Sudah sekian pekan saya hanya menjadi penonton Pantun Bale, bahkan tulisan saya pernah beberapa kali diulas. Kali ini saya memberanikan diri untuk berpartisipasi mencoba mengulas salah satu tulisan berdasarkan pengalaman saya. Mohon maaf bila masih sekadarnya saja. Meskipun Pak Susanto sudah mengulasnya, saya menambahkan beberapa. Maaf untuk tulisan yang saya angkat, yaitu tulisan Ibu Endah Win di
Membahas penanaman sikap disiplin pada anak adalah pembicaraan yang sangat menarik. Selain memerlukan seni dan keteladanan, peran kita sebagai guru sangat diharapkan, apalagi di dalam dunia pendidikan. Memang sudah semestinya guru berperan dalam menanamkan karakter disiplin kepada para siswanya. Demikian juga peran para orang tua yang memiliki hubungan paling dekat dengan anak. Orang-orang dewasa di sekitar anaklah yang semesetinya bertanggung jawab mengupayakan pembentukan sikap disiplin pada anak. Hal ini benar sekali dan telah disampaikan di pembuka tulisan tersebut.
Cara medisiplinkan anak sejak dini juga sudah ditawarkan penulis melalui tiga cara, yaitu tumbuhkan motivasi pada anak, advise, dan konsekuensi. Namun, ada beberapa kalimat yang kurang efektif dan ada kesalahan penulisan yang sedikit mengganggu pembaca. Penggunaan huruf kapital pada judul sudah dikomentari Pak Susanto.
1. Penulisan kata dirangkai ataudipisah belum konsisten. Seperti pada paragraf awal, ada kalimat Cara yang keras seringkali lebih efektif di banding cara yang lembut dalam penanaman sikap disiplin. Tetapi tidak semua cara yang keras dapat berhasil bahkan malah berdampak negatif bagi anak-anak di masa depan nya.
Penulisan di banding seharusnya dirangkai. Demikian juga penulisan depan nya seharusnya dirangkai. Namun, pada kalimat lainnya, penulisan kata diajarkan dan dilakukan (masih paragraf awal) sudah betul dirangkai karena di- sebagai imbuhan atau awalan. Penulisan kata contohnya di paragraf terakhir sudah betul dirangkai (-nya adalah enklitik, tidak bisa berdiri sendiri).
2. Sebaliknya penulisan kata yang seharusnya dipisah justru digabung, sepeti disekitar dan dimanapun, seharusnya di sekitar dan di mana pun (di sebagai kata depan).
3. Beberapa kalimat perlu dicek lagi agar terbaca dengan mudah, seperti Oleh karena itu bentuk kedisiplinan sejak dini. Mungkin yang dimaksud adalah: Oleh karena itu, bentuklah sikap kedsiplinan anak sejak dini.
Atau kalimat lainnya: Remaja bisa dididik keteladanan nya dari teladan orang disekitar nya yang paling utama adalah dari keluarga nya.
Sebaiknya dijadikan dua kalimat: Remaja bisa dididik dengan keteladanan yang diberikan oleh orang di sekitarnya. Yang paling utama adalah dari anggota keluarganya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Purwokerto, 8 Maret 2022
Mantap bunda Mien Sumintarsih...
BalasHapusTulisannya santun dan bagus sekali...
Terima kasih Bu Lely
HapusAlhamdulilah sudah ikut pantun bale Bu min.. sip..
BalasHapusIya Bu...
HapusBaru berani sekarang. Hehe....
Wahhh terimakasih banyak bu untuk koreksi nya... Saya terbiasa nulis aja kadang lupa untuk membenahi tulisan..
BalasHapusSama-sama Bu.
Hapus