Jumat, 24 Juni 2022

Sebuah Memoar Guru Pembelajar

Tidak lama dari pengumuman bahwa saya pemenang undian berhadiah Kalis (Kamis Menulis) Lagerunal 3 Maret 2022, nasib baik menyapa saya. Sebagai pemenang Kalis 10 Maret 2022, buku kedua akan saya terima dari Pak D, nama beken dari Pak Susanto, S. Pd. Beberapa hari kemudian saya berhasil membaca buku beliau. Terima kasih Pak D.

 Selama saya membaca buku beliau, saya tersenyum sendiri karena beberapa pengalaman masa kecil mirip dengan yang saya terima. Beberapa istilah dan perkembangan informasi saya alami juga karena ternyata saya dengan Pak D seumuran. Dari namanya saja ada kemiripan, pakai “Su” yang menunjukkan orang Jawa angkatan dulu. Hehe…, maaf ya Pak D. Namun, nama kita sekelas dengan para presiden, lo. Soekarno, Soeharto, bahkan Pangsar Soedirman. (ejaan lama menggunakan huruf oe sebelum menjadi u). Berikut ulasan singkat buku beliau. 

 Judul: Pijar Lentera Asa 
Penulis: Susanyto, S.Pd. 
Penerbit: Oase Pustaka, Sukoharjo 
Tebal buku: xvi + 172 

 Menjadi guru memang cita-cita Pak D sejak SD. Pantaslah bila sepanjang berkarier, Pak D selalu mencurahkan segenap perhatian, tenaga, dan segalanya. Itulah mengapa perjalanan menjadi guru yang sangat heroik tidak menjadi hambatan baginya. Pengabdian pertama sebagai CPNS di SD N Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. 

 Buku ini dimulai dengan Bab I, cerita perjalanan meraih cita-cita, seorang anak murid SD N Srampadan di Kebumen Jawa Tengah sampai sukses melanjutkan kuliah. Bab II menceritakan suka duka menjadi guru di SD terpencil yang minim fasilitas termasuk listruk dan air bersih. Keseruan yang patut difilmkan, perjalanan guru ke SD yang bukan hanya untuk berkunjung, tetapi akan menjadi bagian di dalamnya. Melewati perjalanan darat, disambung dengan perjalanan sungai dengan sekoci, ia nikmati dengan senang hati. 

 Bab III tentang cikal bakal sarjana dari Batu Kucing. Guru dari Jawa ini berhadapan dengan masyarakat yang menganggap tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Tentu menjadi tantangan untuk bisa mengantarkan para siswanya menempuh pendidikan lebih tinggi. Akhirnya perjuangan keras mengangtarkan dibukanya sebuah SMP di daerah tersebut. 

 Adapun Bab IV, sebagai penghujung, Pak D bercerita dari SD terpencil ke SD pelosok. Mencari tantangan baru dan yang jelas menebar kebermanfaatan untuk meningkatkan pendidikan di tempat lain. Pak D mulai menjadi guru di SD N Padang Lalang yang hanya ada tiga ruang kelas di sana. Berlanjut perjalanan membuka SMP baru. Sekolah yang baru berjalan satu tahun, tetapi memiliki kegiatan kewirausahaan yang luar bisa. Setiap siswa laki-laki mengajukan proposal untuk menerima seekor kambing untuk dipelihara di rumah. Mereka merawat dan akan mendapatkan anak-anak kambing bila kelak kambing itu beranak. Kisah ini dituliskan pada halaman 102. 

 Seperti yang dituliskan penulis di kover belakang, bahwa penulis menulis buku untuk mengabadikan momen yang dialami penulis. Maka, benar sekali bahwa buku Pijar Lentera Asa ini sangat lengkap menghadirkan momen perjalanan seorang guru yang mendatangkan cahaya terang di setiap tempat yang disinggahi. Selamat kepada Pak D dan terus berkarya untuk kemajuan pendidikan anak bangsa. Semoga sehat dan sukses selalu bersama istri dan empat Ananda tercinta.

 Kelebihan buku ini dilengkapi dengan foto-foto untuk memudahkan pembaca menikmati alur perjalanan hidup penulis. Selain itu, penulis banyak menyebutkan nama orang-orang yang terlibat dalam sepak terjangnya menjadi guru menunjukkan bahwa penulis orang yang mudah bersosialisai dan cakap menghafal nama, sekaligus terampil mengumpulkan data. Bila mencetak lagi, alangkah bagusnya dibuatkan kover yang lebih terang dan tajam warnanya. 

Anda yang mengenal Pak D, belum lengkap bila belum membaca kisah heroik perjalanan kariernya. Dijamin terinspirasi dan makin bergairah mensyukuri profesi guru. 

 Purwokerto, 9 Juni 2022
Salah satu halaman yang dilengkapi foto-foto

10 komentar: