Rabu, 01 April 2020

*Anekdot WFH 2020*
(Sumintarsih)

_Work from Home_  akibat pandemi covid-19 telah menggoncang segala sendi kehidupan.  Demi kewaspadaan terhadap meluasnya wabah Covid-19, semua aktivitas dihentikan, lebih tepatnya dipindahkan, ke rumah. 

Berikut anekdot yang sempat terkumpul.

*PHP WFH.* Turunnya Surat Edaran Gubernur Jateng untuk meliburkan siswa (belajar si rumah) tidak serta merta guru bisa langsung WFH. Namun, banyak yang harus disiapkan guru, salah satunya perangkat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Itulah maka awalnya kami masuk dua hari. Besok paginya masih diminta masuk. Yayasan belum memutuskan  waktu dimulainya WFH untuk guru karyawan.
 Besok hari masih demikian sampai perpanjangan 3 hari. Bukan masalah liburnya, tetapi guru yang memiliki anak-anak juga ingin mendampingi anaknya belajar. Jadi ingat stiker di angkutan kota, "Sekarang bayar besok gratis". _Emang enak di-PHP-in? He... he...._

*Banyak grup WA bikin pusing.* Sejak diberlakukan WFH, guru-guru selalu berkoordinasi di grup WA. Pernah rapat membahas agenda kegiatan pengganti. Dari pagi sampai malam kok belum tuntas. Paling seru ketika ada beda pendapat, kami harus sabar menunggu moderator (mengetik) menengahi.  Diketik biar mudah dilihat ulang. Ternyata rapat-rapat online menyita banyak waktu dan _bikin_ leher pegal-pegal.

*Salah kamar.* Tidak bisa dimungkiri tiap orang memiliki banyak grup WA. Misalnya saya, ada grup WA guru kelas 9, wali kelas, guru mapel US+UNBK, grup ortu siswa, grup siawa, dll. Nah, ketika sedang seru-serunya membahas kegiatan, pernah satu teman  panjang lebar menulis chat, ternyata yang dimaksud tidak berada di grup tersebut. _Capek deh...._

*Banyak anak banyak laporan.* Salah kamar yang dialami orang tua lain lagi. Orang tua mendadak memiliki tugas baru sebagai guru di rumah. Ditambah lagi harus sering koordinasi dengan wali kelas. Belum lagi Dinas Pendidikan meminta laporan kondisi kesehatan anak. Ketika sang ibu sedang menemani belajar 2 sampai 3 anaknya sekaligus, laporan ke walas jadi buyar. Anak kelas 3 SD, laporan kesehatannya _nyasar_ ke kelas 9 SMP. Ya Allah... tolong....

*Absensi guru.* Selama WFH dipahami bukan jam libur maka absensi guru tetap jalan. Kami harus mengirim laporan kegiatan dengan _google form_ maksimal 12.30, selebihnya akan dianggap terlambat. Lah ini, ada guru biasanya tidak pernah terlambat sekolah, bahkan ketika sakit (tidak parah) _dibela-belain_  berangkat. Ini dalam kelas online malah terhitung terlambat karena telat mengirim laporan. Ampun _deh_....

*Tertidur menjelang tryout.* Awal WFH, kegiatan kelas 9 adalah tryout ujian sekolah. Salah satu yang membuat stres wali kelas adalah setiap pagi mengabsen siswa menjelang 7.30 di grup kelas. Setiap hari 1-3 anak terlambat absen. Sikap cuek bisa saja dipilih wali kelas, tetapi selalu berpikir ini untuk kepentingan anak. Setelah dicek ada yang baru mengisi pulsa. Eh, ada juga yang masih tertidur setelah salat subuh. _La wong_ Tryout di dalam kamar, orang tua belum tentu melihat kegiatan anaknya. Ada-ada saja....

Masih banyak, tapi sudah lelah _ngetiknya._ He..he.....

Purwokerto, 2 April 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar