Kamis, 29 Juni 2023

Buku Cerita Pengalaman sebagai Suvenir Raporan


(Bu Asri, Ketua Komite Kelas mengambil rapor) 

Akhir tahun ajaran di sekolahku selalu diwarnai dengan kesibukan wali kelas berbelanja. Berbelanja apa itu? Suvenir untuk dibagikan kepada selau siswa. Kadang berupa buku tulis, bolpoin, tempat pensil, kemudian berkembang
 ada bantal bergambar semua siswa, tas, tempat minum, bahkan buket jajanan. 

Entah sejak kapan budaya ini terbentuk, tetapi semua senang. Guru yang menyiapkan senang apalagi para siswa yang menerima. Tak jarang suvenir disiapkan beberapa jenis, ada yang untuk semua siswa, ada yang untuk pengurus kelas, atau beberapa anak lain yang berprestasi, seperti tidak pernah absen atau siswa paling rajin piket. Tentu saja ini selain reward prestasi yang sudah diberikan oleh pihak sekolah. Intinya semua anak pasti mendapatkan kenang-kenangan dari wali kelas. 

Benar dari wali kelas? Sebenarnya bukan, wali kelas cuma belanja. Uangnya jelas dari sekolah dan uang itu dari orang tua siswa juga. Jadi pasa siswa aslinya mendapatkan hadiah dari orang tua, hanya lewat wali kelas. Namun, suvenir buku ini berbeda karena digandakan murni dari uang anak-anak. Mereka mempunyai program usaha dana, bukan infak yang diserahkan ke bendahara kelas. 

Nah, kelas 7B ada sesuatu yang berbeda. Saat rapotan, wali kelas ingin memberikan kejutan untuk para siswa dan orang tua. Hal ini dimulai saat liburan lebaran 1444 H lalu. Sebanyak 26 siswa putri aku minta menulis pengalaman berkesan selama di kelas 7B. Supaya cerita bervariasi, ada pendataan tema cerita. Oleh karena itu, para siswa segera memilih. Ada yang akan menulis tentang busnisse day, menang lomba nyanyi 17-an, lomba tari saman,  sampai pada perjuangan khatam Al Quran. 

Saat siswa masuk sekolah pascalebaran, naskah mulai dikirim cukup lewat WA. 
Cerita yang luar biasa, aneka cerita membuat aku terharu dan bangga. Tulisan yang menarik untuk dibagikan dan akan menjadi suvenir yang menarik saat pembagian rapor. 

Menjelang hari pembagian rapor, setelah pengolahan nilai tuntas, naskah cerita pengalaman siswa segera aku tuntaskan. Hanya dalam 3 malam karya mereka menjadi buku dan siap cetak. Judul buku pun spontan diambil dari yel kelas yang selalu diteriakkan tiap pagi, "Semangat Berkreasi Bersama". 

Namanya juga untuk kalangan sendiri, tidak perlu ke penerbit. Buku 81 halaman ini hanya digandakan dengan foto kopi. Untuk kover cukup  diambilkan dari salah satu foto bersama kelas 7B. Bahkan, untuk melengkapi buku kenangan ini, halaman akhir aku tambahkan barkode video-video kegiatan mereka, seperti pas lomba tari saman, outdoor, dan outbond. 


Dengan bangga dan haru, buku karya anak-anak itu aku serahkan kepada orangtua siswa bersamaan buku rapor dan suvenir lainnya pada Jumat, 23 Juni 2023. Secara spontan juga muncul ide untuk membuat spot foto di pojok kelas berlatar piagam dan amplop-amplop reward kejuaraan yang diraih 7B selama 1 tahun. Jadi, selesai mengambil rapor, setiap orangtua wajib foto. 
(Semua ortu foto di pojok kelas) 

Berikut salah satu komentar rekan guru yang sudah membaca buku tersebut. 
Setelah saya baca buku kreasi 7B yang berjudul "Mengkhatamkan Al Qur'an" karya Humaira Nakumi, saya sangat terharu dengan perjuangan nya. Yang awalnya merasa tidak yakin ketika mengkhatamkan Al Qur'an, karna itu sesuatu yang belum pernah ia khatamkan qur'an satu kalipun. Dengan bertekad "aku bisa khatam.. aku yakin bisa.. " perkataan ini yang slalu ia hujamkan dan slalu ingat "bahwa waktu semakin dekat dg akhirnya bln ramadhan" sampai2 iapun rela membawa qur'an kemanapun ia pergi. Sesekali ia baca. Wal akhir dia berhasil mengkhatamkannya. Begitu bahagianya ia, berkat dukungan orangtua dan guru. 

Masya Allah tetaplah Semangat berjuang di jalan Allah untuk mb Humaira. Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil." (Ustazah Zakiyah) 

(Ustazah Zakiyah, Guru Al Quran) 

Purwokerto, 30 Juni 2023


(Tanggapan Mama Zya, ortu siawa) 

Rabu, 07 Juni 2023

4 Buku Solo Kelas 9

Siang ini aku merampungkan koreksian hasil ujian siswa. Jenuh duduk sehingga terkantuk dan sedikit hilang kesadaran. Tiba-tiba aku dikejutkan seorang anak masuk ruang sambil menyodorkan dua buah buku bersampul putih. 

"Ustazah, ini buku saya," katanya dengan senyum cerah. 
"Alhamdulillah, sudah jadi? Terima kasih, ya." Kuterima bukunya dan kupeluk dia erat sebagai rasa syukur dan terima kasihku. 

Keyza, dialah penulis buku solo berjudul Bakat atau Beruntung? Pada detik-detik akhir menjelang ujian sekolah sebagai penutup kelas 9, ia menuntaskan naskah buku solo. Bersama 6 siswa lainnya, sejak kelas 8 aku kumpulkan dalam grup WA. Mereka bersepakat mau membuat buku. 

Manusia berencana, Allah yang menjawab. Alhamdulillah, selain Keyza, 3 teman lainnya sedang menunggu penerbitan buku solonya juga. Insyaallah pas wisuda besok tanggal 13 Juni, mereka akan wisuda dobel. Wisuda menutup belajar di SMP dan wisuda suah menjadi penulis buku, peluncuran buku karya mereka. 

Beberapa pekan lalu seorang teman tertarik dan mengomentari status WA-ku yang berbunyi:

Mengajak menulis
Buku solo guru sudah
Antologi siswa sudah
Antologi guru, guru dan kepala sekolah sudah
Antologi siswa dan guru sudah
Antologi alumni sudah
Antologi orang tua siswa sudah
Apa lagi ya? 
Saatnya buku solo siswa

Alhamdulillah, Allah berikan kemudahan. 

Purwokerto, 7 Juni 2023

Satu buku lagi, kover buku masih proses