Senin, 26 Desember 2022

Mengintip Strategi Dakwah K.H. Anwar Zahid (Resensi Buku)

 



 

Judul: Sukses Dakwah Merakyat ala K.H. Anwar Zahid

Penulis: Refan Purba

Penerbit: CV. Kamila Pres Lamongan

Cetakan I Mei 2022

Tebal: + 148 halaman (14,5 x 20,5 cm)

Peresensi: Sumintarsih

 

Seandainya banyak penggemar menulis tentang sosok idolanya, tentu Indonesia cepat pertumbuhan literasinya. Seperti yang dilakukan Pak Refan, anggota dari grup WA Rumah Virus Literasi,  terhadap pendakwah favoritnya, yaitu K.H. Anwar Zahid, dari Bojonegoro Jawa Timur. 

Bukti kekaguman penulis kepada kyai kondang ini adalah terkumpulnya 100 lebih file ceramah beliau. Ia mengaku langsung jatuh hati sejak pertama mendengarkan ceramah berjudul Bekal Akhirat pada pertengahan tahun 2011. Sejak saat itu penulis berburu koleksi ceramah beliau dalam bentuk file, kaset CD, MP3, dan tentu saja dari youtube.

Pengawas PAI Kemenag Kabupaten Malang yang jebolan beberapa pondok pesantren ini menyelesaikan beasiswa Magister (S-2) Kemenag di UIN Maliki Malang. Ia memiliki banyak kesibukan, di antaranya sebagai pengurus MUI dan Lembaga Dakwah MWC NU Kec. Ampelgading, Malang dan ketua FKPG (Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an) Ampelgading sejak 2001. Penulis juga aktif menghasilkan karyanya di berbagai media cetak dan daring.

Dengan latar belakangnya di dunia keagamaan, sangat tepat penulis menerbitkan buku ini. Apalagi, niatnya yang ditulis dalam Kata Pengantar bahwa penulis hendak menggapai rida Allah dalam rangka ikut serta melaksanakan perintah-Nya untuk berdakwah.  

Buku bersampul cokelat susu dengan gambar K.H. Anwar Zahid ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu biografi singkat, 17 keunikan K.H. Anwar Zahid, dan 17 trik dakwah K.H. Anwar Zahid. Pada bagian biografi, pembaca dikenalkan dengan K.H. Anwar Zahid dari waktu lahir, masa kecil, pendidikan, dan keluarga, sampai aktivitas dakwah dan cara mengundang beliau.

Pada bagian ini, pembaca bisa memahami bahwa sulitnya mengundang dai kondang ini salah satunya karena padatnya jadwal beliau. Bayangkan saja, sehari belau bisa mengisi ceramah 3 – 4 acara dan setiap bulan ada jadwal ke luar negeri, seperti ke Hongkong, Korea Selatan, dan Malaysia.  Hampir tidak percaya karena pengundang harus menunggu dua sampai tiga tahun ke depan. Penulis termasuk beruntung, saat menjadi ketua panitia Maulid Nabi Muhammad saw. karena hanya menunggu tujuh bulan. Hal ini lantaran ada jadwal di daerah yang tidak jauh dari Ampelgading.

Bagian kedua berisi 17 keunikan K.H. Anwar Zahid. Apa saja keunikan dari dakwah K.H. Anwar Zahid? Awalnya penuli mengira K.H. Anwar Zahid  memiliki sosok tinggi besar dan sudah tua, ternyata sebaliknya. K.H. Anwar Zahid adalah kyai yang sederhana dalam penampilan, bahasa, dan materi. Selain itu, K.H. Anwar Zahid dipandang sebagai dai fenomenal karena langka, terkenal, dan mendunia. Belau juga dikenal spontan memberikan tanggapan humor kepada pendengar, ceramahnya memukau, pribadinya yang magnetis, dan sebagai dai yang mahal. Beliau sering menyampaikan sendiri, di akhir-akhir ceramhnya, alasan dai dibayar mahal.

Nah, ada satu bagian yang diangkat sebagai subjudul yaitu Qulhu Ae Lek di halaman 22. Bukan K.H. Anwar Zahid pencetus kata-kata itu, tetapi julukan itu disematkan kepada beliau. Cerita bermula saat bulan Ramadan. K.H. Anwar Zahid akan berceramah sehingga tidak berkenan saat diminta menjadi imam. Akhirnya kyai setempat yang menjadi imam.

Dalam rakaat pertama setelah Al Fatihah, imam membaca salah satu pertengahan surat “Wama….” Makmum tidak berani membetulkan karena tidak diketahui surat apa, termasuk K.H. Anwar Zahid. Hal itu terjadi berulang kali, imam masih lupa kelanjutannya. Spontan ada seorang anak dari shaf belakang berteriak, “Qulhu ae, Lek, kesuwen!” yang artinya, “Surat Al Ikhlas saja, Paman, agar tidak kelamaan!”

Kejadian ini sering diceritakan di mana-mana ketika beliau berceramah dengan tujuan mengingatkan agar imam berhati-hati dengan bacaannya. Kalimat “Qulhu ae, Lek” akhirnya menjadi humor dan sering dielu-elukan jamaah saat beliau hadir di lokasi ceramah.    

Adapun bagian terakhir tentang 17 trik dakwah K.H. Anwar Zahid. Bagian ini menunjukkan kesabaran dan kejelian penulis dalam melakukan riset. Analisisnya dari puluhan ceramah yang disimak menunjukkan adanya 17 trik persamaan. Selanjutnya, penulis mengambil sampel 25 judul untuk diteliti dan hasilnya dari 17 trik tersebut mayoritas 100% terdapat dalam setiap ceramah K.H. Anwar Zahid.

Trik dakwah yang pertama ditulis adalah pembandingan. K.H. Anwar Zahid sering menjelaskan materinya dengan membandingkan, misalnya membandingan kebiasaan orang masa lalu dan masa sekarang, cara dakwah masa lalu dan masa sekarang, dan lain-lain. Trik yang lain adalah penggojlokan kepada jamaah yang ditanggapi dengan gelak tawa, pengkritikan, pemelesetan kata, penganalogian, dan yang ke-17 adalah kepura-puraan. Misalnya, K.H. Anwar Zahid sering pura-pura melihat jam seperti mau mengakhiri ceramah. Jamaah akan ramai-ramai mengatakan, “Lanjut…!” Hal ini semata agar sepajang ceramah selalu segar dan jamaah terbukti antusias.

Kelebihan buku ini pada penonjolan riset. Apalagi, bagian akhir dilengkapi dengan daftar judul dan tempat ceramah yang dijadikan sampel penelitian. Tabel yang kedua adalah ceklis ada tidaknya trik 1 sampai 17 pada tiap judul ceramah. Selain itu, bahasa yang mengalir dan mudah dipahami.  Buku yang tidak terlalu tebal ini berhasil memberikan pesan bahwa srategi atau trik sukses dakwah K.H. Anwar Zahid bisa diterima dan diikuti para calon dai.

Sayangnya, ada penulisan kata Bab-bab seperti buku ilmiah. Bagian satu ada 8 bab, bagian dua dan tiga masing-masing 17 bab. Apalagi, ada dua bab yang sangat pendek. Di halaman 5 ada Bab 4 Keluarga berisi hanya dua kalimat dan foto serta Bab 5 Domisili, di halaman 6 berisi satu kalimat dan foto.  Barangkali lebih bagus jika bagian pertama Tentang K.H. Anwar Zahid berisi biografi singkat, aktivitas dakwah (termasuk mendirikan pesantren), dan cara mengundang.

Selain itu, penulis kurang konsisten menggunakan kata strategi dalam judul, tetapi di bagian tiga digunakan kata trik (17 Trik Dakwah K.H. Anwar Zahid). O ya, satu lagi. Penentuan subjudul juga sebaiknya satu saja agar kover tidak padat tulisan.  

Bila sudah membaca dan mendapatkan manfaat buku ini, kekurangan yang ada akan tertutupi. Pembaca yang sudah mengenal dai kondang ini akan terngiang-ngiang dan membayangkan cara K.H. Anwar Zahid berceramah. Bagi yang belum, pembaca akan membuktikan dengan satu kali klik nama belkiau di youtube.

Selamat membaca.    

 

Purwokerto, 27 Desember 2022

    

Kamis, 22 Desember 2022

Lagu tentang Ibu Tiada Habisnya

 

(kumpulan lagu di youtube) 

Semua judul lagu bertemakan ibu rasanya tidak pernah sepi, tiada habisnya, selalu diminati. Apalagi di akhir bulan Desember, semua orang ikut menikmati syahdunya lagu-lagu tentang ibu mengiringi Hari Ibu tanggal 22 Desember 2022.

Lagu-lagu itu selalu viral dan selalu diputar ulang. Bagaimana tidak? Lagu yang mengulas sosok orang paling penting dalam hidup manusia. Figur yang menjadi perantara hadirnya kita di bumi ini. Setiap larik dalam lagu itu menggambarkan kehebatan sosok wanita yang memang seharusnya dimuliakan oleh anaknya. Pengorbanan dan jerih payahnya tergambar jelas membuat siapa pun akan tersentuh hatinya. Tidak dapat dimungkiri kedua mata akan berpartisipasi menghadirkan genangan air yang terkirim dari getaran hati yang paling dalam.

Kasih ibu kepada beta.....

Mungkin lagu "Kasih Ibu" ini paling awal yang dikenal oleh semua anak kecil. Lagu yang mudah dilantunkan dengan satu ungkapan yang akhirnya sangat akrab di telinga bahwa ibu bagaikan surya menyinari dunia. Lagu “Bunda”- nya Melly Goeslaw jagonya menguras air mata pendengarnya, terutama sebagai pengiring sebuah renungan. Lagu yang mengisahkan seorang anak mengenang masa kecil dari sebuah album foto.

Hebatnya sosok ibu, Iwan Fals tidak ketinggalan mencipta lagu "Ibu". Larik pertama langsung menyuguhkan makna yang sangat menendang, “Ribuan kilo jalan yang kau tempuh lewati rintang untuk akau anakmu.”

Ada lagi "Muara Kasih Bunda" dari Erie Susan. Lagu ini sangat dahsyat menyihir telinga pendengar sekalipun bukan penikmat lagu-lagu dangdut. Coba simak bagian yang ini Maafkan diriku Bunda,  kadang tak sengaja ku membuat relung hatimu terluka.

Masih genre dangdut, ada lagi lagu “Keramat” dari Rhoma Irama. Sebuah lagu yang mengingatkan kita bahwa doa ibu mudah dikabulkan Tuhan dan kutukan ibu bakal menjadi kenyataan. Di sinilah keramatnya sosok ibu. Ada pula kelebihan lagu ini, ada bagian yang jarang ditulis dalam lagu lain Bila kau sayang pada kasihmu. Lebih sayanglah pasa ibumu. Bila kau patuh pada rajamu, lebih patuhlah pada ibumu.

Bagaimana dengan syair yang ini? Baru sebaris terdengar, biasanya kita sudah otomatis menghadirkan wajah ibu kemudian luluh hati kita.  Sebening tetesan embun pagi, secerah sinarnya mentari. Judul “Ibu” dari New Sakha.

Nah, lagu lama ini mempunyai daya hipnotis tersendiri. Mother how are you today dari Maywod. Sebuah lagu yang terdengar santai artinya, tetapi cukup dalam maknanya. Seorang anak perempuan yang menanyakan kabar ibunda dan berjanji akan menemuinya di musim panas tanpa penundaan. Bagi para perantau atau anak kos, tentu lagu ini cukup mewakili kondisi hatinya.

Viralnya lagu-lagu itu, juga judul lain yang belum diulas di atas, tentulah bukan semata karena dibuat atau dinyanyikan oleh penyanyi berkelas. Namun, sosok ibulah yang sangat luar biasa. Pengorbanan dan kasih sayangnyalah yang telah mengantarkan nama "ibu" itu begitu dahsyat. Pantaslah Rasulullah menempatkan ibu agar anak berbakti tiga kali lipat dibandingkan bapak dan mengibaratkan surga di bawah telapak kakinya.

 

Purwokerto, 22 Desember 2022    

Rabu, 14 Desember 2022

Tambah Kacang

 


Nuri, seorang istri yang terampil dan kreatif. Meski akhir bulan, ia berusaha untuk tetap mencukupi kebutuhan makan keluarganya. Sebuah ilmu yang tidak pernah didapatkan dari bangku TK sampai SMA-nya. Ilmu menyulap meja makan kosong menjadi isi meskipun uang dapur dari suami kian menipis. Santo, suami Nuri yang bekerja menjadi satpam, penghasilan sebulan rupanya hanya sampai tanggal 20.

Seperti siang itu, sebentar lagi jam pulang sekolah dua anaknya yang masih di SD. Ia memutar otak untuk bisa menyajikan makan siang. Bersyukur ia memiliki tabungan beras yang ia dapatkan dari menyisihkan segenggam calon nasi setiap sebelum dimasak. Untuk mencari teman nasi, ia pun ke warung Bu Haji. “Tidak mengapa, bawa saja dulu. Saya percaya Bu Santo akan membayar di awal  bulan,” kata Bu Haji. Kemurahan hatinya tidak pernah luntur kepada Nuri yang di sepertiga akhir bulan selalu belanja tidak membawa uang.   

Khusus hari ini Santo pulang lebih awal. Ia mau mampir warung membeli sesuatu. Melihat ada istrinya, ia mendekat pelan dan menguping. Dengan tertunduk ia menarik napas dan menggeleng-gelengkan kepalanya, ternyata utang Nuri tidak sedikit hanya untuk membeli kebutuhan dapur, bukan pakaian apalagi kosmetik. Ia tidak sampai hati, harusnya istrinya lebih bahagia bersamanya. Tiba-tiba ia mendekat. “Bu Haji, tambah kacang atom sebungkus, boleh ya? Untuk teman nonton bola,” ucap Santo nyengir. 

 

Purwokerto, 15 Desember 2022

Selasa, 13 Desember 2022

Tak Ada Rotan Akar pun Jadi

 


Murni menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya. Ahad sore selepas asar, dapur dan seisi rumah sudah rapi. Ia bersiap-siap untuk bertatap muka dengan ibu-ibu RT 01. Untuk apa lagi kalau bukan arisan PKK sebulan sekali. Terdengar di luar ibu-ibu tetangga sudah memanggil-manggil Murni untuk berangkat bareng.

Gamis dan kerudung sudah menyatu di badan, tetapi tangannya bergerilya ke sana kemari belum menemukan brosnya.  Spontan kedua matanya melihat sebuah gantungan kunci seukuran bros. Sebuah peniti di dekatnya ia lekatkan di bagian belakang dengan lakban dan besi lingkarannya disembunyikan. Bersorak hatinya merasa menemukan solusi cerdas. Tangannya terampil mengambil gawai kemudian selfie.

Pulang arisan, dia pasang di status WA-nya. Foto dia berkerudungg lengkap dengan bros baru plus caption-nya. “Kamu kapan terakhir menerapkan jurus ‘tak ada rotan akar pun jadi?”. Caption berikutnya foto gantungan kunci. Tidak ada hitungan menit, ada chat masuk dari sohib lamanya, teman waktu SD. “Cuma bros dari gantungan kunci kok pamer, aku setiap hari sudah praktik di rumah. Tak ada Raihan, Paiman pun jadi.”

  Purwokerto, 14 Desember 2022

Senin, 12 Desember 2022

Kegiatan Pasca-PAS yang Dirindukan

 

Menjelang penerimaan rapor, guru-guru disibukkan dengan pengolahan nilai. Namun, siswa pun disibukkan dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk refreshing setelah penat melanda karena saban hari berkutat dengan soal-soal PAS.

PAS atau penilaian akhir semester I tahun ajaran 2022/2023 ini di SMP Al Irsyad Purwokerto berakhir pada Selasa, 6 Desember 2022. Dengan demikian, mulai Rabu, 7 Desember 2022 sudah dimulailah kegiatan kesiswaan yang dirindukan semua siswa, salah satunya classmeeting.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jarak antara masa akhir PAS dengan penerimaan rapor hanya satu pekan, semester I tahun ini lebih panjang. Tepatnya, siswa memiliki waktu luang lebih banyak, bahkan 9 hari menjelang penerimaan rapor. Untuk itulah, sekolah menyiapkan berbagai kegiatan bekerja sama dengan Pengurus OSIS.

(penyerahan reward saat apel) 

Sebagai kegiatan pertama, pada Rabu 7 Desember 2022, seluruh siswa kelas 7 sampai 9 mengikuti apel pagi. Dalam apel pagi ini, seluruh warga sekolah menyaksikan penyerahan reward Students of The Month dalam kriteria: 1) teladan amaliah harian (salat sunah), 2) teladan dalam kepedulian lingkungan, dan 3) teladan dalam kegiatan literasi.

Reward bulanan ini diserahkan dalam bentuk uang Rp50.000. Sebanyak 30 kelas diwakili satu nama per kriteria. Kegiatan semacam ini mampu memotivasi semua siswa untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadahnya, kebaikannya, dan berliterasi.

  


Pada hari Kamis dan Jumat, 8 – 9 Desember 2022, kegiatan dipisahkan putra dan putri mengingat kapasitas aula di lantai 3 dan supaya kegiatan lebih kondusif, terutama untuk kegiatan bersama, yaitu mengundang tokoh. Secara bergantian, hari Kamis diisi dengan kegiatan membuat pop up dan mengundang tokoh (English Native speaker). Adapun hari Jumat diisi dengan kegiatan melanjutkan membuat pop up dan mengundang tokoh (Arabic native speacker).

(siswa bertanya kepada native speaker) 

Pengerjaan pop up dengan tema kemanusiaan untuk putri dan keagamaan untuk putra sangat menguras energi dan perhatian para siswa. Mereka dituntut bisa memvisualisasikan bentuk buku 3 dimensi sesuai tutorial di youtube yang mereka pilih. Adapun saat mengundang tokoh, mereka sangat antusias bertanya jawab menggunakan dua Bahasa asing.

Sabtu sampai Selasa, kegiatan dipisah antarlevel dengan jadwal sebagai berikut.

Seperti pagi ini, Senin, 12 Desember 2022. Kelas 9 melaksanakan penguatan bacaan Al Quran, kelas kelas 8  classmeeting, dan kelas 7 yang berlatih jualan. Dengan tambahan jam penguatan bacaan Al Quran, diharapkan siswa terampil membaca Al Quran secara benar dan hafalan yang telah dikuasai selama semester I ini tidak hilang.

Kegiatan yang ditunggu-tunggu adalah classmeeting dengna pelaksanaan dan kepanitiaan terpisah putra dan putri. Melalui kegiatan ini, seluruh siswa bisa menikmati kegiatan di lapangan dan bebas berekspresi. Di sisi lain, saatnya pengurus OSIS menunjukkan kebolehannya dalam mengelola kegiatan. Yang paling seru ketika ada peserta komplain, kedua pihak tengah belajar mengelola emosi dan keterampilan memberikan argumentasi. Panitia sedang diuji, seberapa jauh mereka bisa memberikan jawaban yang melegakan untuk kemudian melakukan evaluasi. Kegiatan hari berikutnya menjadi lebih baik.

(lomba tarik tambang) 

Yang tidak kalah seru adalah business day. Baru kali ini kegiatan dibarengkan antara classmeeting dan business day antarlevel. Di satu sisi tanding olahraganya hanya antar level, tetapi kesempatan berlatih jualan sangat terasa karena melayani level lain yang sedang bertanding.

(praktik melayani pembeli) 

Pemandangan menarik seperti pagi ini, setelah setengah permainan selesai, saatnya istirahat, semua kelas 8 putri menyerbu 15 stan dari kelas 7 A sampai 7E yang menawarkan aneka jajanan. Namanya juga anak kekinian, mereka menawarkan jajanan modern, salah satu menunya adalah Korean food.

(salah satu poster peserta) 

Dalam business day ini, sekelas dibagi 3 kelompok. Mereka merancang menu makanan dan minuman. Untuk memperlancar pemasaran, mereka menyusun poster dan menawarkan secara daring sehari sebelumnya. “Banyak sekali yang pesan, Ust, ada 40 orang,” kata Qalisha. Kegiatan berakhir dengan membereskan tempat dan menghitung keuntungan. Meskipun tidak semua mendapatkan keuntungan seperti harapan, proses dan alur pemasaran sudah mereka pahami melalui praktik langsung. “Berjualan itu menyenangkan, tetapi capek,” kata Joselina.  

(Kembali ke kelas) 

Purwokerto, 12 Desember 2022   

Kamis, 08 Desember 2022

MEMUDAHKAN PENERBITAN BUKU SOLO

Tantangan Lagerunal untuk Kamis Menulis pekan ini adalah "Rajin Ngeblog Dapat Apa? 

Sebenarnya pertama kali saya membuat blog pada tahun 2017. Namun, ternyata saya hanya membuka tanpa mengisi. Tahun 2018 saya mengisi hanya dua tulisan. Tahun 2019 malah tanpa tulisan sama sekali. Baru mulai mengisi lagi pada 16 Juni 2020. Tepatnya sejak merebak virus corona, RVL (Rumah Virus Literai) grup WA penulis sangat aktif. Peserta diarahkan untuk menulis di blog dan mengirimkan linknya di grup WA sehingga saya mulai sering mengisi blog saya. Termasuk sejak mengikuti GMLD I (Guru Motivasi Literasi Digital) yang dimotori oleh Om Jay pada November 2021. Selama 20 pertemuan dalam sepekan 3 kali, setelah mengikuti materi secara daring, peserta wajib membuat  resume ke dalam blog. 

Dari GMLD itulah kemudian saya berlanjut masuk ke dalam grup WA Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional). Saya pun mengisi blog pribadi dengan aneka tema mengikuti jadwal di Lagerunal. Minimal dalam sepekan ngeblog dua kali, Senin bebas tanpa tema dan Kamis dengan tema khusus. 

Saya bersyukur tergabung dalam beberapa grup WA penulis. Meskipun terbilang sebagai peserta kurang aktif, saya masih berusaha muncul dengan membuang jauh rasa malu. Walaupun minimal sekali sepekan, setidaknya saya masih diberi kesempatan untuk belajar dari orang-orang hebat, para bloger.

Kalau ditanya mendapatkan apa dengan ngeblog, salah satunya mendapatkan saudara. Bersama mereka saya bisa bersilaturahmi dan menambah saudara. Apalagi Ibu Bapak dari berbagai daerah di Indonesia. Saya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah merasa dekat dengan saudara sebangsa dan setanah air, dari berbagai daerah bahkan lintas pulau. Sedikit bermimpi bila suatu saat saya melancong ke luar kota atau luar pulau, saya akan mempir ke rumah mereka.

Selain itu, dengan ngeblog saya bisa membuka mata bahwa banyak Ibu Bapak yang begitu semangat berliterasi. Mereka terus bergerak semakin lincah dengan aneka genre tulisan. Saya tersadar dan sangat tertinggal bila hanya bergerak di dalam rutinitas mengajar tanpa menambah keterampilan, salah satunya menulis. Saya banyak belajar dari para blogger yang luar biasa.  

Manfaat lain yang sangat terasa saat saya harus menerbitkan buku solo untuk kepentingan kegiatan kopi darat RVL (Rumah Virus Literasi) pada Oktober 2022. Anggota komunita grup WA ini pertama kali mengadakan kopi darat. Salah satu agenda adalah peluncuran buku bagi para anggota.

Bermula niat ngeblog salah satunya untuk memublikasikan tulisan. Nah, ternyata tulisan-tulisan itu ada beberapa yang sejenis. Guna menyusun buku solo, saya sudah mendapatkan sedikit jalan. Akhirnya, tulisan sejenis itu saya tambahkan beberapa judul lagi. Jadilah buku solo kelima dan bisa saya tunjukkan di Kopar RVL.

Mendapatkan materi secara langsung, uang misalnya, saya belum sampai sana, apalagi blog saya gratisan. Mengikuti lomba-lomba ngeblog juga belum. Namun, hadiah buku sudah pernah dua kali dari undian Kamis Menulis di Lagerunal dan dua buku hadiah dalam pelatihan GMLD. 

Jadi, dapat apa dengan ngeblog? Selain silaturahmi, menambah semangat menulis, yang sangat saya rasakan adalah mempermudah  menyusun buku solo. Untuk menghasilkan buku solo, dengan rajin ngeblog, tabungan tulisan mempermudah proses penerbitan. *


Purwokerto, 8 Desember 2022



Minggu, 04 Desember 2022

Tendang Saja

Lepas dari pukul 22.00 jelas waktunya orang-orang istirahat. Sebagian yang masih terjaga karena masih ada urusan tentu saja. Atau sedang tidur untuk persiapan nonton bola karena memang lagi musim Piala Dunia. 

Tiba-tiba hampir semua pintu terbuka kemudian penghuni rumah berhamburan keluar. Mereka saling melontarkan kalimat yang sama. Yaitu, menanyakan pemilik mobil lantaran alarm mobil berbunyi tiada henti. Pak Yanto, si pemilik, sedang tidak sedang di rumah, apalagi pintu rumahnya tertutup rapat. 


Sekitar 4 orang bapak-bapak mendatangi mobil tersebut layaknya polisi yang akan menilang. Pak Budi iseng menendangkan kakinya ke arah ban depan. Ternyata alarm langsung berhenti. "Tahu begini, dari tadi ditendang saja, ya?" kelakarnya disambut gelak tawa yang lain. Akhirnya semua kembali masuk rumah dan melanjutkan aktivitas malamnya. 

Purwokerto, 5 Desember 2022

Gambar: google

Kamis, 01 Desember 2022

Jalan-Jalan Gratis


Yoyon dengan bangga menceritakan masa lalunya. Selepas SMA dia habiskan hari-harinya bersama dua temannya menjajah berbagai transportasi umum. Mereka bermodalkan jaket dan celana jeans sobek bagian lutut dilengkapi rantai yang menggantung di pinggang kanannya. Rambutnya dibuat lebat nyaris sempurna dengan muka memasang seram. Tak berduit, tetapi dengan memelototkan matanya, mereka dengan leluasa pindah dari bus satu ke bus yang lain. Sesekali menyelinap bisa masuk ke kereta api ekonomi.

Bang Yon, panggilan kerennya, semakin dikerubuti anak-anak remaja 13 tahunan yang kebanyakan berkaus dan celana panjang hitam kumal. Di dekat perapatan lampu lalu lintas,  Yoyon bernostalgia dan dielu-elukan karena masa kejayaannya dulu. Pengangguran yang tidak pernah kelaparan. Namun, itu tinggal kenangan, zaman sudah berubah. Manajemen transportasi terutama kereta api semakin ketat. Gerak-geriknya selalu diawasi.

Salah satu anak bertanya tentang ide awal yang mendorong Bang Yon berani melakukan semua itu. Sebuah jawaban pun keluar. “Aku terlalu mengidolakan guruku. Setiap berpantun diawali dengan ‘Jalan-jalan’.  Sejak saat itu hobiku jalan-jalan. Oya, satu lagi. Lagu favorit sejak TK, lagu naik kereta api, ‘Bolehlah naik dengan percuma’ alias gratis.”   
 
Purwokerto, 2 Desember 2022