Kopdar I RVL (Rumah Virus Literasi) sudah berlalu. Hajatan perdana Rumah Virus Literasi yang digawangi Pak Khoiri ini berlangsung di BBGP Yogyakarta atau Balai Besar Guru Penggerak dari 21 sampai 23 Oktober 2022, Jumat sampai Ahad. Masih teringat hangatnya suasana dalam beberapa kegiatan yaitu workshop, peluncuran buku, dan bazar buku. Workshop yang dibuka Prof. Nunuk, Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud ini membuat Kopdar I RVL sebagai kegiatan yang bernilai tinggi.
Kodarullah aku sekamar dengan Bu Ayu, panggilan akrab dari Wiyda
Asmaningaju. Adalah kesempatan yang indah bagi saya bisa berbagi cerita dengan
Bu Ayu. Takdir Allah mempertemukanku dengan seorang pendatang dalam dunia
literasi. Bayangkan jika aku sekamar dengan yang sudah ahli. Di satu sisi aku
akan banyak menimba ilmu dari beliau, tetapi kesempatan aku berbagi tidak
banyak.
Bu Ayu, teman sekantor Bu Panca, sesama guru bahasa Inggris.
Ya, Bu Panca Lukitasari. Anggota RVL spesialis cerita mistis. Dia sangat
produktif menulis, bahkan sudah menerbitkan 3 buku dalam setahun. Aku tidak
segesit Bu Panca meskipun keanggotaanku di RVL sudah lama.
Bu Panca pindah tugas di SMP 31 Surabaya tempat Bu Ayu
tugas. Bagusnya Bu Panca, dia sudah sukses menebar virus menulis dan tidak
tanggung-tanggung. Korban literasinya langsung diajak ikut Kopdar di Jogja.
Bu Ayu sebagai pendatang aku katakan langsung melenggang
karena mendapatkan tempat yang indah. Aku saja sejak tahun 2018 mengenal Pak
Khoiri, baru pertama kali ini bisa berjumpa darat. Demikian juga dengan Prof.
Ngainun, Om Jay, Pak Marjuki, Pak Mukminin, Bu Rita, Bu Telly, dan yang lain.
Kalau Bu Kanjeng, sebelumnya aku sudah tiga kali bertemu.
Bu Ayu, Bu Telly, Bu Yanti, dan aku
Selain bertemu langsung, Bu Ayu bisa mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa. Apalagi berbagi cerita dalam suasana santai penuh keakraban. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini. Contoh, hari Jumat ada malam ramah tamah bersama Pak Khoiri dan semua peserta yang sudah hadir. Saat ngobrol santai menutup Sabtu malam dengan Bu Kanjeng, Bu Yanti dari Ambarawa, dan Bu Dian dari Malang. Banyak pelajaran berharga yang dia dapatkan terutama dalam berliterasi. Demikian juga ngobrol santai dengan Bu Telly menjelang sarapan Ahad pagi.
Bagaimana denganku di kamar? Ini takdirku dan ini panggungku
untuk menebar virus literasi meskipun sedikit. Sebelum Bu Ayu banyak bertanya, aku
banyak bercerita tentang pengalaman di RVL dan belajar menulis, bahkan aku mengajaknya
bergabung di kelas-kelas virtual untuk menambah bekalnya menulis. Meskipun
belum mahir menulis, aku sangat bersemangat mengajak orang lain menulis.
Satu persatu aku tunjukkan contoh buku yang aku bawa. Bu Ayu,
yang ternyata seumuran denganku, pun langsung menikmati dan membacanya. Semoga rasa
syukur Bu Ayu akan dibuktikan dengan tulisan-tulisan yang akan dihasilkan. Dia
sudah berniat untuk ikut maju membawa buku karyanya saat peluncuran buku pada
Kopdar II. Semoga Allah mudahkan usahanya. Amin….
Purwokerto, 30 Oktober 2022
**
Bagi yang belum memiliki buku solo, Ibu Bapak bisa menengok dua
buku saya di bawah ini.
1.
Buku profil sekolah, setiap sekolah perlu ada
guru yang menulisnya.
buku Perjalanan Menuju Sekolah Unggulan
2.
Buku memoar, setiap orang memiliki pengalaman
menarik yang perlu segera ditulis. Ide dan penulisannya sangat sederhana.
Selamat berkarya. Salam Literasi.
Bagaikan pohon pisang yang buahnya belum masak sudah beranak pinak.
Tidak perlu menunggu punya karya hebat, tebarkan virus literasi di mana pun.
Pendatang baru yang melenggang, itu penting. Lebih penting dari pada pendatang lama yang diam atau menghilang.
BalasHapusBetul Pak...
HapusTerima kasih....
Alhamdulillah saya bisa belajar dengan Bu Mien. Banyak ilmu yang bermanfaat. Semoga bisa jumpa lagi ya Bu
BalasHapusAmin...
HapusTerima kasih Bunda Yanti....
Semoga Bu Mien juga menularkan virus literasi disemua tempat
BalasHapusSiap..
HapusBunda Mien sang penulis hebat dg banyak karya
BalasHapusSaya dapat sindiran keras dr pak Emcho
Pendatang lama yg diam
Hihi .... Semoga semangat bunda Mien menular ke diriku
Selamat datang kembali.....
HapusAyo ayo......
Masya Allah, semangat untuk terus menebar virus literasi ustazah Mien..
BalasHapusTerima kasih....
HapusHal yang bisa saya petik dari artikel ini adalah semangat bergerak dan menggerakkan. Salam sehat selalu, bu Guru!
BalasHapusTerima kasih Pak.....
HapusMembaca tulisan ibu membangkitkan semangat literasi saya yang mulai redub.
BalasHapusSehat selalu orang baik 👍
Amin....
HapusTerima kasih Pak...
Saya pendatang lama yang menggelora
BalasHapusJelas itu Bunda....
HapusTerima kasih selalu mjd contoh yg baik.
Keren...berbagi cerita. Semangat berliterasi untuk hiburan
BalasHapusTerima kasih Ibu.....
HapusBarakallah ustadzah.... semangat menginspirasi ustadzah :)
BalasHapusAmin... Terima kasih....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAjari aku untuk bisa menulis
BalasHapus