Pengurus
OSIS Kunjungi Dua Veteran
Bulan
Agustus identik dengan mengenang perjuangan bangsa Indonesia, khususnya
perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Tak terkecuali 42 siswa SMP Al
Irsyad pada Sabtu, 4 Agustus 2018 lalu. Mereka dengan khidmat mengenang
perjuangan tersebut dengan cara mendengarkan cerita sejarah perjuangan Bapak
Imam Soetardjo (pejuang Tentara Pelajar) dan Bapak Soegeng Boediarto (pejuang
Kemerdekaan 45), para veteran Republik Indonesia yang tinggal di Purwokerto.
Program
mengundang tokoh yang biasa dilakukan sekolah, kali ini dikemas dalam bentuk
yang berbeda dan merupakan program khusus dari Pengurus OSIS masa bakti 2017 -
2018. Para siswa mengunjungi, bukan sekolah yang mendatangkan tokoh. Hal ini dengan
harapan para siswa mendapatkan kesan yang berbeda. Adapun alasan lain adalah
para veteran tersebut sudah lanjut usia, khususnya Pak Soegeng yang sudah 90
tahun lebih. Sedangkan kegiatan general biasanya dipusatkan di aula sekolah
lantai 3.
Benar pula
adanya, sangat berbeda. Rencana kegiatan mengunjungi tokoh secara sederhana,
dua orang untuk dua rombongan terpisah, ternyata Bapak-Bapak Veteran
mengharapkan kegiatan digabung. Alhamdulillah, bersamaan dengan pihak TV
Banyumas ingin mewawancarai mereka. Maka, seperti mendapatkan durian runtuh,
kemasan acara jadi tambah semarak. Kedua tokoh perjuangan hadir dalam satu
forum, hadir pula Pengurus Markas Cabang LVRI Banyumas, sekaligus hadir pula
pihak TV Banyumas. Bahkan bonus pencerahan dari Pihak TV Banyumas, Bapak Aris,
tentang makna perjuangan di era digital.
Acara
dibuka dengan penghormat dan laporan ala militer, dilanjutkan menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Para siswa menerima materi layaknya di kelas karena Pak Imam
memberikan pertanyaan dan bergantian siswa maju menunjukkan pulau dan
tempat-tempat tertentu di dalam peta
dunia yang dibawa dari sekolah.
Adapun Pak
Soegeng dengan semangat menunjukkan bukti tertulis dalam beberapa jilid buku
akan perjuangan beliau masa lalu.
Terakhir, Pak
Aris memberikan penguatan dan poin penting dari kunjungan ini. Para siswa diajak
mengaitkan cerita sejarah pejuang masa lalu dengan tantangan untuk remaja agar
turut berjuang pada era modern ini.
Khususnya ikut berjuang dengan senjata whatsapp,
instragram, atau facebook dalam gadgetnya
untuk mencintai Indonesia, melewati mencintai Banyumas. Caranya dengan
mempromosikan budaya, kuliner, dan segala produk asli Banyumas, salah satunya
dengan cara membuat video.
“Saya
merasa sangat senang bisa bertemu para veteran dan bisa mempraktikkan bunyi
peribahasa Bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai pahlawan,” kata Hanifah Adhwa, salah satu Pengurus
OSIS putri. *
Purwokerto,
6 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar