Minggu, 22 Oktober 2023

Sampah yang Mengakrabkan Warga


Setahun lalu PKK di perumahan tempat saya tinggal merintis pengumpulan sampah. Sampah basah atau sisa-sisa makanan, sayuran, dan kulit buah dikumpulkan dalam ember kemudian akan diambil oleh orang yang mengelola sampah organik tersebut. Bagaimana kesan pertama dan tanggapan ibu-ibu PKK? Tentu merasa ragu, dong. Termasuk saya. Bayangkan, kita menenteng seplastik sampah rumah tangga yang basah atau mungkin bau bahkan busuk kemudian _ditumplek,_ dimasukkan ke ember. 

Namun, karena Ibu Ketua PKK yang istrinya Pak RT sangat gigih, niat pengumpulan sampah dijalankan dengan memanfaatkan aplikasi Salinmas, Sampah Online Banyumas. Sehari atau dua hari sekali kami membuang sampah basah di pojokan salah satu gang. Kadang membuangnya dengan sedikit menutup mata dan menahan napas. Kalau sedang apes, magot-magot sudah bermunculan karena sekali dua kali petugas absen mengambil. Eh, ternyata dari 9 RT yang paling produktif menghasilkan sampah adalah RT 5, iya, RT tempat saya.

sampah basah sudah menjadi duit

Beberapa waktu kemudian, sampah anorganik pun mulai kami kumpulkan di salah satu rumah warga. Meskipun belum sanggup membentuk bank sampah, para ibu gotong-royong mengumpulkannya. Tidak aneh bila selepas kegiatan arisan, gelas-gelas plastik bekas minuman langsung dikumpulkan. Bahkan, setiap Ahad, pengurus Dasa Wisma berkeliling mengambil sampah anorganik. Mengapa? Karena kadang para ibu sibuk sehingga tidak sempat mengirimkan sampah kertas-kertas, botol bekas, dan kardus itu.



Apa yang diperoleh dari kegiatan ini? Alhamdulillah bak sampah di depan setiap rumah jadi lebih bersih, kering, dan tidak bau juga tidak menjadi sasaran kucing. Bonusnya adalah terkumpulnya uang untuk kas PKK. Sampah basah dihargai seratus rupiah per kilogram, kini sudah delapan ratus ribuan.  Adapun dari sampah anorganik yang diambil pembeli sebulan sekali, uang lebih cepat terkumpul dan kini sudah menghasilkan satu juta lebih.  

Kegiatan pengumpulan sampah ini ternyata bisa menambah keakraban antarwarga. Sebulan sekali arisan PKK Dawis, pengurus melaporkan perolehan uangnya. Bahkan, sudah direncanakan uang akan dipakai untuk membuat seragam kaus.

Untuk hal ini, dalam hati kami berucap, "Maaf para pemulung, semoga kalian mendapatkan ganti rezeki yang lain." Amin.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar