisah antarlevel dengan jadwal sebagai berikut.

Seperti pagi ini, Senin, 12 Desember 2022. Kelas 9 melaksanakan penguatan bacaan Al Quran, kelas kelas 8  classmeeting, dan kelas 7 yang berlatih jualan. Dengan tambahan jam penguatan bacaan Al Quran, diharapkan siswa terampil membaca Al Quran secara benar dan hafalan yang telah dikuasai selama semester I ini tidak hilang.

Kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah classmeeting dengna pelaksanaan dan kepanitiaan terpisah putra dan putri. Melalui kegiatan ini, seluruh siswa bisa menikmati kegiatan di lapangan dan bebas berekspresi. Di sisi lain, saatnya pengurus OSIS menunjukkan kebolehannya dalam mengelola kegiatan. Yang paling seru ketika ada peserta komplain, kedua pihak tengah belajar mengelola emosi dan keterampilan memberikan argumentasi. Panitia sedang diuji, seberapa jauh mereka bisa memberikan jawaban yang melegakan untuk kemudian melakukan evaluasi. Kegiatan hari berikutnya menjadi lebih baik.

(lomba tarik tambang) 

Yang tidak kalah seru adalah business day. Baru kali ini kegiatan dibarengkan antara classmeeting dan business day antarlevel. Di satu sisi tanding olahraganya hanya antar level, tetapi kesempatan berlatih jualan sangat terasa karena melayani level lain yang sedang bertanding.

(praktik melayani pembeli) 

Pemandangan menarik seperti pagi ini, setelah setengah permainan selesai, saatnya istirahat, semua kelas 8 putri menyerbu 15 stan dari kelas 7 A sampai 7E yang menawarkan aneka jajanan. Namanya juga anak kekinian, mereka menawarkan jajanan modern, salah satu menunya adalah Korean food.

(salah satu poster peserta) 

Dalam business day ini, sekelas dibagi 3 kelompok. Mereka merancang menu makanan dan minuman. Untuk memperlancar pemasaran, mereka menyusun poster dan menawarkan secara daring sehari sebelumnya. “Banyak sekali yang pesan, Ust, ada 40 orang,” kata Qalisha. Kegiatan berakhir dengan membereskan tempat dan menghitung keuntungan. Meskipun tidak semua mendapatkan keuntungan seperti harapan, proses dan alur pemasaran sudah mereka pahami melalui praktik langsung. “Berjualan itu menyenangkan, tetapi capek,” kata Joselina.  

(Kembali ke kelas) 

Purwokerto, 12 Desember 2022   

Kamis, 08 Desember 2022

MEMUDAHKAN PENERBITAN BUKU SOLO

Tantangan Lagerunal untuk Kamis Menulis pekan ini adalah "Rajin Ngeblog Dapat Apa? 

Sebenarnya pertama kali saya membuat blog pada tahun 2017. Namun, ternyata saya hanya membuka tanpa mengisi. Tahun 2018 saya mengisi hanya dua tulisan. Tahun 2019 malah tanpa tulisan sama sekali. Baru mulai mengisi lagi pada 16 Juni 2020. Tepatnya sejak merebak virus corona, RVL (Rumah Virus Literai) grup WA penulis sangat aktif. Peserta diarahkan untuk menulis di blog dan mengirimkan linknya di grup WA sehingga saya mulai sering mengisi blog saya. Termasuk sejak mengikuti GMLD I (Guru Motivasi Literasi Digital) yang dimotori oleh Om Jay pada November 2021. Selama 20 pertemuan dalam sepekan 3 kali, setelah mengikuti materi secara daring, peserta wajib membuat  resume ke dalam blog. 

Dari GMLD itulah kemudian saya berlanjut masuk ke dalam grup WA Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional). Saya pun mengisi blog pribadi dengan aneka tema mengikuti jadwal di Lagerunal. Minimal dalam sepekan ngeblog dua kali, Senin bebas tanpa tema dan Kamis dengan tema khusus. 

Saya bersyukur tergabung dalam beberapa grup WA penulis. Meskipun terbilang sebagai peserta kurang aktif, saya masih berusaha muncul dengan membuang jauh rasa malu. Walaupun minimal sekali sepekan, setidaknya saya masih diberi kesempatan untuk belajar dari orang-orang hebat, para bloger.

Kalau ditanya mendapatkan apa dengan ngeblog, salah satunya mendapatkan saudara. Bersama mereka saya bisa bersilaturahmi dan menambah saudara. Apalagi Ibu Bapak dari berbagai daerah di Indonesia. Saya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah merasa dekat dengan saudara sebangsa dan setanah air, dari berbagai daerah bahkan lintas pulau. Sedikit bermimpi bila suatu saat saya melancong ke luar kota atau luar pulau, saya akan mempir ke rumah mereka.

Selain itu, dengan ngeblog saya bisa membuka mata bahwa banyak Ibu Bapak yang begitu semangat berliterasi. Mereka terus bergerak semakin lincah dengan aneka genre tulisan. Saya tersadar dan sangat tertinggal bila hanya bergerak di dalam rutinitas mengajar tanpa menambah keterampilan, salah satunya menulis. Saya banyak belajar dari para blogger yang luar biasa.  

Manfaat lain yang sangat terasa saat saya harus menerbitkan buku solo untuk kepentingan kegiatan kopi darat RVL (Rumah Virus Literasi) pada Oktober 2022. Anggota komunita grup WA ini pertama kali mengadakan kopi darat. Salah satu agenda adalah peluncuran buku bagi para anggota.

Bermula niat ngeblog salah satunya untuk memublikasikan tulisan. Nah, ternyata tulisan-tulisan itu ada beberapa yang sejenis. Guna menyusun buku solo, saya sudah mendapatkan sedikit jalan. Akhirnya, tulisan sejenis itu saya tambahkan beberapa judul lagi. Jadilah buku solo kelima dan bisa saya tunjukkan di Kopar RVL.

Mendapatkan materi secara langsung, uang misalnya, saya belum sampai sana, apalagi blog saya gratisan. Mengikuti lomba-lomba ngeblog juga belum. Namun, hadiah buku sudah pernah dua kali dari undian Kamis Menulis di Lagerunal dan dua buku hadiah dalam pelatihan GMLD. 

Jadi, dapat apa dengan ngeblog? Selain silaturahmi, menambah semangat menulis, yang sangat saya rasakan adalah mempermudah  menyusun buku solo. Untuk menghasilkan buku solo, dengan rajin ngeblog, tabungan tulisan mempermudah proses penerbitan. *


Purwokerto, 8 Desember 2022



Minggu, 04 Desember 2022

Tendang Saja

Lepas dari pukul 22.00 jelas waktunya orang-orang istirahat. Sebagian yang masih terjaga karena masih ada urusan tentu saja. Atau sedang tidur untuk persiapan nonton bola karena memang lagi musim Piala Dunia. 

Tiba-tiba hampir semua pintu terbuka kemudian penghuni rumah berhamburan keluar. Mereka saling melontarkan kalimat yang sama. Yaitu, menanyakan pemilik mobil lantaran alarm mobil berbunyi tiada henti. Pak Yanto, si pemilik, sedang tidak sedang di rumah, apalagi pintu rumahnya tertutup rapat. 


Sekitar 4 orang bapak-bapak mendatangi mobil tersebut layaknya polisi yang akan menilang. Pak Budi iseng menendangkan kakinya ke arah ban depan. Ternyata alarm langsung berhenti. "Tahu begini, dari tadi ditendang saja, ya?" kelakarnya disambut gelak tawa yang lain. Akhirnya semua kembali masuk rumah dan melanjutkan aktivitas malamnya. 

Purwokerto, 5 Desember 2022

Gambar: google

Kamis, 01 Desember 2022

Jalan-Jalan Gratis


Yoyon dengan bangga menceritakan masa lalunya. Selepas SMA dia habiskan hari-harinya bersama dua temannya menjajah berbagai transportasi umum. Mereka bermodalkan jaket dan celana jeans sobek bagian lutut dilengkapi rantai yang menggantung di pinggang kanannya. Rambutnya dibuat lebat nyaris sempurna dengan muka memasang seram. Tak berduit, tetapi dengan memelototkan matanya, mereka dengan leluasa pindah dari bus satu ke bus yang lain. Sesekali menyelinap bisa masuk ke kereta api ekonomi.

Bang Yon, panggilan kerennya, semakin dikerubuti anak-anak remaja 13 tahunan yang kebanyakan berkaus dan celana panjang hitam kumal. Di dekat perapatan lampu lalu lintas,  Yoyon bernostalgia dan dielu-elukan karena masa kejayaannya dulu. Pengangguran yang tidak pernah kelaparan. Namun, itu tinggal kenangan, zaman sudah berubah. Manajemen transportasi terutama kereta api semakin ketat. Gerak-geriknya selalu diawasi.

Salah satu anak bertanya tentang ide awal yang mendorong Bang Yon berani melakukan semua itu. Sebuah jawaban pun keluar. “Aku terlalu mengidolakan guruku. Setiap berpantun diawali dengan ‘Jalan-jalan’.  Sejak saat itu hobiku jalan-jalan. Oya, satu lagi. Lagu favorit sejak TK, lagu naik kereta api, ‘Bolehlah naik dengan percuma’ alias gratis.”   
 
Purwokerto, 2 Desember 2022

Senin, 28 November 2022

Kartu Ucapan dan Barcode

Haru Guru 25 November 2022 baru saja berlalu. Ada sebagian sekolah yang mengadakan acara khusus untuk memperingatinya, seperti upacara atau lomba-lomba. Sebagian juga tidak mengadakan,  termasuk sekolah tempat saya mengajar. 

 Namun, pemberian ucapan kepada para guru sudah membudaya tahun-tahun terakhiran ini, khususnya kepada wali kelas. Ada yang memberikan kartu ucapan, bunga, sampai kue. Demikian juga kelas 7B, di situ saya sebagai wali kelasnya. 

Ada Hari Guru Sedunia, September lalu, dan Hari Guru Nasional. Setahun dua kali, kue dari siswa dipotong-potong dan dimakan bersama. Guru senang, siswa juga senang. 

Kali ini ada hal baru pada pemberian ucapan kepada guru. Saat anak-anak menyiapkan bingkisan, saya menyarankan ada pembuatan video ucapan. Seisi kelas berjajar rapi, beberapa anak bergantian mengucapkan teks yang sudah disiapkan. 

Semua guru yang mengajar di 7B didata kemudian dibagi rata ke 6 kelompok. Supaya mudah, mengunakan kelompok piket. Maka  setiap kelompok membuat 4 paket. Mereka memilih membuat buket sederhana berisi jajanan. 

Nah, video mereka saya unggah ke youtube kemudian dibuatkan barcode, utk kejutan. Hasilnya? Keren. Di sudut buket jajanan, terselip sebuah barcode video ucapan selamat hari guru.* 
 video ucapan pernah muncul di artikel sebelumnya dalam blog ini. 

Jumat, 25 November 2022

Kabur di Hari Guru

Kabur di Hari Guru
(anak-anak bersama gyru IPS) 

Ah, mengapa aku pergi meninggalkan murid-muridku di Hari Guru ini, ya? Tentu bukan niatku untuk jauh dari mereka. Karena tugas lain yang memaksaku untuk tidak berada di lingkungan sekolah. 

Ya, menjadi LO di acara Musyawarah Besar ke-9 Wanita Al Irsyad Al Islamiyyah bersamaan dengan Muktamar ke 41 Al Irsyad Al Islamiyyah, 22-25 November 2022. Tahun ini, Purwokerto menjadi tuan rumahnya. LO (Liaison Officer) adalah penghubung panitia dengan peserta agar kegiatan berjalan lancar. 

Pada Hari Guru Sedunia, September lalu, murid-muridku kelas 7B memberi kejutan sebuah kue tart. Luar biasa, hatiku berbinar dan haru. Mereka punya inisiatif yang mulia. Langsung saja kue dipotong dan dibagi rata seisi kelas. Semua senang dan gembira. 
(Jajanan dari laba kantin kelas) 

Nah, untuk menyambut hari guru, anak-anak aku ajak untuk membuka kantin kelas, hanya jajanan kering. Mereka boleh jajan hanya setelah jam pulang ketika kantin sekolah sudah tutup. Daripada mereka jajan di luar, jajanan umum yang banyak saus, lalu lintas juga macet, lebih baik jajan di kelas. Walaupun tiap hari hanya ketemu wafer, biskuit, atau permen. 

"Silakan mengumpulkan keuntungan untuk membuat kejutan di Hari Guru, 25 November 2022. Setelah itu, kantin mau tutup silakan, lanjut juga silakan dan yang penting, semua harus paham cara mengelola sampai mengisi catatan keuangan." Aku pesankan seperti itu. 

Alhamdulillah, laba terkumpul. Mereka akan membuat buket sederhana untuk semua guru yang mengajar di 7B. Mereka hanya boleh menambah belanja hiasan tambahan seperti pita dan kertas. Semoga menjadi pengalaman yang berarti. Membahagiakan guru dengan jerih payah sendiri.

Tulisan ini dibuat, aku sudah begitu rindu dengan mereka. 

Purwokerto, 25 November 2022

Rabu, 23 November 2022

Menjadi LO Mubes

Beberapa hari ini saya hanya mengintip grup RVL. Pingin komen dan membaca secara saksama karya teman-teman, tetapi tidak kuasa saya lakukan.

Hajatan menjadi tuan rumah Muktamar Nasional Al Irsyad (22-25 November 2022) menyeret waktu saya untuk fokus mengerjakan tugas sebagai LO. Saya bersama 7 orang lainnya, menjadi LO di kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) ke -9 Wanita Al Irsyad.

Sebuah jabatan yang baru saya kenal sekarang ini. Liaison Officer, yaitu penghubung peserta dengan panitia. Khususnya untuk koordinasi dan penyambung informasi dari panitia agar kegiatan berjalan lancar. Saya sebagai LO 1 mendampingi peserta dari Jakarta, Depok dan Bekasi sebanyak 16 orang. Grup WA menjadi andalan komunikasi LO dengan peserta. 


Sepekan sebelum kegiatan, kami sudah menghubungi calon peserta. Pendataan awal dimulai dari pendaftaran secara daring. Selanjutnya pendataan jam kedatangan karena ada penjemputan di stasiun dari panitia. Alhamdulillah dari 16 orang hanya 4 orang yang dijemput di stasiun, sedangkan yang lain menggunakan travel.

Allah Maha Tahu. Saya mendapatkan jatah mendampingi peserta yang sudah terampil berdigital, dari pendaftaran sampai daftar ulang secara daring. Demikian juga urusan pendataan lain-lain hal, mudah dan lancar.

Hebatnya para peserta yang statusnya ibu-ibu, bahkan ada peninjau yang berusia 74 tahun, antusias mengikuti sidang paripurna pada Selasa, 22 November 2022. Acara pun berlangsung sampai larut malam. Saya menyimak sebagai notulen. 

Kemarin sore, acara penting yang peserta lalui adalah mengikuti Pembukaan Muktamar oleh Wakil Presiden RI, Bapak Ma'ruf Amin. Sebuah kehormatan bagi kami, Pak Wakil Presiden bisa hadir. Saya sendiri, tentu sangat bersyukur bisa bertemu dengan para tokoh secara langsung. Selain Pak Ma'ruf Amin, hadir pula Gubernur Jawa Tengah, wakil Ketua MPR RI, Bupati Banyumas, dan tentu saja tokoh-tokoh pengurus Al Irsyad Al Islamiyyah.

Purwokerto, 24 November 2022

_____

✅ Liputan 6

https://youtu.be/OVctcrTCZ_8 


✅ Liputan 6

Maruf Amin Buka Muktamar Nasional Al Irsyad ke-42 di Purwokerto 

https://www.liputan6.com/news/read/5133775/maruf-amin-buka-muktamar-nasional-ke-41-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto 


✅ Republika

Wapres Apresiasi Kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah Bagi Pembangunan Indonesia | Republika Online Mobile - https://www.republika.co.id/berita/rlsygn313/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah-bagi-pembangunan-indonesia 


✅Republika 

Wapres Minta Dakwah Al Irsyad Al Islamiyyah Kedepankan Semangat Persatuan | Republika Online Mobile - https://www.republika.co.id/berita/rlsy5y313/wapres-minta-dakwah-al-irsyad-al-islamiyyah-kedepankan-semangat-persatuan 


✅ Republika

Gubernur Ganjar ajak Al Irsyad Al Islamiyyah bersama bangun negeri

https://www.republika.co.id/berita/rlsdha484/gubernur-ganjar-ajak-al-irsyad-al-islamiyyah-bersama-bangun-negeri 


✅ Republika 

Wapre Buka Muktamar ke-41 di Purwokerto 

https://repjogja.republika.co.id/berita/rls4l2399/wapres-bakal-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto 


✅ Kompas

*Hari Ini Wapres Buka Muktamar Al Irsyad di Purwokerto*

Klik untuk baca: https://kmp.im/AGDyVy 


Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:

Google Play: https://bit.ly/3hMHWFT

Apple App Store: https://apple.co/39IBahB 


✅ *Pesan Wapres Maruf Amin Saat Buka Muktamar Al Irsyad di Purwokerto*

Klik untuk baca:  https://kmp.im/AGDy7F 


✅ Kompas

Wapres Buka Muktamar ke-41 di Purwokerto 

https://regional.kompas.com/read/2022/11/23/112230978/hari-ini-wapres-buka-muktamar-al-irsyad-di-purwokerto 


✅ Antara

Ganjar Puji pesan Wapres kepada Al Irsyad Al Islamiyyah

https://www.antaranews.com/berita/3262665/ganjar-puji-pesan-wapres-kepada-al-irsyad-al-islamiyyah 


✅ Ganjar ajak Al Irsyad Al Islamiyyah bersama-sama membangun negeri

https://jateng.antaranews.com/berita/473177/ganjar-ajak-al-irsyad-al-islamiyyah-bersama-sama-membangun-negeri 


✅ Antara

Wapres Buka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah ke -41 di Purwokerto 

https://www.antaranews.com/berita/3262353/wapres-buka-muktamar-nasional-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto 


✅ Antara

Wapres apresiasi kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah bagi Bangsa

https://www.antaranews.com/berita/3262377/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah-bagi-bangsa 


✅ Antara

Al Irsyad Al Islamiyyah tegaskan tidak terjun ke politik praktis https://m.antaranews.com/berita/3262865/al-irsyad-al-islamiyyah-tegaskan-tidak-terjun-ke-politik-praktis 


✅ INews

Ma’ruf Amin Buka Muktamar Ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto Hari Ini


https://purwokerto.inews.id/read/212239/maruf-amin-buka-muktamar-ke-41-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto-hari-ini?utm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp 


Yuk baca berita iNews.id,


Banyak konten menarik lainnya lho, download appsnya disini 👇 


https://www.inews.id/apps 


✅ INews

Ma'ruf Amin Buka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto: Pemerintah Sampaikan Apresiasi


https://purwokerto.inews.id/read/212700/maruf-amin-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto-pemerintah-sampaikan-apresiasiutm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp 


✅ Suara Merdeka

Wapres KH Maruf Amin Al Irsyad Al Islamiyyah telah berkontribusi hasilkan SDM yang unggul

https://banyumas.suaramerdeka.com/banyumas/pr-095785085/wapres-kh-maruf-amin-al-irsyad-al-islamiyyah-telah-berkontribusi-hasilkan-sdm-unggul


✅ Suara Merdeka

Wapres KH Maruf Amin Minta BAZNAS Lembaga Sosial Bantu Korban Gempa Cianjur

https://banyumas.suaramerdeka.com/nasional/pr-095787704/wapres-kh-maruf-amin-minta-baznas-lembaga-sosial-bantu-korban-gempa-cianjur 


✅ Kedaulatan Rakyat

Wapres Apresiasi Kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah

https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/482189/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Bottom 


✅ RRI

Wapre Ma'ruf Amin Buka Muktamar Al Irsyad ke-41

https://rri.co.id/purwokerto/nasional/94994/wapres-ma'-ruf-amin-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-ke-41#.Y34NhHTyqLo.whatsapp 


✅ Serayu News

Buka Muktamar, Wapres Apresiasi Kiprah Al Irsyad di Dunia Pendidikan 


 https://serayunews.com/buka-muktamar-wapres-apresiasi-kiprah-al-irsyad-di-dunia-pendidikan/ 


✅ Serayu News https://serayunews.com/ganjar-ingatkan-pentingnya-perbedaan-dalam-persatuan-di-muktamar-al-irsyad/ 


✅ Suara Purwokerto

https://www.suarapurwokerto.com/nasional/7436/muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-mulai-digelar-hari-ini-di-purwokerto 


✅ Suara Purwokerto

Wapres Ma'ruf Amin Buka Muktamar ke -41 Al Irsyad

https://purwokerto.suara.com/read/2022/11/23/202115/wapres-maruf-amin-ke-banyumas-buka-muktamar-ke-41-al-irsyad 


✅ Banyumas Express

Wapres Ajak Al Irsyad Kenalkan Kearifan Lokal

https://www.banyumasekspres.id/banyumas/wapres-ajak-al-irsyad-kenalkan-kearifan-lokal-di-kancah-internasional/23/11/2022/ 

Sabtu, 19 November 2022

Virus Itu Meng-Indonesia


Untuk menyambut Muktamar ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah, lebih dari 10 macam lomba diadakan untuk siswa TK sampai SMA, seperti lomba pidato bahasa Arab,  hafalan Al Quran, mars Al Irsyad, story telling, dan menulis cerpen.  Semua lomba yang diselenggarakan secara daring ini disambut dengan antusias oleh  perguruan Al Irsyad se-Indonesia. Aku ditunjuk menjadi salah satu jurinya. 

Khusus lomba cerpen diadakan untuk SMP dan SMA. Mungkin terdengar tidak adil, tetapi karena mengingat banyak hal, ada beberapa cabang tetap diperuntukkan siswa SMP SMA, termasuk menulis cerpen. Insyaallah pemenang lomba akan diumumkan dalam acara penutupan Muktamar Al Irsyad, 25 November 2022 di Purwokerto. 

Sebelum mulai menilai karya, aku sudah terpikir untuk membukukan cerpen para peserta menjadi antologi. Ya, seperti biasa yang sudah aku lakukan di sekolah. Alhamdulillah mendapatkan sambutan baik dari panitia pusat. 

Sebanyak 22 naskeh cerpen kini sudah proses penyuntingan. Grup WA pun sudah terbentuk. Satu-persatu bionarasi terkirim untuk melengkapi antologi cerpen. Ini artinya, virus literasi siap aku edarkan ke SMP SMA Al Irsyad se-Indonesia, termasuk dari Ternate. 

Uniknya, aku bukan September aku sudah mempunyai stok kover buku. Melihat poster buatan siswa untuk pawai menyambut Milad 108 Al Irsyad, dalam hati aku sudah meminang bahwa poster ini akan aku jadikan kover buku. Entah bukunya siapa

Dalam waktu yang bersamaan, beberapa pekan lalu, aku mendampingi Athaya, siswa kelas 8, mengikuti lomba menulis teks eksposisi tentang Profil Pelajar Pancasila. Meskipun belum menang, dia sudah aku virusi untuk menyusun buku solo. 

"Aya, ini naskahmu sudah banyak, bagaimana kalau dijadikan buku? Kamu tambahi ya, minimal 50 halaman." Setelah menjelaskan banyak hal, ia pun setuju, bahkan kami sempat tos tangan. 
Bismillah.... 

Purwokerto, 19 November 2022
 

Sabtu, 12 November 2022

Gara-Gara Kopdar RVL







Diskusi buku bersama Pak Khoiri

Gara-gara Kopdar RVL aku mempercepat penerbitan buku. Awalnya tidak terpikir mau menerbitkan buku genre apa. Empat buku saya sebelumnya hanya dua buku yang aku garap dengan serius, yaitu dua buku pertama hasil mengikuti dua kegiatan Media Guru. Adapun dua buku selanjutnya hanya mengumpulkan tulisan yang sebelumnya pernah diterbitkan di majalah sekolah, Adzkia Indonesia. Majalah bulanan yang dikonsumsi oleh warga sekolah dari TK sampai SMA. Sekali lagi, gara-gara Kopdar buku soloku bertambah. 

Ketika belum memiliki niat untuk menerbitkan buku, aku menulis di beberapa grup WA memang hanya sebatas memenuhi rutinitas. Sebagai anggota grup yang baik, setidaknya ikut mengirimkan tulisan dan membaca karya anggota lain, baik BW (blog walking) maupun membaca di kolom chat. Minimal tidak tercatat sebagai peserta pasif dan membuktikan bahwa kita sedang berjuang merawat semangat literasi. 

Juni 2022, Bu Panca Lukitasari dari Surabaya, menanyakan apakah aku seudah menulis buku. Pertanyaan yang sangat memotivasi sebenarnya. Bahkan, Bu Panca bercerita dia sudah berjanji kepada Pak Khoiri akan menerbitkan tiga buku. Anehnya, aku tidak tergetar apalagi cemburu. Tidak ikut terpancing untuk segera menyiapkan buku. Bulan Juli, Bu Panca bertanya lagi, “Bu, sudah bikin buku?” 

Mungkin aku termasuk yang kurang bisa mengenali potensi diri sendiri. Aku nyaman menulis genre apa, sih? Untuk sementara memang asal menulis saja. Tiba-tiba, aku merasakan kok beberapa hal yang aku tulis ada kemiripan jenis. Kebanyakan tulisan tentang pengalaman orang tua dalam membersamai anaknya. Atau pengalaman anak-anak yang sebenarnya ada hubungan dengan cara pengasuhan orang dewasa. 

Satu, dua, tiga, benar ini. Beberapa tulisan masuk kategori cerita inspiratif. Akhirnya, beberapa tulisan aku poles, aku tambah lagi terus kirim ke blog. Tulis lagi, kirim ke blog. Pentingnya sering menulis rupanya seperti ini. Walaupun aku termasuk kurang rajin, nyatanya ada sedikit tabungan tulisan di blog. Muncul pula ide untuk meminta kata pengantar kepada Pak Khoiri. 

Agustus tanggal 31. Bulan Oktober tidak lama lagi. Rencana waktu Kopdar sekaligus memperingati Bulan Bahasa. Mendengar kabar Pak Khoiri sedang disibukkan dengan pekerjaan akademik sampai sakit flu berat (maaf) dan materi bukuku sebenarnya belum matang, aku memberanikan diri bertanya kepada. “Pak, apakah kopdar RVL jadi diadakan? Seandainya tidak jadi, penerbitan buku saya akan saya tunda.” Namun, apa kata Pak Khori? “Kita akan tetap pada rencana semula. Kopdar jalan terus.” Sangat menggetarkan, bukan? “Itu penyemangat agar buku kita terbit,” tambahnya. 



Buku solo sebagai tiket peluncuran buku dalam Kopdar RVL


Jadilah naskah bukuku melewati konsultasi dengan Pak Khoiri. Termasuk tambahan polesan judul finalnya Anakku Investasi Masa Depanku (Sehimpun tulisan tentang parenting) dan separagraf endorement yang luar biasa. Sedangkan isinya, sudah mendapatkan arahan, tetapi karena terbatasnya waktu, beberapa bagian belum sesuai harapan. 

Bagai mendapatkan durian runtuh. Pak Indra, owner SIP Publishing-Purwokerto, menawarkan kegiatan on line peluncuran dan diskusi buku baruku, Pak Khoiri pembicaranya. Masih ingat bagaimana jantungku berdetak lebih cepat. Ini salah satu takdir bukuku yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Ya, jelas aku jawab iya. Alhamdulillah Pak Khoiri juga langsung mengiyakan. 

Alhamdulillah, buku yang begitu sederhana, tetapi diulas dengan luar biasa oleh pakarnya pada Jumat, 30 September 2022, 19.30 – 21.30. Terpikir olehku, karena sederhananya buku ini, pembaca akan mudah termotivasi untuk segera menerbitkan buku. Semoga benar buku ini bisa memotivasi, terutama bagi penulis pemula. 

“Pak Khoiri mengupas buku dengan sangat detail, ya?” Ini komentar Kepala Sekolah yang turut menyimak acara. Hadir pula Bu Telly, Bu Kanjeng, Bu Yanti, dan pegiat literasi lainnya, terima kasih sudah memberikan apresiasi kepada buku baruku malam itu. Setelah dua bulan penantian, ISBN pun turun. Ibarat melahirkan anak, turunnya ISBN adalah tuntasnya kita memberikan nama. 

Terima kasih RVL, terima kasih Pak Khoiri,  terima kasih Bu Panca. 

Purwokerto, 13 November 2022


Siap ditambah menjelang Kopdar II



Senin, 07 November 2022

Pada Sebuah ID Card


Tik tik tik…

Bunyi jarum jam dinding semakin jelas terdengar di sebuah ruang kosong. Puluhan meja kursi tak berpenghuni. Papan tulis sudah bersih siap dipakai esok hari. Bunyi jarum jam itu bersautan dengan teriakan dalam hati Sinta. Cepat pulang, cepat pulang, cepat pulang...!

Sebentar lagi waktu menuju pukul 15.30, jam kepulangan para siswa. Ini bertepatan dengan hari pertama uji coba kepulangan siswa kelas 4 – 6 SD setelah salat asar. Adapun pekan-pekan sebelumnya siswa pulang pukul 14.30 dan sebelumnya lagi pukul 13.30. Sebuah sekolah Islam yang ingin menerapkan full day school.

Sinta membayangkan Lisa bersama eyang putrinya. Lisa, gadis kecil anak pertamanya yang baru berumur dua tahun. Bukankah ini usia anak yang seharusnya banyak ia temani? Apalagi, ayahnya kerja di luar kota. Sepekan sekali baru bisa menggendong dan mengajak bermain Lisa.

“Bu, jangan melamun!” suara Bu Rahma membuyarkan lamunan Sinta. Guru yang bertubuh tinggi ini duduk di pojok belakang, kelas 6A.

“Nggak melamun, kok Bu,”

“Iya, tangannya memegang buku, tetapi tatapannya kosong. Sedang libur, to? Kok nggak ke masjid. Sama, dong! Hehe,”

Tawa Rahma memaksa Sinta membalas dengan senyuman. Sebenarnya sudah dari jam dua Sinta menyiapkan tasnya. Begitu bel pulang, ia siap berlari dengan sepeda motornya. Sambil menunggu bel pulang, koreksian pekerjaan siswa masih merayunya agar diselesaikan segera. Satu per satu nilai tugas membuat puisi ia sematkan di buku-buku itu. Ia tidak ingin membawa tumpukan koreksian ke rumah.

Senin pagi, di halaman sekolah. Mentari di langit sedikit malu-malu menampakkan dirinya. Keteduhan pun memayungi peserta upacara pagi itu. Namun demikian, satu dua anak tampak sudah kelelahan setelah berdiri memaku. Saatnya sekolah menyampaikan berbagai pengumuman, saatnya pasukan putih merah itu boleh mengambil posisi duduk.

“Juara pertama lomba desain kelas menyambut Ramadan adalah kelas 6A!” Suara Pak Bani, Wakil Kepala Sekolah, menggema disambut sorak sorai siswa kelas 6, terutama kelas 6A.

“Alhamdulillah, selamat ya! Anak-anak. Kalian sangat membanggakan,” seru Sinta dengan segera menyerbu barisan 6A.

“Hore! Kelas kita menang!” teriak Asti, ketua kelas, disambut tepuk tangan teman-temannya.

“Lomba membaca puisi, juara II adalah Nabila kelas 6A!” kata Pak Bani menggemparkan kelas 6A lagi meskipun sebagian siswa kelas lain sedikit terdengar berteriak “Huu!”. Rupanya kesenangan kelas 6A adalah kekecewaan kelas lain yang belum menang.

“Juara III lomba poster, Aryandito kelas 6A.” Suara Pak Bani membuat kelas 6A semakin pecah. Lengkap sudah suka cita mereka karena dari 5 perlombaan, 3 lomba tembus menang selain lomba sambung ayat dan pidato.

“Ayo Asti! Ajak teman-temanmu maju menerima hadiah!” perintah Sinta. Asti pun berdiri merapikan kerudungnya dan bersiap-siap maju untuk menerima hadiah. Tidak lupa ia mengajak Nabila dan Arya. Beberapa pemenang dari kelas lain juga sudah maju.

Hingar bingar kemenangan dalam perlombaan itu berefek dalam beberapa hari. Anak-anak jadi semangat dan makin percaya diri dalam belajar. Kegembiraan itu pun dirasakan Sinta sebagai wali kelasnya. Ia sangat bersyukur bisa membersamai anak-anak hebat yang kreatif dan sukses diberi tanggung jawab ini.

“Bu, ayo segera ke ruang rapat!” ajak Bu Rahma dan Bu Ani yang kelasnya berdekatan dengan kelas Sinta. Di sekolah, salah satu tugas wali kelas adalah mendampingi keseharian siswanya sehingga berkantor di dalam kelas. Demikian juga mereka bertiga dari kelas masing-masing.

“Sepertinya ada hal penting yang akan disampaikan oleh kepala sekolah,” bisik Bu Rahma, wali kelas 6B yang berbadan subur ini.

“Bukankah setiap rapat juga ada hal-hal penting yang disampaikan?” sela Sinta.

“Rupanya Bu Sinta belum mendengar isu yang beredar,” ledek Bu Ani yang guru olahraga ini disambut muka Sinta yang makin penasaran. Mereka pun bergegas dan segera bergabung di ruang rapat. Di sana, 21 guru karyawan sudah duduk memenuhi kursi salah satu kelas.

Setiap Sabtu, seluruh siswa pulang lebih awal. Satu jam sebelum zuhur seluruh guru berkumpul. Tidak hanya satu jam, rapat bersambung sampai asar, tidak jarang malah lebih sore lagi. Dari masalah A sampai Z dibahas di sana. Dari masalah tata tertib siswa, pembelajaran, pengumpulan nilai, ketertiban salat berjamaah, sampai masalah sandal dan jajan di kantin.  Sebuah sekolah di tengah kota Yogyakarta yang sedang mencari bentuk baru, sungguh sangat menguras energi. Selain aneka program baru, seluruh tenaga dan perhatian harus dikerahkan untuk menjawab tantangan dari yayasan. Kurikulum dan sistem baru dimunculkan untuk menyulap SD swasta ini agar menjadi sekolah pilihan masyarakat.

“Mohon maaf, mulai Senin besok, saya mengakhiri tugas mengajar di sini. Terima kasih Bapak Ibu telah memberikan ilmu dan pelajaran berharga bagi saya. Banyak salah saya mohon dimaafkan.” Bagai petir menyambar, kalimat mohon diri dari Pak Rian meruntuhkan benteng pertahanan di sudut hati Sinta. Semangatnya yang baru beberapa hari terakhir ini bangkit, secepat ini runtuh kembali. Hancur berkeping-keping.

“Kenapa, sih? Ada apa dengan Pak Rian?” Bisik-bisik terdengar dari peserta rapat, terutama deretan ibu-ibu. Bisikan hati paling keras adalah pada Sinta sendiri. Sinta bukan hanya berbisik, ia sedang meronta dan menjerit di dalam hatinya. Hatinya tercabik-cabik, apalagi akhir bulan lalu Bu Yanti sudah lebih dulu berpamitan, persis seperti pemandangan sore ini.

“Bu! Bu Sinta! Bu Sinta nggak papa?” panggilan dari Bu Rahma kembali mengagetkan Sinta yang duduk berdampingan dengan tembok kelas. Meskipun banyak suara, Bu Rahma terbukti paling perhatian dengan Sinta. “Jangan melamun, Bu!” tambahnya.

“Eh, ya. Saya nggak papa kok, Bu!” balas Sinta setengah terkaget. Itu jawaban bohongnya untuk kesekian kali Sinta menyimpan rasa gundahnya. Sinta sedang bercakap-cakap dengan hati kecilnya. Apakah dia akan mengikuti jejak Bu Yanti dan Pak Rian? Atau terus bergulat dengan waktu bersama Bu Rahma dan Bu Ani?

Secara materi, Sinta patut bersyukur. Yang ia terima dari yayasan tiap bulan cukupan dan lancar. Pembinaan mental ruhani rutin ia terima dan lingkungan kekeluargaan sangat baik. Sepertinya karena tantangan fisik yang tidak semua orang tangguh menghadapi.  Full day Senin sampai Jumat dan Sabtu setengah hari. Hal ini yang membuat sebagian guru berpikir ulang.

***

Itulah kenangan 21 tahun lalu yang membuatnya tersenyum sendiri di pojok kelas. Hal yang tidak enak, pada waktunya akan berubah menjadi kenikmatan. Gara-gara Mia, salah satu siswanya yang telah membuat Sinta menimang-nimang ID card.

“Bu Sinta, M.Pd. itu apa?” tanya Mia polos.

“Gelar S-2, Nak,” jawab Sinta lembut.

“Wah, hebat! Bu Sinta kuliah dua kali, ya? Mamaku cuma satu kali,” tambahnya dengan tersenyum memandangi ID card Sinta yang menggantung di kerudung bagian depan.

“Mia! Ayo ke kantin, cepat!” ajak Caca sambil menarik tangan Mia. Kedua anak kelas 5 ini pun pamit meninggalkan Sinta.

“Hebat? Biasa saja, ah!” kata Sinta lirih. Banyak juga guru lain yang sudah S-2, bahkan ada beberapa guru yang disponsori yayasan sampai S-3. Dalam hati Sinta sangat bersyukur mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikannya. Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Terbersit sedikit keinginan pun tidak pernah.

“Bu Sinta yang longgar waktu. Anak-anaknya sudah besar. Bu Sinta pasti bisa mengatur waktu untuk mengambil tawaran ini,” kata Pak Ahmad, Kepala Sekolah,  sepuluh tahun silam. Ya, tawaran besar-besaran untuk S-2 dari yayasan disambut gembira para guru dari SD sampai SMA.

Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Selain agar tidak mengecewakan pemberi beasiswa, ia ingin segera fokus dengan tugas-tugas yang lainnya. Saling memberikan doa dan dukungan, beberapa guru termasuk Sinta pun dalam dua tahun berhasil menuntaskan pendidikannya.

Sampai di rumah, Sinta melepas ID card dan berucap lirih. “Ini bagian dari skenario-Mu, Ya Rabb. Terima kasih.”

 

 

Tentang Penulis

 

 

 

 

 

Sumintarsih. Kelahiran Wates, Kulon Progo, DIY ini tinggal di Perumahan Griya Satria Mandalatama, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ia terus belajar menulis, sudah mengumpulkan 5 buku solo dan 29 buku antologi. Yuk, lanjut silaturahmi di:

Blog: miensumintarsih.blogspot.com

IG: sumintarsih_24

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kamis, 03 November 2022

Menuju Kopdar II


Kopdar I RVL terbilang sukses, Alhamdulillah. Salah satu ukurannya adalah kehadiran Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Walaupun secara virtual karena beliau sakit, muatan sambutannya sangat berisi. Salah satunya yang Prof. Nunuk sampaikan adalah, “Yang Bapak Ibu lakukan saat ini melalui Rumah Virus Literasi, saya berikan penghargaan yang luar biasa karena telah mendukung kebijakan pendidikan dari pemerintah.”

Rangkaian kegiatan dalam kopdar ini meliputi workshop, peluncuran buku solo dan antologi, serta bazar buku anggota RVL. Workshop yang diikuti pegiat literasi dari berbagai daerah,  sebagian belum tergabung dalam grup WA RVL, menandakan bahwa antusias dan minat kepenulisan peserta sangat tinggi.

Salah satu momen yang mengiming-imingi atau yang menjadi daya tarik adalah kopi darat dengan para penulis senior, seperti Prof. Ngainun Naim, Pak Khoiri, Bu Kanjeng (Sri Sugiyastuti), Om Jay, Pak Marjuki, dan yang lainnya.  Selama ini para penulis senior itu dikenal oleh peserta melalui berbagai grup WA dan kegiatan virtual.

Saya jadi terpikir. Ke depan kegiatan Kopdar RVL seperti apa, ya? Ibarat orang menabung, kopi darat adalah momen memecah tabungan. Tabungan apa saja? Tabungan tulisan akan dijadikan buku dan bisa diikutkan dalam peluncuran buku. Tabungan silaturahmi lewat saling sapa di grup WA RVL dan BW (blog walking) akan menjadi persaudaraan yang indah dengan adanya kumpul bersama.

Kopdar I begitu berkesan. Apakah karena yang pertama? Apakah kopdar II belum tentu, atau jangan-jangan kejenuhan sudah membayangi kita? Tergantung. Tergantung kemasan kegiatan dan seberapa kuat hasrat peserta untuk memaknai silaturahmi antarpenulis. Seberapa kuat kita menjeratkan diri dalam dunia literasi.  

Mengingat keanggotaan RVL dari berbagai penjuru tanah air maka kegiatan berkala ini sangat perlu untuk disiapkan secara matang dan menu acara yang menarik. Tulisan berikut berupa kumpulan ide dan mimpi tentang pelaksanaan Kopdar II atau berikutnya. Semoga bisa dijadikan referensi. Namanya juga mimpi, barangkali berlebihan, tetapi bila memungkinkan untuk dipakai, mengapa tidak? Sebagian besar ide penulis ditambah ide yang sudah terlontar dalam rapat evaluasi panitia Kopdar I.

Setelah kegiatan Kopdar I, RVL semakin membuka diri untuk menerima anggota baru secara besar-besaran. Bahkan, ide RVL cabang mulai digulirkan. Dengan demikian virus literasi akan semakin menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Terbayang pula peserta Kopdar II semakin banyak dan bisa didata per kontingen.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Kopdar II digelar dalam waktu dua hari dua malam. Seperti pelaksanaan Kopdar I, Jumat malam sampai Ahad siang. Namun, dengan agenda yang padat dan terencana dengan baik.

Workshop. Workshop kepenulisan selain materi umum, bagus kalau ditambah materi sesuai peminatan. Misal materi setelah asar sampai pukul 17.00 ada kelas diskusi dan finishing cerpen, artikel, modul pembelajaran, buku anak, puisi, dan lain-lain. Konsultasi kepada ahlinya menjadi fasilitas yang sangat berharga. Akhir dari kelas khusus ini, peserta bisa menindaklanjuti dengan penerbitan buku solo. Pemateri dari dalam saja, sedangkan materi umum bisa menghadirkan tokoh nasional.

Selain itu, ajakan Prof. Ngainun Naim untuk menjadi penulis yang naik kelas, pada Kopdar II sudah ada kabar menggembirakan dari para peserta. Hal ini bisa dilalui jika anggota RVL aktif mengikuti kelas kepenulisan yang akan diadakan di RVL. Pak Khoiri sudah menyiapkan berbagai pelatihan dan pembekalan menulis dalam berbagai genre bagi anggota RVL.

Bazar. Bazar akan lebih ramai bila banyak buku yang ditawarkan. Dengan banyaknya anggota yang menulis buku solo kemudian diikutkan dalam peluncuran buku, otomatis buku yang digelar semakin banyak. Tidak hanya dari kuantitas buku, minat membeli sebagai bentuk apresiasi dari para peserta diharapkan ikut menyukseskan bazar buku ini.

Caranya? Peserta tidak hanya membeli untuk diri sendiri. Sebelum berangkat, peserta sudah berencana untuk membeli buku dalam jumlah lebih atas nama instansi. Seizin pimpinan kantor, buku-buku tersebut bisa dibeli untuk menambah koleksi perpustakaan. Kalau memborong untuk pribadi, ini juga bagus. Para penulis perlu membudayakan menjadikan buku sebagai hadiah atau oleh-oleh. Barter buku antarpenulis juga menjadi salah satu apresiasi kepada penulis. Untuk daya Tarik dan memudahkan pemasaran buku, panitia perlu membuat semacam video katalog buku atau pameran buku virtual.

Bagaimana jika stan buku dibuat per kontingen? Wah, ini menarik. Jika RVL cabang sudah banyak dan memungkinkan untuk stan buku per cabang, stan bisa dilombakan. Bila perlu mengundang tamu luar untuk berkunjung ke bazar buku. Misal undangan ditujukan kepada perwakilan kepala sekolah/instansi kota yang ketempatan Kopdar RVL. Apakah hanya mengunjungi bazar? Tentu tidak. Mereka bisa menjadi peserta pelatihan menulis setengah hari, salah satu rangkaian dari workshop.

Peluncuran buku. Tetap dilaksanakan secara singkat seperti dalam Kopdar I. Ini sudah tepat dan praktis.

Lomba-Lomba. Lomba-lomba bisa menjadi daya tarik pagi anggota RVL.  Baik lomba prakopdar maupun saat kopdar. Lomba prakopdar tentu saja menulis anekagender. Khusus cerpen atau pentigraf, naskah pemenang bisa difilmkan atau cerita anak dibuatkan film animasi. Hal ini bisa bekerja sama dengan ekstrakurikuler SMA-SMA setempat Kopdar. Mereka diundang untuk mengisi acara. Lomba lainnya: lomba desain kaus kopdar, desain topi, desain kover buku antologi Kopdar II, atau yang lainnya. Diadakan juga RVL Award yang meliputi penulis buku terlaris, penulis buku terproduktif, penulis artikel terproduktif, anggota teraktif, peserta terjauh, kontingen terbanyak, dan yang lainnya. Adapun lomba saat kopdar, misalnya menulis tiga paragraf on the spot, lomba sambung cerpen, puisi, atau pantun.  

Panggung literasi. Panggung ini bisa diisi dengan penampilan pembacaan puisi, pantun, bertutur, atau video progres literasi tiap kontingen. Sebagai gongnya adalah penyerahan RVL Award dan pengumuman pemenang lomba-lomba. Sebagai hiburan, panggung literasi bisa diisi dengan film yang diadaptasi dari cerpen pemenang. Hadiah bisa diupayakan dari donator atau sponsor.

Wisata Literasi. Hari terakhir atau Ahad untuk berekreasi. Bisa senam dan olahraga bersama layaknya lomba-lomba dalam outbound atau ke objek wisata terdekat. Misalnya lokasi Kopdar II di Jalan Kaliurang Yogyakarta, wisata literasi bisa di sekitar Sleman - Yogyakarta atau Gunung Kidul.

Lo, kok banyak sekali? Apa tidak melelahkan. Sebatas ide memang harus banyak karena menuangkan yang ada di kepala. Namun, yang dilaksanakan tentunya yang terjangkau oleh panitia dan peserta. Semoga Allah mudahkan usaha kita. Amin. Salam Literasi.


Purwokerto, 4 November 2022