Senin, 25 Mei 2020

Lebaran Kali Ini Banyak yang Baru



Lebaran kali ini banyak yang baru. Bukan hanya baju, sepatu, atau sandal yang baru. Bahkan lebaran kali ini baju-baju tidak terlalu dikejar  Terus apa yang baru?
Baru kali ini labaran sepi
Baru kali ini lebaran tidak mudik sejak tahun 1999
Baru kali ini lebaran hanya berdua
Baru kali ini sdalat ied di depan rumah

Ya, sejak pandemi covid-19, banyak cerita terurai sudah. Dari cerita yang menyedihkan, mengharukan, menyenangkan, sampai cerita yang sangat luar biasa membanggakan. Banyak hikmah juga sudah diambil untuk pembelajaran, dari segi kesehatan, perekonomian, sosial kemasyarakatan, pendidikan, apalagi keagamaan. Khususnya pelaksanaan peribadatan selama Ramadan dan Syawal ini.
Lebaran secara umum sepi. Faktanya, warga RT 5 RW 5 di tempat saya tinggal, baru kali ini tampak ramai. Salah satu warga menyatakan, lebaran bisanya tinggal dia seorang. Semua tetangga sederet mudik.    
Lebaran tidak mudik memang sudah kami niatkan. Tahun ini pertama kali lebaran sudah tidak ada orang tua yang disungkemi. Baik orang tua sendiri, maupun mertua. Dulu berencana shalat Ied selang seling Purwokerto - Kulon Progo. Tahun ketiga kami mau shalat Ied di Purwokerto, saya ditinggal ibu mertua, satu-satunya mertua yang tersisa. Berarti tahun 1998 adalah shalat Ied pertama dan terakhir sejak menikah dan baru 2020 sholat  Ied lagi di Purwokerto.
Lebaran tahun ini berdua hanya dengan suami. Pandemi covid-19 mamaksa anak saya tidak mudik. Ini juga tahun pertama anak kami satu-satunya menikmati dunia kerja. Bersyukur, di indekos banyak teman yang sama-sama terhalang mudiknya. Dia tidak kesepian.
Shalat Ied di depan rumah? Ya, berhubung ada larangan penyelenggaraan shalat Ied secara resmi, warga satu gang bersinisiatif melaksanakan shalat Ied bersama. Gang depan rumah dipakailah. Jamaah shalat ini kebanyakan diisi oleh keluarga-keluarga kecil. Adapun keluarga yang beranggotakan 4 – 6 orang mengadakan shalai Ied di rumah masing-masing.    
Nah, yang terakhir ini asli baru. Lebaran kali ini kami memakai baju warna cokelat pemberian anak. Masyaallah. Ia baru bekerja beberapa bulan. Betapa yang namanya anak, ia ingin menunjukkan perhatian dan sayangnya.  Salah satunya dengan mengirimkan baju lebaran. Terima kasih, ya Nduk
Semoga kehidupan baru setelah pandemi covid-19 berlalu, segera kita jumpai. Semua kembali norma dan lebih baik lagi. Amin.*

6 komentar:

  1. Selamat Bu Mien. Sang putra membelikan baju warna coklat. Hebat.

    BalasHapus
  2. Perlu dijadikan buku untuk kenangan sepanjang masa Bu Min...Ananda yang luar biasa...

    BalasHapus
  3. alhamdulillah cerita inspiratif. bgs mb. lanjutkan

    BalasHapus
  4. Semangat 45 yg tak pernah pudar... Itu usth Mien. Inspiring woman.

    BalasHapus
  5. Smg pendemik sgr berlalu..dan mimpi mimpi kita sgr terealisasi...aamiin yra...

    BalasHapus