Kamis, 03 November 2022

Menuju Kopdar II


Kopdar I RVL terbilang sukses, Alhamdulillah. Salah satu ukurannya adalah kehadiran Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Walaupun secara virtual karena beliau sakit, muatan sambutannya sangat berisi. Salah satunya yang Prof. Nunuk sampaikan adalah, “Yang Bapak Ibu lakukan saat ini melalui Rumah Virus Literasi, saya berikan penghargaan yang luar biasa karena telah mendukung kebijakan pendidikan dari pemerintah.”

Rangkaian kegiatan dalam kopdar ini meliputi workshop, peluncuran buku solo dan antologi, serta bazar buku anggota RVL. Workshop yang diikuti pegiat literasi dari berbagai daerah,  sebagian belum tergabung dalam grup WA RVL, menandakan bahwa antusias dan minat kepenulisan peserta sangat tinggi.

Salah satu momen yang mengiming-imingi atau yang menjadi daya tarik adalah kopi darat dengan para penulis senior, seperti Prof. Ngainun Naim, Pak Khoiri, Bu Kanjeng (Sri Sugiyastuti), Om Jay, Pak Marjuki, dan yang lainnya.  Selama ini para penulis senior itu dikenal oleh peserta melalui berbagai grup WA dan kegiatan virtual.

Saya jadi terpikir. Ke depan kegiatan Kopdar RVL seperti apa, ya? Ibarat orang menabung, kopi darat adalah momen memecah tabungan. Tabungan apa saja? Tabungan tulisan akan dijadikan buku dan bisa diikutkan dalam peluncuran buku. Tabungan silaturahmi lewat saling sapa di grup WA RVL dan BW (blog walking) akan menjadi persaudaraan yang indah dengan adanya kumpul bersama.

Kopdar I begitu berkesan. Apakah karena yang pertama? Apakah kopdar II belum tentu, atau jangan-jangan kejenuhan sudah membayangi kita? Tergantung. Tergantung kemasan kegiatan dan seberapa kuat hasrat peserta untuk memaknai silaturahmi antarpenulis. Seberapa kuat kita menjeratkan diri dalam dunia literasi.  

Mengingat keanggotaan RVL dari berbagai penjuru tanah air maka kegiatan berkala ini sangat perlu untuk disiapkan secara matang dan menu acara yang menarik. Tulisan berikut berupa kumpulan ide dan mimpi tentang pelaksanaan Kopdar II atau berikutnya. Semoga bisa dijadikan referensi. Namanya juga mimpi, barangkali berlebihan, tetapi bila memungkinkan untuk dipakai, mengapa tidak? Sebagian besar ide penulis ditambah ide yang sudah terlontar dalam rapat evaluasi panitia Kopdar I.

Setelah kegiatan Kopdar I, RVL semakin membuka diri untuk menerima anggota baru secara besar-besaran. Bahkan, ide RVL cabang mulai digulirkan. Dengan demikian virus literasi akan semakin menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Terbayang pula peserta Kopdar II semakin banyak dan bisa didata per kontingen.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Kopdar II digelar dalam waktu dua hari dua malam. Seperti pelaksanaan Kopdar I, Jumat malam sampai Ahad siang. Namun, dengan agenda yang padat dan terencana dengan baik.

Workshop. Workshop kepenulisan selain materi umum, bagus kalau ditambah materi sesuai peminatan. Misal materi setelah asar sampai pukul 17.00 ada kelas diskusi dan finishing cerpen, artikel, modul pembelajaran, buku anak, puisi, dan lain-lain. Konsultasi kepada ahlinya menjadi fasilitas yang sangat berharga. Akhir dari kelas khusus ini, peserta bisa menindaklanjuti dengan penerbitan buku solo. Pemateri dari dalam saja, sedangkan materi umum bisa menghadirkan tokoh nasional.

Selain itu, ajakan Prof. Ngainun Naim untuk menjadi penulis yang naik kelas, pada Kopdar II sudah ada kabar menggembirakan dari para peserta. Hal ini bisa dilalui jika anggota RVL aktif mengikuti kelas kepenulisan yang akan diadakan di RVL. Pak Khoiri sudah menyiapkan berbagai pelatihan dan pembekalan menulis dalam berbagai genre bagi anggota RVL.

Bazar. Bazar akan lebih ramai bila banyak buku yang ditawarkan. Dengan banyaknya anggota yang menulis buku solo kemudian diikutkan dalam peluncuran buku, otomatis buku yang digelar semakin banyak. Tidak hanya dari kuantitas buku, minat membeli sebagai bentuk apresiasi dari para peserta diharapkan ikut menyukseskan bazar buku ini.

Caranya? Peserta tidak hanya membeli untuk diri sendiri. Sebelum berangkat, peserta sudah berencana untuk membeli buku dalam jumlah lebih atas nama instansi. Seizin pimpinan kantor, buku-buku tersebut bisa dibeli untuk menambah koleksi perpustakaan. Kalau memborong untuk pribadi, ini juga bagus. Para penulis perlu membudayakan menjadikan buku sebagai hadiah atau oleh-oleh. Barter buku antarpenulis juga menjadi salah satu apresiasi kepada penulis. Untuk daya Tarik dan memudahkan pemasaran buku, panitia perlu membuat semacam video katalog buku atau pameran buku virtual.

Bagaimana jika stan buku dibuat per kontingen? Wah, ini menarik. Jika RVL cabang sudah banyak dan memungkinkan untuk stan buku per cabang, stan bisa dilombakan. Bila perlu mengundang tamu luar untuk berkunjung ke bazar buku. Misal undangan ditujukan kepada perwakilan kepala sekolah/instansi kota yang ketempatan Kopdar RVL. Apakah hanya mengunjungi bazar? Tentu tidak. Mereka bisa menjadi peserta pelatihan menulis setengah hari, salah satu rangkaian dari workshop.

Peluncuran buku. Tetap dilaksanakan secara singkat seperti dalam Kopdar I. Ini sudah tepat dan praktis.

Lomba-Lomba. Lomba-lomba bisa menjadi daya tarik pagi anggota RVL.  Baik lomba prakopdar maupun saat kopdar. Lomba prakopdar tentu saja menulis anekagender. Khusus cerpen atau pentigraf, naskah pemenang bisa difilmkan atau cerita anak dibuatkan film animasi. Hal ini bisa bekerja sama dengan ekstrakurikuler SMA-SMA setempat Kopdar. Mereka diundang untuk mengisi acara. Lomba lainnya: lomba desain kaus kopdar, desain topi, desain kover buku antologi Kopdar II, atau yang lainnya. Diadakan juga RVL Award yang meliputi penulis buku terlaris, penulis buku terproduktif, penulis artikel terproduktif, anggota teraktif, peserta terjauh, kontingen terbanyak, dan yang lainnya. Adapun lomba saat kopdar, misalnya menulis tiga paragraf on the spot, lomba sambung cerpen, puisi, atau pantun.  

Panggung literasi. Panggung ini bisa diisi dengan penampilan pembacaan puisi, pantun, bertutur, atau video progres literasi tiap kontingen. Sebagai gongnya adalah penyerahan RVL Award dan pengumuman pemenang lomba-lomba. Sebagai hiburan, panggung literasi bisa diisi dengan film yang diadaptasi dari cerpen pemenang. Hadiah bisa diupayakan dari donator atau sponsor.

Wisata Literasi. Hari terakhir atau Ahad untuk berekreasi. Bisa senam dan olahraga bersama layaknya lomba-lomba dalam outbound atau ke objek wisata terdekat. Misalnya lokasi Kopdar II di Jalan Kaliurang Yogyakarta, wisata literasi bisa di sekitar Sleman - Yogyakarta atau Gunung Kidul.

Lo, kok banyak sekali? Apa tidak melelahkan. Sebatas ide memang harus banyak karena menuangkan yang ada di kepala. Namun, yang dilaksanakan tentunya yang terjangkau oleh panitia dan peserta. Semoga Allah mudahkan usaha kita. Amin. Salam Literasi.


Purwokerto, 4 November 2022

 

15 komentar:

  1. Mantap tenan. Bisa kita matangkan. Tapi ya KONSULTASI, Koen sing usul, yo koen sing ngatasi. Itu guyonan arek Suroboyo

    BalasHapus
  2. Kerennn..bunda... menarik..dan menggelitik ide2nya

    BalasHapus
  3. Tulisannya penuh dg ide cemerlang
    Mantul Bun

    BalasHapus