Senin, 28 November 2022
Kartu Ucapan dan Barcode
Jumat, 25 November 2022
Kabur di Hari Guru
Rabu, 23 November 2022
Menjadi LO Mubes
Beberapa hari ini saya hanya mengintip grup RVL. Pingin komen dan membaca secara saksama karya teman-teman, tetapi tidak kuasa saya lakukan.
Hajatan menjadi tuan rumah Muktamar Nasional Al Irsyad (22-25 November 2022) menyeret waktu saya untuk fokus mengerjakan tugas sebagai LO. Saya bersama 7 orang lainnya, menjadi LO di kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) ke -9 Wanita Al Irsyad.
Sebuah jabatan yang baru saya kenal sekarang ini. Liaison Officer, yaitu penghubung peserta dengan panitia. Khususnya untuk koordinasi dan penyambung informasi dari panitia agar kegiatan berjalan lancar. Saya sebagai LO 1 mendampingi peserta dari Jakarta, Depok dan Bekasi sebanyak 16 orang. Grup WA menjadi andalan komunikasi LO dengan peserta.
Sepekan sebelum kegiatan, kami sudah menghubungi calon peserta. Pendataan awal dimulai dari pendaftaran secara daring. Selanjutnya pendataan jam kedatangan karena ada penjemputan di stasiun dari panitia. Alhamdulillah dari 16 orang hanya 4 orang yang dijemput di stasiun, sedangkan yang lain menggunakan travel.
Allah Maha Tahu. Saya mendapatkan jatah mendampingi peserta yang sudah terampil berdigital, dari pendaftaran sampai daftar ulang secara daring. Demikian juga urusan pendataan lain-lain hal, mudah dan lancar.
Hebatnya para peserta yang statusnya ibu-ibu, bahkan ada peninjau yang berusia 74 tahun, antusias mengikuti sidang paripurna pada Selasa, 22 November 2022. Acara pun berlangsung sampai larut malam. Saya menyimak sebagai notulen.
Kemarin sore, acara penting yang peserta lalui adalah mengikuti Pembukaan Muktamar oleh Wakil Presiden RI, Bapak Ma'ruf Amin. Sebuah kehormatan bagi kami, Pak Wakil Presiden bisa hadir. Saya sendiri, tentu sangat bersyukur bisa bertemu dengan para tokoh secara langsung. Selain Pak Ma'ruf Amin, hadir pula Gubernur Jawa Tengah, wakil Ketua MPR RI, Bupati Banyumas, dan tentu saja tokoh-tokoh pengurus Al Irsyad Al Islamiyyah.
Purwokerto, 24 November 2022
_____
✅ Liputan 6
https://youtu.be/OVctcrTCZ_8
✅ Liputan 6
Maruf Amin Buka Muktamar Nasional Al Irsyad ke-42 di Purwokerto
https://www.liputan6.com/news/read/5133775/maruf-amin-buka-muktamar-nasional-ke-41-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto
✅ Republika
Wapres Apresiasi Kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah Bagi Pembangunan Indonesia | Republika Online Mobile - https://www.republika.co.id/berita/rlsygn313/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah-bagi-pembangunan-indonesia
✅Republika
Wapres Minta Dakwah Al Irsyad Al Islamiyyah Kedepankan Semangat Persatuan | Republika Online Mobile - https://www.republika.co.id/berita/rlsy5y313/wapres-minta-dakwah-al-irsyad-al-islamiyyah-kedepankan-semangat-persatuan
✅ Republika
Gubernur Ganjar ajak Al Irsyad Al Islamiyyah bersama bangun negeri
https://www.republika.co.id/berita/rlsdha484/gubernur-ganjar-ajak-al-irsyad-al-islamiyyah-bersama-bangun-negeri
✅ Republika
Wapre Buka Muktamar ke-41 di Purwokerto
https://repjogja.republika.co.id/berita/rls4l2399/wapres-bakal-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto
✅ Kompas
*Hari Ini Wapres Buka Muktamar Al Irsyad di Purwokerto*
Klik untuk baca: https://kmp.im/AGDyVy
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Google Play: https://bit.ly/3hMHWFT
Apple App Store: https://apple.co/39IBahB
✅ *Pesan Wapres Maruf Amin Saat Buka Muktamar Al Irsyad di Purwokerto*
Klik untuk baca: https://kmp.im/AGDy7F
✅ Kompas
Wapres Buka Muktamar ke-41 di Purwokerto
https://regional.kompas.com/read/2022/11/23/112230978/hari-ini-wapres-buka-muktamar-al-irsyad-di-purwokerto
✅ Antara
Ganjar Puji pesan Wapres kepada Al Irsyad Al Islamiyyah
https://www.antaranews.com/berita/3262665/ganjar-puji-pesan-wapres-kepada-al-irsyad-al-islamiyyah
✅ Ganjar ajak Al Irsyad Al Islamiyyah bersama-sama membangun negeri
https://jateng.antaranews.com/berita/473177/ganjar-ajak-al-irsyad-al-islamiyyah-bersama-sama-membangun-negeri
✅ Antara
Wapres Buka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah ke -41 di Purwokerto
https://www.antaranews.com/berita/3262353/wapres-buka-muktamar-nasional-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto
✅ Antara
Wapres apresiasi kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah bagi Bangsa
https://www.antaranews.com/berita/3262377/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah-bagi-bangsa
✅ Antara
Al Irsyad Al Islamiyyah tegaskan tidak terjun ke politik praktis https://m.antaranews.com/berita/3262865/al-irsyad-al-islamiyyah-tegaskan-tidak-terjun-ke-politik-praktis
✅ INews
Ma’ruf Amin Buka Muktamar Ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto Hari Ini
https://purwokerto.inews.id/read/212239/maruf-amin-buka-muktamar-ke-41-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto-hari-ini?utm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp
Yuk baca berita iNews.id,
Banyak konten menarik lainnya lho, download appsnya disini 👇
https://www.inews.id/apps
✅ INews
Ma'ruf Amin Buka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah di Purwokerto: Pemerintah Sampaikan Apresiasi
https://purwokerto.inews.id/read/212700/maruf-amin-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-di-purwokerto-pemerintah-sampaikan-apresiasiutm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp
✅ Suara Merdeka
Wapres KH Maruf Amin Al Irsyad Al Islamiyyah telah berkontribusi hasilkan SDM yang unggul
https://banyumas.suaramerdeka.com/banyumas/pr-095785085/wapres-kh-maruf-amin-al-irsyad-al-islamiyyah-telah-berkontribusi-hasilkan-sdm-unggul
✅ Suara Merdeka
Wapres KH Maruf Amin Minta BAZNAS Lembaga Sosial Bantu Korban Gempa Cianjur
https://banyumas.suaramerdeka.com/nasional/pr-095787704/wapres-kh-maruf-amin-minta-baznas-lembaga-sosial-bantu-korban-gempa-cianjur
✅ Kedaulatan Rakyat
Wapres Apresiasi Kontribusi Al Irsyad Al Islamiyyah
https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/482189/wapres-apresiasi-kontribusi-al-irsyad-al-islamiyyah?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Bottom
✅ RRI
Wapre Ma'ruf Amin Buka Muktamar Al Irsyad ke-41
https://rri.co.id/purwokerto/nasional/94994/wapres-ma'-ruf-amin-buka-muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-ke-41#.Y34NhHTyqLo.whatsapp
✅ Serayu News
Buka Muktamar, Wapres Apresiasi Kiprah Al Irsyad di Dunia Pendidikan
https://serayunews.com/buka-muktamar-wapres-apresiasi-kiprah-al-irsyad-di-dunia-pendidikan/
✅ Serayu News https://serayunews.com/ganjar-ingatkan-pentingnya-perbedaan-dalam-persatuan-di-muktamar-al-irsyad/
✅ Suara Purwokerto
https://www.suarapurwokerto.com/nasional/7436/muktamar-al-irsyad-al-islamiyyah-mulai-digelar-hari-ini-di-purwokerto
✅ Suara Purwokerto
Wapres Ma'ruf Amin Buka Muktamar ke -41 Al Irsyad
https://purwokerto.suara.com/read/2022/11/23/202115/wapres-maruf-amin-ke-banyumas-buka-muktamar-ke-41-al-irsyad
✅ Banyumas Express
Wapres Ajak Al Irsyad Kenalkan Kearifan Lokal
https://www.banyumasekspres.id/banyumas/wapres-ajak-al-irsyad-kenalkan-kearifan-lokal-di-kancah-internasional/23/11/2022/
Sabtu, 19 November 2022
Virus Itu Meng-Indonesia
Sabtu, 12 November 2022
Gara-Gara Kopdar RVL
Buku solo sebagai tiket peluncuran buku dalam Kopdar RVL |
Siap ditambah menjelang Kopdar II |
Senin, 07 November 2022
Pada Sebuah ID Card
Tik tik tik…
Bunyi jarum jam dinding semakin jelas
terdengar di sebuah ruang kosong. Puluhan meja kursi tak berpenghuni. Papan
tulis sudah bersih siap dipakai esok hari. Bunyi jarum jam itu bersautan dengan
teriakan dalam hati Sinta. Cepat pulang, cepat pulang, cepat pulang...!
Sebentar lagi waktu menuju pukul 15.30,
jam kepulangan para siswa. Ini bertepatan dengan hari pertama uji coba
kepulangan siswa kelas 4 – 6 SD setelah salat asar. Adapun pekan-pekan
sebelumnya siswa pulang pukul 14.30 dan sebelumnya lagi pukul 13.30. Sebuah
sekolah Islam yang ingin menerapkan full day school.
Sinta membayangkan Lisa bersama eyang
putrinya. Lisa, gadis kecil anak pertamanya yang baru berumur dua tahun.
Bukankah ini usia anak yang seharusnya banyak ia temani? Apalagi, ayahnya kerja
di luar kota. Sepekan sekali baru bisa menggendong dan mengajak bermain Lisa.
“Bu, jangan melamun!” suara Bu Rahma
membuyarkan lamunan Sinta. Guru yang bertubuh tinggi ini duduk di pojok
belakang, kelas 6A.
“Nggak melamun, kok Bu,”
“Iya, tangannya memegang buku, tetapi
tatapannya kosong. Sedang libur, to? Kok nggak ke masjid. Sama, dong! Hehe,”
Tawa Rahma memaksa Sinta membalas dengan
senyuman. Sebenarnya sudah dari jam dua Sinta menyiapkan tasnya. Begitu bel
pulang, ia siap berlari dengan sepeda motornya. Sambil menunggu bel pulang, koreksian
pekerjaan siswa masih merayunya agar diselesaikan segera. Satu per satu nilai tugas
membuat puisi ia sematkan di buku-buku itu. Ia tidak ingin membawa tumpukan koreksian
ke rumah.
Senin pagi, di halaman sekolah. Mentari di
langit sedikit malu-malu menampakkan dirinya. Keteduhan pun memayungi peserta
upacara pagi itu. Namun demikian, satu dua anak tampak sudah kelelahan setelah berdiri
memaku. Saatnya sekolah menyampaikan berbagai pengumuman, saatnya pasukan putih
merah itu boleh mengambil posisi duduk.
“Juara pertama lomba desain kelas
menyambut Ramadan adalah kelas 6A!” Suara Pak Bani, Wakil Kepala Sekolah,
menggema disambut sorak sorai siswa kelas 6, terutama kelas 6A.
“Alhamdulillah, selamat ya! Anak-anak.
Kalian sangat membanggakan,” seru Sinta dengan segera menyerbu barisan 6A.
“Hore! Kelas kita menang!” teriak Asti,
ketua kelas, disambut tepuk tangan teman-temannya.
“Lomba membaca puisi, juara II adalah Nabila
kelas 6A!” kata Pak Bani menggemparkan kelas 6A lagi meskipun sebagian siswa kelas
lain sedikit terdengar berteriak “Huu!”. Rupanya kesenangan kelas 6A adalah
kekecewaan kelas lain yang belum menang.
“Juara III lomba poster, Aryandito kelas
6A.” Suara Pak Bani membuat kelas 6A semakin pecah. Lengkap sudah suka cita
mereka karena dari 5 perlombaan, 3 lomba tembus menang selain lomba sambung
ayat dan pidato.
“Ayo Asti! Ajak teman-temanmu maju
menerima hadiah!” perintah Sinta. Asti pun berdiri merapikan kerudungnya dan bersiap-siap
maju untuk menerima hadiah. Tidak lupa ia mengajak Nabila dan Arya. Beberapa
pemenang dari kelas lain juga sudah maju.
Hingar bingar kemenangan dalam perlombaan
itu berefek dalam beberapa hari. Anak-anak jadi semangat dan makin percaya diri
dalam belajar. Kegembiraan itu pun dirasakan Sinta sebagai wali kelasnya. Ia
sangat bersyukur bisa membersamai anak-anak hebat yang kreatif dan sukses
diberi tanggung jawab ini.
“Bu, ayo segera ke ruang rapat!” ajak Bu
Rahma dan Bu Ani yang kelasnya berdekatan dengan kelas Sinta. Di sekolah, salah
satu tugas wali kelas adalah mendampingi keseharian siswanya sehingga berkantor
di dalam kelas. Demikian juga mereka bertiga dari kelas masing-masing.
“Sepertinya ada hal penting yang akan
disampaikan oleh kepala sekolah,” bisik Bu Rahma, wali kelas 6B yang berbadan
subur ini.
“Bukankah setiap rapat juga ada hal-hal
penting yang disampaikan?” sela Sinta.
“Rupanya Bu Sinta belum mendengar isu yang
beredar,” ledek Bu Ani yang guru olahraga ini disambut muka Sinta yang makin
penasaran. Mereka pun bergegas dan segera bergabung di ruang rapat. Di sana, 21
guru karyawan sudah duduk memenuhi kursi salah satu kelas.
Setiap Sabtu, seluruh siswa pulang lebih
awal. Satu jam sebelum zuhur seluruh guru berkumpul. Tidak hanya satu jam,
rapat bersambung sampai asar, tidak jarang malah lebih sore lagi. Dari masalah
A sampai Z dibahas di sana. Dari masalah tata tertib siswa, pembelajaran,
pengumpulan nilai, ketertiban salat berjamaah, sampai masalah sandal dan jajan
di kantin. Sebuah sekolah di tengah kota
Yogyakarta yang sedang mencari bentuk baru, sungguh sangat menguras energi.
Selain aneka program baru, seluruh tenaga dan perhatian harus dikerahkan untuk
menjawab tantangan dari yayasan. Kurikulum dan sistem baru dimunculkan untuk
menyulap SD swasta ini agar menjadi sekolah pilihan masyarakat.
“Mohon maaf, mulai Senin besok, saya
mengakhiri tugas mengajar di sini. Terima kasih Bapak Ibu telah memberikan ilmu
dan pelajaran berharga bagi saya. Banyak salah saya mohon dimaafkan.” Bagai
petir menyambar, kalimat mohon diri dari Pak Rian meruntuhkan benteng pertahanan
di sudut hati Sinta. Semangatnya yang baru beberapa hari terakhir ini bangkit,
secepat ini runtuh kembali. Hancur berkeping-keping.
“Kenapa, sih? Ada apa dengan Pak Rian?”
Bisik-bisik terdengar dari peserta rapat, terutama deretan ibu-ibu. Bisikan
hati paling keras adalah pada Sinta sendiri. Sinta bukan hanya berbisik, ia
sedang meronta dan menjerit di dalam hatinya. Hatinya tercabik-cabik, apalagi
akhir bulan lalu Bu Yanti sudah lebih dulu berpamitan, persis seperti
pemandangan sore ini.
“Bu! Bu Sinta! Bu Sinta nggak papa?” panggilan
dari Bu Rahma kembali mengagetkan Sinta yang duduk berdampingan dengan tembok
kelas. Meskipun banyak suara, Bu Rahma terbukti paling perhatian dengan Sinta.
“Jangan melamun, Bu!” tambahnya.
“Eh, ya. Saya nggak papa kok, Bu!” balas
Sinta setengah terkaget. Itu jawaban bohongnya untuk kesekian kali Sinta
menyimpan rasa gundahnya. Sinta sedang bercakap-cakap dengan hati kecilnya.
Apakah dia akan mengikuti jejak Bu Yanti dan Pak Rian? Atau terus bergulat
dengan waktu bersama Bu Rahma dan Bu Ani?
Secara materi, Sinta patut bersyukur. Yang
ia terima dari yayasan tiap bulan cukupan dan lancar. Pembinaan mental ruhani rutin
ia terima dan lingkungan kekeluargaan sangat baik. Sepertinya karena tantangan
fisik yang tidak semua orang tangguh menghadapi. Full day Senin sampai Jumat dan Sabtu
setengah hari. Hal ini yang membuat sebagian guru berpikir ulang.
***
Itulah kenangan 21 tahun lalu yang
membuatnya tersenyum sendiri di pojok kelas. Hal yang tidak enak, pada waktunya
akan berubah menjadi kenikmatan. Gara-gara Mia, salah satu siswanya yang telah
membuat Sinta menimang-nimang ID card.
“Bu Sinta, M.Pd. itu apa?” tanya Mia
polos.
“Gelar S-2, Nak,” jawab Sinta lembut.
“Wah, hebat! Bu Sinta kuliah dua kali, ya?
Mamaku cuma satu kali,” tambahnya dengan tersenyum memandangi ID card
Sinta yang menggantung di kerudung bagian depan.
“Mia! Ayo ke kantin, cepat!” ajak Caca
sambil menarik tangan Mia. Kedua anak kelas 5 ini pun pamit meninggalkan Sinta.
“Hebat? Biasa saja, ah!” kata Sinta lirih.
Banyak juga guru lain yang sudah S-2, bahkan ada beberapa guru yang disponsori
yayasan sampai S-3. Dalam hati Sinta sangat bersyukur mendapatkan kesempatan
melanjutkan pendidikannya. Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Terbersit sedikit keinginan pun tidak pernah.
“Bu Sinta yang longgar waktu. Anak-anaknya
sudah besar. Bu Sinta pasti bisa mengatur waktu untuk mengambil tawaran ini,”
kata Pak Ahmad, Kepala Sekolah, sepuluh
tahun silam. Ya, tawaran besar-besaran untuk S-2 dari yayasan disambut gembira
para guru dari SD sampai SMA.
Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan
emas ini. Selain agar tidak mengecewakan pemberi beasiswa, ia ingin segera
fokus dengan tugas-tugas yang lainnya. Saling memberikan doa dan dukungan,
beberapa guru termasuk Sinta pun dalam dua tahun berhasil menuntaskan
pendidikannya.
Sampai di rumah, Sinta melepas ID card
dan berucap lirih. “Ini bagian dari skenario-Mu, Ya Rabb. Terima kasih.”
Tentang
Penulis
Sumintarsih. Kelahiran Wates, Kulon Progo, DIY ini tinggal di Perumahan Griya Satria
Mandalatama, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ia terus belajar menulis, sudah mengumpulkan 5 buku solo dan 29 buku
antologi. Yuk, lanjut silaturahmi di:
Blog: miensumintarsih.blogspot.com
IG: sumintarsih_24
Kamis, 03 November 2022
Menuju Kopdar II
Kopdar
I RVL terbilang sukses, Alhamdulillah. Salah satu ukurannya adalah kehadiran Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Plt. Dirjen Guru dan Tenaga
Kependidikan. Walaupun secara virtual karena beliau sakit, muatan sambutannya
sangat berisi. Salah satunya yang Prof. Nunuk sampaikan adalah, “Yang Bapak Ibu lakukan saat ini melalui Rumah Virus
Literasi, saya berikan penghargaan yang luar biasa karena telah mendukung
kebijakan pendidikan dari pemerintah.”
Rangkaian
kegiatan dalam kopdar ini meliputi workshop, peluncuran buku solo dan antologi,
serta bazar buku anggota RVL. Workshop yang diikuti pegiat literasi dari
berbagai daerah, sebagian belum
tergabung dalam grup WA RVL, menandakan bahwa antusias dan minat kepenulisan
peserta sangat tinggi.
Salah
satu momen yang mengiming-imingi atau yang menjadi daya tarik adalah
kopi darat dengan para penulis senior, seperti Prof. Ngainun Naim, Pak Khoiri,
Bu Kanjeng (Sri Sugiyastuti), Om Jay, Pak Marjuki, dan yang lainnya.
Selama ini para penulis senior itu dikenal oleh peserta melalui berbagai grup WA
dan kegiatan virtual.
Saya
jadi terpikir. Ke depan kegiatan Kopdar RVL seperti apa, ya? Ibarat orang
menabung, kopi darat adalah momen memecah tabungan. Tabungan apa saja? Tabungan
tulisan akan dijadikan buku dan bisa diikutkan dalam peluncuran buku. Tabungan
silaturahmi lewat saling sapa di grup WA RVL dan BW (blog walking) akan menjadi
persaudaraan yang indah dengan adanya kumpul bersama.
Kopdar
I begitu berkesan. Apakah karena yang pertama? Apakah kopdar II belum tentu,
atau jangan-jangan kejenuhan sudah membayangi kita? Tergantung. Tergantung
kemasan kegiatan dan seberapa kuat hasrat peserta untuk memaknai silaturahmi
antarpenulis. Seberapa kuat kita menjeratkan diri dalam dunia
literasi.
Mengingat
keanggotaan RVL dari berbagai penjuru tanah air maka kegiatan berkala ini
sangat perlu untuk disiapkan secara matang dan menu acara yang menarik. Tulisan
berikut berupa kumpulan ide dan mimpi tentang pelaksanaan Kopdar II atau
berikutnya. Semoga bisa dijadikan referensi. Namanya juga mimpi, barangkali
berlebihan, tetapi bila memungkinkan untuk dipakai, mengapa tidak? Sebagian
besar ide penulis ditambah ide yang sudah terlontar dalam rapat evaluasi
panitia Kopdar I.
Setelah
kegiatan Kopdar I, RVL semakin membuka diri untuk menerima anggota baru secara
besar-besaran. Bahkan, ide RVL cabang mulai digulirkan. Dengan demikian virus
literasi akan semakin menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Terbayang pula
peserta Kopdar II semakin banyak dan bisa didata per kontingen.
Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, Kopdar II digelar dalam waktu dua hari dua
malam. Seperti pelaksanaan Kopdar I, Jumat malam sampai Ahad siang. Namun,
dengan agenda yang padat dan terencana dengan baik.
Workshop. Workshop kepenulisan selain materi umum, bagus
kalau ditambah materi sesuai peminatan. Misal materi setelah asar sampai pukul
17.00 ada kelas diskusi dan finishing cerpen, artikel, modul pembelajaran, buku
anak, puisi, dan lain-lain. Konsultasi kepada ahlinya menjadi fasilitas yang
sangat berharga. Akhir dari kelas khusus ini, peserta bisa menindaklanjuti
dengan penerbitan buku solo. Pemateri dari dalam saja, sedangkan materi umum
bisa menghadirkan tokoh nasional.
Selain
itu, ajakan Prof. Ngainun Naim untuk menjadi penulis yang naik kelas, pada
Kopdar II sudah ada kabar menggembirakan dari para peserta. Hal ini bisa
dilalui jika anggota RVL aktif mengikuti kelas kepenulisan yang akan diadakan
di RVL. Pak Khoiri sudah menyiapkan berbagai pelatihan dan pembekalan menulis
dalam berbagai genre bagi anggota RVL.
Bazar. Bazar akan lebih ramai bila banyak buku yang ditawarkan. Dengan banyaknya
anggota yang menulis buku solo kemudian diikutkan dalam peluncuran buku,
otomatis buku yang digelar semakin banyak. Tidak hanya dari kuantitas buku,
minat membeli sebagai bentuk apresiasi dari para peserta diharapkan ikut
menyukseskan bazar buku ini.
Caranya?
Peserta tidak hanya membeli untuk diri sendiri. Sebelum berangkat, peserta
sudah berencana untuk membeli buku dalam jumlah lebih atas nama instansi.
Seizin pimpinan kantor, buku-buku tersebut bisa dibeli untuk menambah koleksi
perpustakaan. Kalau memborong untuk pribadi, ini juga bagus. Para penulis perlu
membudayakan menjadikan buku sebagai hadiah atau oleh-oleh. Barter buku
antarpenulis juga menjadi salah satu apresiasi kepada penulis. Untuk daya
Tarik dan memudahkan pemasaran buku, panitia perlu membuat semacam video
katalog buku atau pameran buku virtual.
Bagaimana
jika stan buku dibuat per kontingen? Wah, ini menarik. Jika RVL cabang sudah
banyak dan memungkinkan untuk stan buku per cabang, stan bisa dilombakan. Bila
perlu mengundang tamu luar untuk berkunjung ke bazar buku. Misal undangan
ditujukan kepada perwakilan kepala sekolah/instansi kota yang ketempatan Kopdar
RVL. Apakah hanya mengunjungi bazar? Tentu tidak. Mereka bisa menjadi peserta
pelatihan menulis setengah hari, salah satu rangkaian dari workshop.
Peluncuran buku. Tetap dilaksanakan secara singkat
seperti dalam Kopdar I. Ini sudah tepat dan praktis.
Lomba-Lomba. Lomba-lomba bisa menjadi daya tarik pagi
anggota RVL. Baik lomba prakopdar maupun saat kopdar. Lomba prakopdar
tentu saja menulis anekagender. Khusus cerpen atau pentigraf, naskah pemenang
bisa difilmkan atau cerita anak dibuatkan film animasi. Hal ini bisa bekerja
sama dengan ekstrakurikuler SMA-SMA setempat Kopdar. Mereka diundang untuk
mengisi acara. Lomba lainnya: lomba desain kaus kopdar, desain topi, desain
kover buku antologi Kopdar II, atau yang lainnya. Diadakan juga RVL Award yang
meliputi penulis buku terlaris, penulis buku terproduktif, penulis artikel
terproduktif, anggota teraktif, peserta terjauh, kontingen terbanyak, dan yang
lainnya. Adapun lomba saat kopdar, misalnya menulis tiga paragraf on the
spot, lomba sambung cerpen, puisi, atau pantun.
Panggung literasi. Panggung ini bisa diisi dengan
penampilan pembacaan puisi, pantun, bertutur, atau video progres literasi tiap
kontingen. Sebagai gongnya adalah penyerahan RVL Award dan pengumuman pemenang
lomba-lomba. Sebagai hiburan, panggung literasi bisa diisi dengan film yang
diadaptasi dari cerpen pemenang. Hadiah bisa diupayakan dari donator atau
sponsor.
Wisata Literasi. Hari terakhir atau Ahad untuk
berekreasi. Bisa senam dan olahraga bersama layaknya lomba-lomba dalam outbound
atau ke objek wisata terdekat. Misalnya lokasi Kopdar II di Jalan Kaliurang
Yogyakarta, wisata literasi bisa di sekitar Sleman - Yogyakarta atau Gunung
Kidul.
Lo,
kok banyak sekali? Apa tidak melelahkan. Sebatas ide memang harus banyak karena
menuangkan yang ada di kepala. Namun, yang dilaksanakan tentunya yang
terjangkau oleh panitia dan peserta. Semoga Allah mudahkan usaha kita.
Amin. Salam Literasi.
Purwokerto, 4 November 2022
Rabu, 02 November 2022
Pulang Petang
Jam dinding di kantor Dani menunjukkan pukul 17.00. Semua orang sudah bergegas menuju rumah masing-masing sejak pukul 16.00. Hanya sedikit karyawan yang masih di meja kerjanya. Meskipun tidak ada sekat ruang antar karyawan, semua bisa bekerja dengan konsentrasi. Semua kepala tertunduk tertuju pada layar komputer. Hanya papan setinggi bahu pembatas yang memisahkan mereka. Kalau sudah berdiri, baru tampak siapa saja yang masih tinggal. Salah satunya Rima. Dani dan Rima sudah bukan karyawan baru lagi.
“Dani, sudah jam lima, kok belum pulang?” tanya Rima mengagetkan. Dani masih diam dan hanya melambaikan tangan. Rima tahu Dani tipe suami yang tepat waktu pada jam kepulangannya. Oleh karena itu petang ini dia tidak habis pikir melihat Dani masih mengerjakan sesuatu.
Rima mendekat dan membawakan sebungkus
kacang dari dalam tasnya. Dia letakkan di meja Dani barangkali bisa untuk teman lembur. Dengan lembut, Rima
menanyakan lagi mengapa Dani tidak segera pulang. Jawaban dengan suara malas
keluar dari mulut Dani bahwa rumahnya yang tidak jauh dari kantor sekarang seakan jauh.
Sudah terbayang wajah istrinya yang akhir-akhir ini sering marah. “Semakin
malam kau pulang, bisa jadi kemarahan istrimu bertambah, Dani,” bisik Rima.
Dani pun langsung menutup komputernya dan berlari meninggalkan Rima.
Purwokerto, 2 November 2022