Rabu, 08 Mei 2024

Dendam Pramuka


Mencium aroma rumput beradu aroma tanah basah adalah sesuatu yang sangat indah. Melihat api unggun membubung melangit menyampaikan pesan kehangatan adalah sesuatu yang cantik. Melihat Merah Putih bersanding dengan bendera Tunas Kelapa dan Pandu Dunia kokoh tegar adalah sesuatu yang menggetarkan. Melihat puluhan Pramuka Penggalang dengan seragam coklat coklat dan Merah Putih di dada adalah sesuatu yang memberikan harapan. 

Ini adalah pengalaman luar biasa yang aku rasakan dua hari ini setelah penutupan kegiatan Jambore Pramuka Muslim 2024 SMP Al Irsyad. Kegiatan perkemahan ini menjadi penutup latihan Pramuka. Sejak semester I mereka latihan Pramuka tiap Jumat sore. Ini saatnya mereka menunjukkan kebolehannya dalam teknik kepramukaan, pengetahuan umum, dipadukan dengan pengetahuan keislaman, serta hafalan Al Qur'an.

Aku merasa sangat akrab dengan kegiatan ini. Tidak mungkin aku tinggalkan karena aku merasa besar dari pengalaman Pramuka. Tulisan ini sebagai refleksi aku bersama Pramuka.

Ah, aku jadi ingat waktu SD belum ada kegiatan pramuka latihan tiap Jumat sore, apalagi perkemahan. Ya, itulah mengapa ketika ada penilaian sekolah dan hari itu ada kegiatan mendirikan tenda di depan sekolah, ternyata aku tidak ditunjuk oleh guruku. Apa akibatnya? Aku sakit panas 3 hari karena aku iri tidak dipilih oleh guru.

Itulah mengapa juga ketika aku SMP seperti dendam. Dendamku tersampaikan, setiap ada kegiatan pramuka aku begitu semangat dan antusias. Setiap Jumat sore ada latihan pramuka. Itulah barangkali minatku yang tidak bisa aku sembunyikan membuat sekolah menunjukku menjadi peserta jambore Nasional tahun 1986. Hanya ada dua peserta yang mewakili sekolahku, aku dan satu lagi anak putra. Waktu itu aku kelas 2 dan persiapan dari kelas 1.

Berlanjut di SMA sebagai Pramuka penegak, aku bahkan tidak tanggung-tanggung ikut kegiatan Saka Bhayangkara dan Saka Bakti Husada. Latihan rutin Saka Bhayangkara setiap Sabtu sore dan Saka Bakti Husada setiap Ahad pagi. Belum lagi kegiatan pramuka di sekolah, aku termasuk dalam dewan ambalan. 

Banyaknya kegiatan itulah mengapa hampir setiap bulan aku ada kegiatan keluar, entah kemah, penjelajahan, diskusi dengan Dewan  Kerja Ranting (DKR), atau kegiatan lainnya yang meninggalkan rumah.

Sampai akhirnya aku pun bergabung di Pramuka perguruan tinggi aku menjadi anggota Racana Tribuwana Tunggal Dewi Universitas Gadjah Mada. Pernah juga aku menjadi pemangku adat di situ aku selalu mengucapkan Sandi Racana saat upacara atau prosesi lainnya. Bahkan gara-gara Pramuka aku sempat dikirim mengikuti perkemahan Pramuka di Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara.

Itulah mengapa mengenal Bunda Telly (Senior RVL), mengingatkanku kenangan kemah di Sulawesi.


Purwokerto, 8 Mei 2024
asesori api unggun

Alhamdulillah, dari 2 regu salah 1 mendapatkan medali emas.

satu lagi mendapatkan medali perak


3 komentar:

  1. Keren banget dokumentasi api unggunnya. Mantab pula tulisannya. Barokallah

    BalasHapus
  2. Subhanallah! Dendam positif yang inspiratif! Htr nuhun Teh! Bbrp hari ini betul2 tak bisa fokus. Br tadi pagi membaca 3 arikel di RVL. tertinggal 200 chat lbh, he he he

    BalasHapus