Senin, 19 April 2021

Kabar Alumni

Di antara bukti seorang guru sudah tidak muda lagi adalah hadirnya undangan pernikahan dari murid-muridnya. Terutama guru yang mengajar di SMP apalagi SD.  Ya, hal ini bisa dikatakan bahwa guru tersebut sudah melampaui putaran sekian waktu.

 

Undangan itu silih berganti saya terima, sedangkan rekan guru yang lain tidak. Memang bagi sekolah swasta pergantian guru lumayan terasa sehingga bisa dihitung, hanya guru-guru lama yang menerima undangan pernikahan alumni.

 

Seiring berjalannya waktu, dengan dunia maya yang semakin mudah diikuti, kini memasuki episode berikutnya. Satu-persatu di medsos bermunculan wajah murid-murid yang sedang menggandeng dan menggendong anak-anak mereka. Tandanya usia saya pun semakin menua. Perasaan apa lagi bagi guru kalau bukan ikut gembira.

 

Lain halnya dengan berita duka. Di antara kabar suka cita para murid, sesekali mampir juga kabar tidak enak. Seperti beberapa hari yang lalu. Salah satu dari murid saya berpulang karena sakit. Kabarnya sudah lama sakit, tetapi beberapa hari terakhir yang terasa berat penyakitnya ia rasakan. Karena itu, kepada sesama guru lama, saya langsung memberi kabar dan janjian untuk taziah.

 

Kemudahan saya bertaziah karena adanya progam home visit. Ya, kewajiban wali kelas untuk mengunjungi rumah siswanya menjadikan silaturahmi dengan orang tua siswa semakin dekat.  Cuma satu kali dulu berkunjung saat dia kelas 3 SMP, saya masih paham betul alamatnya.

 

Kami disambut oleh orang tuanya yang masih tampak terpukul. Apalagi almarhumah adalah anak tunggal. Bersyukur ia sudah mempunyai dua anak yang sehat-sehat. Tampak juga sebagian teman semasa sekolah dari almarhum.

 

Allah telah memberikan peringatan kapada saya melewati berita-berita alumni, baik kabar suka maupun duka. Mesti apa lagi kalau tidak kita memanfaatkan umur yang tersisa dengan memperbanyak bekal. Bekal untuk menuju kampung akhirat.

 

Purwokerto, 19 April 2021 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar