Sabtu, 04 Juli 2020

Antara Webinar dan Arisan PKK
(Ahadku yang Sibuk)

Pagi ini, 5 Juli 2020, Ahad kedua ibu-ibu di RT-ku membuka hari dengan gowes ceria. Meski hanya berlima, seru dan semangat untuk bergerak membakar lemak.

Melihat pengalaman Ahad lalu ada yang terjatuh, padahal sudah hampir sampai rumah, kali ini kami memilih rute yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu padat. Alhamdulillah yang kemarin itu hanya kecelakaan tunggal dan ringan. Gara-gara mau menyandarkan salah satu kaki di tembok pagar, tetapi terpeleset.

Belakangan ini memang animo masyarakat bergowes tidak bisa dimungkiri. Selain keinginan refreshing dari kepenatan di rumah selama WFH, juga ingin berolahraga.  Bagi ibu-ibu, jelas sekali kesempatan berolahraga sangat kecil bila tidak diniatkan dengan sungguh-sungguh.

Selesai bergowes, pikiranku sudah tertuju pada kegiatan Seminar Daring Pelajar Nasional #1 SMWK (Sekolah Menulis Wadas Kelir). Salah satu siswa sekolahku menjadi pematerinya. Satu-satunya anak putra di antara 5 anak putri lainnya. Keenam pemateri itu 3 dari Purwokerto (SMP) dan 3 yang lain dari Banjarnegara (SD), Semarang (SD), dan Jambi (MA).  Tidak sabar aku ingin melihat seperti apa aksi anak-anak hebat ini.

Dengan tema utama Proses Kreatif Menulis, mereka memaparkan materi seputar alasan suka menulis, orang-orang yang berpengaruh dalam akivitas menulis, buku-buku yang berpengaruh, cara mendapatkan ide menulis, kapan dan di mana menulis, serta karya-karya yang telah dihasilkan.
Melihat dan mendengarkan aksi mereka, sungguh luar biasa. Mereka presentasi online didukung dengan power point kekinian, video perkenalan, bahkan Azzam - SMP Al Irsyad Purwokerto, menggunakan pen electronic. Memang anak-anak lebih mudah menerima kecanggihan media elektronik.

Luar biasanya SMWK mempunyai ide membuka kelas menulis online untuk pelajar ini kemudian melempar tantangan  kepada para siswanya untuk mengikuti webinar dengan zoom. Pemateri dari mereka juga. Minimal dari, oleh, dan untuk mereka. Namun nyatanya, banyak peserta dari berbagai usia yang gabung dalam webinar perdana ini.  Aku yakin ini pengalaman hebat pertama bagi mereka yang bahkan sebagian besar orang dewasa belum mengalaminya. Menjadi pemateri webinar: presentasi dan menjawab pertanyaan, luar biasa.

Kegiatan ini pun merupakan ajang pemberian apresiasi bagi para pemateri yang ternyata sudah sedemikian berkarya dalam kepenulisan. Beberapa dari mereka sudah memiliki buku sendiri  bahkan sudah diterbitkan oleh penerbit mayor. Banyak pula yang sudah sering menjuarai aneka lomba menulis. Insyaallah kegiatan ini bakal menginspirasi remaja lainnya juga para guru dan orang tua. Khususnya menjadi penulis bermula dari hobi membaca. Menulis menjadi salah satu keterampilan yang layak diseriusi.

Oya, ketika webinar yang keren ini baru berjalan 60 menit dari 09.00, aku harus bersambung ke kegiatan lainnya, yaitu arisan PKK. Karena arisan PKK dimulai 10.00, aku lanjutkan menyimak webinar dengan bantuan bloetooth. Arisan dengan tetap memenuhi protokol kesehatan tentunya. Maafkan, kali ini aku mendua. Satu telinga untuk webinar, satu lagi untuk mendengarkan siapa yang mendapatkan kocokan arisan. Ternyata bukan aku. Tidak mengapa.*

6 komentar:

  1. Mantab bun...he he ahad yang full kegiatan idem...bersyukur selalu sehat

    BalasHapus
  2. MaasyaaAllah.. selalu kagum dengan usth min. Hidupnya sungguh teratur dan waktu waktunya bermanfaat. Inspiratif.

    BalasHapus
  3. Terima kasih.
    Ayo berjuang utk anak2

    BalasHapus
  4. Semangat terus bunda dalam berkegiatan

    BalasHapus