Sabtu, 12 November 2022

Gara-Gara Kopdar RVL







Diskusi buku bersama Pak Khoiri

Gara-gara Kopdar RVL aku mempercepat penerbitan buku. Awalnya tidak terpikir mau menerbitkan buku genre apa. Empat buku saya sebelumnya hanya dua buku yang aku garap dengan serius, yaitu dua buku pertama hasil mengikuti dua kegiatan Media Guru. Adapun dua buku selanjutnya hanya mengumpulkan tulisan yang sebelumnya pernah diterbitkan di majalah sekolah, Adzkia Indonesia. Majalah bulanan yang dikonsumsi oleh warga sekolah dari TK sampai SMA. Sekali lagi, gara-gara Kopdar buku soloku bertambah. 

Ketika belum memiliki niat untuk menerbitkan buku, aku menulis di beberapa grup WA memang hanya sebatas memenuhi rutinitas. Sebagai anggota grup yang baik, setidaknya ikut mengirimkan tulisan dan membaca karya anggota lain, baik BW (blog walking) maupun membaca di kolom chat. Minimal tidak tercatat sebagai peserta pasif dan membuktikan bahwa kita sedang berjuang merawat semangat literasi. 

Juni 2022, Bu Panca Lukitasari dari Surabaya, menanyakan apakah aku seudah menulis buku. Pertanyaan yang sangat memotivasi sebenarnya. Bahkan, Bu Panca bercerita dia sudah berjanji kepada Pak Khoiri akan menerbitkan tiga buku. Anehnya, aku tidak tergetar apalagi cemburu. Tidak ikut terpancing untuk segera menyiapkan buku. Bulan Juli, Bu Panca bertanya lagi, “Bu, sudah bikin buku?” 

Mungkin aku termasuk yang kurang bisa mengenali potensi diri sendiri. Aku nyaman menulis genre apa, sih? Untuk sementara memang asal menulis saja. Tiba-tiba, aku merasakan kok beberapa hal yang aku tulis ada kemiripan jenis. Kebanyakan tulisan tentang pengalaman orang tua dalam membersamai anaknya. Atau pengalaman anak-anak yang sebenarnya ada hubungan dengan cara pengasuhan orang dewasa. 

Satu, dua, tiga, benar ini. Beberapa tulisan masuk kategori cerita inspiratif. Akhirnya, beberapa tulisan aku poles, aku tambah lagi terus kirim ke blog. Tulis lagi, kirim ke blog. Pentingnya sering menulis rupanya seperti ini. Walaupun aku termasuk kurang rajin, nyatanya ada sedikit tabungan tulisan di blog. Muncul pula ide untuk meminta kata pengantar kepada Pak Khoiri. 

Agustus tanggal 31. Bulan Oktober tidak lama lagi. Rencana waktu Kopdar sekaligus memperingati Bulan Bahasa. Mendengar kabar Pak Khoiri sedang disibukkan dengan pekerjaan akademik sampai sakit flu berat (maaf) dan materi bukuku sebenarnya belum matang, aku memberanikan diri bertanya kepada. “Pak, apakah kopdar RVL jadi diadakan? Seandainya tidak jadi, penerbitan buku saya akan saya tunda.” Namun, apa kata Pak Khori? “Kita akan tetap pada rencana semula. Kopdar jalan terus.” Sangat menggetarkan, bukan? “Itu penyemangat agar buku kita terbit,” tambahnya. 



Buku solo sebagai tiket peluncuran buku dalam Kopdar RVL


Jadilah naskah bukuku melewati konsultasi dengan Pak Khoiri. Termasuk tambahan polesan judul finalnya Anakku Investasi Masa Depanku (Sehimpun tulisan tentang parenting) dan separagraf endorement yang luar biasa. Sedangkan isinya, sudah mendapatkan arahan, tetapi karena terbatasnya waktu, beberapa bagian belum sesuai harapan. 

Bagai mendapatkan durian runtuh. Pak Indra, owner SIP Publishing-Purwokerto, menawarkan kegiatan on line peluncuran dan diskusi buku baruku, Pak Khoiri pembicaranya. Masih ingat bagaimana jantungku berdetak lebih cepat. Ini salah satu takdir bukuku yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Ya, jelas aku jawab iya. Alhamdulillah Pak Khoiri juga langsung mengiyakan. 

Alhamdulillah, buku yang begitu sederhana, tetapi diulas dengan luar biasa oleh pakarnya pada Jumat, 30 September 2022, 19.30 – 21.30. Terpikir olehku, karena sederhananya buku ini, pembaca akan mudah termotivasi untuk segera menerbitkan buku. Semoga benar buku ini bisa memotivasi, terutama bagi penulis pemula. 

“Pak Khoiri mengupas buku dengan sangat detail, ya?” Ini komentar Kepala Sekolah yang turut menyimak acara. Hadir pula Bu Telly, Bu Kanjeng, Bu Yanti, dan pegiat literasi lainnya, terima kasih sudah memberikan apresiasi kepada buku baruku malam itu. Setelah dua bulan penantian, ISBN pun turun. Ibarat melahirkan anak, turunnya ISBN adalah tuntasnya kita memberikan nama. 

Terima kasih RVL, terima kasih Pak Khoiri,  terima kasih Bu Panca. 

Purwokerto, 13 November 2022


Siap ditambah menjelang Kopdar II



10 komentar:

  1. Luar biasa Bunda Mien. Motivasi Kopdar 1 menjadi lecutan untuk berlari kencang menerbitkan buku. Inspiratif

    BalasHapus
  2. Bunda Mien luar biasa ...
    Smp Bedah buku jg dg Pak Emcho
    Sukses selalu Bun...

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Betul sekali.... Terima kasih sdh ngejar ngejar bikin buku.... Hehe....

      Hapus
  4. Kopdar sebagai penyemangat luar biasa

    BalasHapus
  5. Subhanaloh! Keren! Selamat Mbak Mien! Mantap po ko e! Barokalloh

    BalasHapus