Selasa, 08 Juni 2021

Dilema Makan Malam

Mengapa dikatakan makan malam? Tentu karena kegiatan makan tersebut dilakukan pada malam hari. Batasan malam itu jam berapa, biasanya selepas magrib, orang akan mengatakan bahwa waktu tersebut sudah masuk malam.

Bagi sebagian orang, makan malam sangat dihindari karena berbahaya. Salah satu bahaya nya adalah mudah meningkatkan berat badan. Nah, ini yang paling dihindari oleh kaum hawa. Adapun makan malam yang terlalu larut, lebih berbahaya lagi apalagi menjelang tidur. Berdasarkan sebuah sumber, di antara bahaya tersebut adalah mengganggu siklus tidur, memperburuk pencernaan, obesitas, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu kesehatan mental karena kualitas tidur terganggu.

Nah, dilema yang saya hadapi adalah, kebiasaan jam makan malam saya mengikuti kebiasaan keluarga suami. Awal dulu saya kaget sekali, terutama waktu Ramadan. Makan malam setelah pulang dari masjid salat tarawih. Lama-kelamaan menjadi terbiasa. Hari-hari biasa pun sering makan malam setelah salat isya.

Beberapa pertimbangan makan malam semalam itu adalah karena waktunya sudah santai. Kalau sebelum isya, waktu mepet setelah ibadah magrib belum tenang dengan kegiatan atau urusan lain. Kalau saya tidak ikut serta makan, kesempatan menemani suami makan hanya pada saat makan malam. Mengapa? Makan pagi selain suami tidak terbiasa, suasana pagi serbaingin cepat.

 Apalagi, di tempat saya mengajar, kedatangan pukul 06.45 dihitung terlambat. Makan siang, karena fullday school, saya dan anak saya waktu sekolah dulu otomatis makan di sekolah. Jadi, alasan membersamai suami menurut saya bisa dimaklumi. Walaupun tidak sukses menjaga berat badan, sehari sekali makan bersama keluarga terlaksana.

Apalagi, informasi yang saya baca menyebutklan bahwa makan malam hendaknya dua atau tiga jam sebelum tidur. Jadi kalau saya tidur minimal jam sebelasan, masih aman dong, makan malam jam delapan. Anggap saja saya kurang peduli tidur larut juga berbahaya. Hehe….

Di daerah saya, Jawa, kadang orang mengucapkan “padune”. Seperti kalimat berikut, “Padune ora disiplin diet, kakehan alasan.” (Dasar tidak bisa disiplin diet, kebanyakan alasan). Hehe….  

Purwokerto, 8 Juni 2021


Gambar: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar