Senin, 30 Oktober 2023

Warisan Samangat dari Wali Kelas

Bagaimana perasaan Ibu Bapak Guru bila anak didiknya tidak menang dalam lomba? Tentu sedih, kan? Dalam lomba apa pun, kita selalu berusaha memberikan dukungan dan doa agar anak-anak didik kita menang. Itulah mengapa ketika guru lain pulang sekolah, wali kelas rela menunda karena menemani anak didiknya latihan, terutama di tingkat SD atau SMP level bawah, lebih khusus lagi kelas putra. 

Meskipun hanya lomba antarkelas, wali kelas pastinya memotivasi anak didiknya agar menang. Bukan hanya mencari gengsi dan hadiah, tetapi lebih dari itu. Setiap wali kelas ibarat petani yang menggarap sawah ladangnya selalu menginginkan hasil panen yang melimpah. 

Wali kelas adalah pemilik barisan garda terdepan dalam mencetak karakter anak didik. Apalagi di sekolah tempat saya mengajar, wali kelas bahkan berkantor di dalam kelas supaya bisa memantau perkembangan anak didiknya. Mereka bisa mengamati setiap saat, terutama bila sedang tidak mengajar di kelas lain. 

Nah, urusan lomba, wali kelas kudu menanamkan semangat berkompetisi dan semangat mengembangkan kreativitas. Keterampilan wali kelas di dalam menemukan peluang kemenangan dan menggali bakat anak didik sangat menentukan. Semangat, kerja keras, dan sungguh-sungguh, hal inilah yang bakal diwariskan oleh wali kelas. Bila kemenangan diraih, tentu seisi kelas merasakan kebahagiaan itu,  termasuk orang tua siswa. Apalagi, bila piagam dan amplop itu dipajang menghiasi kelas, menjadi penyemangat tersendiri bagi penghuni kelas. 
Dalam festival bulan bahasa SMP Al Irsyad Purwokerto, tanggal 10 Oktober lalu, yang diisi dengan 8 cabang lomba, kelas saya menyabet kejuaraan pada seluruh cabang, tanpa sisa. Ini artinya tidak ada lomba yang kalah. Semua anak bahagia dan sangat bersyukur menjadi pemenang dari lomba antar 5 kelas level 7 putra ini. Mereka mendapatkan juara 1 atau 2 karena tiap cabang hanya diambil 2 kejuaraan. 

Hal yang menarik bahwa dari 24 anak didik, 7 anak pada H-1 sakit. Beberapa anak malah 3 hari sebelumnya absen. Ini berarti mereka tidak bisa latihan di depan wali kelas atau asisten wali kelas. Namun, kami tidak kurang akal, mereka bisa latihan di rumah dengan mengirimkan video. Danish lomba mendongeng dan Taqi lomba pidato. Saya memberikan sedikit evaluasi dan arahan perbaikan. Karena tanggung jawab mereka dan orang tua mengizinkan serta sudah lebih sehat, hari H perlombaan mereka datang. Hasilnya, keduanya juara 1, Alhamdulillah. 

Yang lebih menarik lagi, 3 anak peserta lomba spelling bee, ketiganya habis sakit dan 2 anak hanya datang pas jam lomba kemudian pulang lagi. Alhamdulillah juara 2. Total kejuaraan 5 cabang juara 1 dan  3 cabang juara 2.

Berikut hasil kejuaraan kelas 7G:
1. Musikalisasi puisi juara 2: Dhanu, Nadhief, Barra, Nabil, Eras. 
2. Mendongeng juara 1: Danish
3. Pidato juara 1: Taqiyuddin
4. Memperkenalkan makanan khas Banyumas juara 2: Hanif
5. Pacelathon (dialog bahasa Jawa) juara 1: Joni, Razka
6. Spelling bee juara 2: Akbar, Evo, Rafiif F. 
7. Kuis Bahasa Arab juara 1: Arsyil
8. Pojok Baca juara 1: petugas Evo, Prana, Hanif

Alhamdulillah, terima kasih anak-anak saleh yang hebat 7G.

Purwokerto, 31 Oktober 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar