Senin, 30 Oktober 2023
Warisan Samangat dari Wali Kelas
Rabu, 25 Oktober 2023
Obral Alat Masak (pentigraf)
Minggu, 22 Oktober 2023
Sampah yang Mengakrabkan Warga
Sabtu, 14 Oktober 2023
Sepekan Dua Hajatan
Kamis, 12 Oktober 2023
Sang Pembelajar Sejati
Sejak saya mengenal dunia literasi, nama
yang satu ini begitu mudah saya jumpai. Di berbagai grup WA komunitas penulis,
saya menemukan nama ini lagi, lagi, dan lagi. Ini artinya apa kalau bukan sosok
yang satu ini memiliki semangat berliterasi yang sangat tinggi. Bahkan,
sekaarang ini beliau anggota sekaligus pengurus RVL (Rumah Virus Literasi),
salah satu grup WA yang saya ikuti. Sudah terbayang saya dan Bunda
bersilaturahmi lebih dekat. Virus literasnya sangat kentara saya rasakan.
Bunda yang selalu energik ini kelahiran
Semarang, 8 April 1961, kini sudah purna tugas. Jabatan terakhir yang
diembannya adalah Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Sebelumnya Beliau
mengajar di Jakarta hingga tahun 1990. Memasuki masa purna tugas bagi Beliau
menjadi semakin leluasa melangkah dalam berkarya. Seperti apa sepak terjangnya
dan seiapakah beliau? Yuk, kita menengok sosok Bunda yang satu ini, Sri
Sugiastuti, si Ratu Antologi.
Menjadi tim Ulama, Usia Lanjut Masih
Aktif, demikian kalimat yang sering diucapkan Bunda, bukan berarti mati gaya
atau kehabisan karya. Justru masuk masa purna menjadi kesempatan emas dan
semakin merdeka dalam berkarya. Berliterasi semakin leluasa dengan menghasilkan
karya dan berbagi ilmu. Jadwal beliau sangat padat dari menjadi pemateri
online, offline, menjadi editor, motivator, dan tentu saja menulis. Belum lagi
menerima undangan sebagai juri aneka lomba menulis dan berbicara, serta
aktivitas di organisasi lainnya, seperti Pengurus PGRI Surakarta, Jawa Tengah.
Bahkan bagi Bunda, kesempatan
bersilaturahmi dan menyalurkan hobi travellingnya menjadi semakin leluasa.
Termasuk menyalurkan kesibukan mengikuti even-even kepenulisan. Salah satunya
kopdar atau kopi darat yang baru saja saya ikuti bersama beliau, Kopdar 2 RVL
di Jogjakarta Juni lalu. Hanya berjarak sepekan, Bunda sudah bergabung dengan kopdar
komunitas lainnya. Bunda memiliki stamina yang bagus bisa menjalankan kegiatan
sepadat ini.
Kehadiran Pak Kanjeng, suami Bunda menjadi
penguat dan pendorong langkah Bunda. Bahkan, untuk kegiatan keluar kota, tidak
jarang Bunda disertai Pak Kanjeng. Tentulah sebuah dukungan yang luar biasa.
Terbayang pula kesibukan Bunda di rumah ketika harus berlama-lama di depan
laptopnya dan Pak Kanjeng merestuinya.
Urusan silaturahmi, tanyakan kepada Bunda
sebagai ahlinya. Dari Sabang sampai Merauke, sudah banyak saudara dan teman
yang Beliau kunjungi. Bahkan beberapa waktu sebelum Kopdar 2 RVL, Bunda Kanjeng
sudah sempat bertandang ke Makassar, tempat kediaman Bunda Telly atau Bu
Deswatia Astuty.
Hal yang membuat saya tersanjung adalah
ketika Bunda singgah ke sekolah saya. Bunda Kanjeng itu artisnya literasi,
mau-maunya mampir menemui saya saat ada keperluan di Purwokerto. Ya, saya,
orang yang baru belajar menulis. Namun, bagi Bunda, silaturahmi adalah hal yang
tentu akan selalu diusahakan. Alhamdulillah Allah memudahkan kaki Bunda untuk
melangkah di setiap tempat yang Beliau kunjungi. Di situ ada teman dan sahabat literasi,
Beliau akan bersilaturahmi.
Kekaguman yang utama akan sosok Bunda
Kanjeng adalah semangat belajarnya yang luar biasa. Beliau sosok pembelajar
sejati. Dalam KBBI, pembelajar berarti orang yang mempelajari. Ketika
mendapatkan ilmu baru tentang genre menulis, waktu itu tentang Puisi 2.0. Puisi
dengan panjang maksimal 20 kata. Kami mendapatkan ilmunya dari Pak Haryanto
dalam waktu yang sama di kelas RVL. Saya masih mikir dan timbang-timbang kerena
kesulitan menemukan ide apalagi menulis. Bunda langsung mengumpulkan satu demi
satu puisi sehingga menjadi naskah satu buku dan langsung terbit.
Bagi Bunda urusan menulis seperti sudah
tidak perlu mikir, langsung jadi saja. Sebagai buktinya karya buku solo tidak
kurang dari 17 judul. Adapun buku antologi, sudah takterhitung jumlahnya.
Apalagi dengan julukan yang disandangnya. Bunda sangat produktif mengorganisasi
terbitnya buku antologi bersama teman-teman lain sebagai kuratornya.
Tulisan ini dimuat dalam buku antologi 14 penulis: Teman yang Unik