Rabu, 14 Desember 2022

Tambah Kacang

 


Nuri, seorang istri yang terampil dan kreatif. Meski akhir bulan, ia berusaha untuk tetap mencukupi kebutuhan makan keluarganya. Sebuah ilmu yang tidak pernah didapatkan dari bangku TK sampai SMA-nya. Ilmu menyulap meja makan kosong menjadi isi meskipun uang dapur dari suami kian menipis. Santo, suami Nuri yang bekerja menjadi satpam, penghasilan sebulan rupanya hanya sampai tanggal 20.

Seperti siang itu, sebentar lagi jam pulang sekolah dua anaknya yang masih di SD. Ia memutar otak untuk bisa menyajikan makan siang. Bersyukur ia memiliki tabungan beras yang ia dapatkan dari menyisihkan segenggam calon nasi setiap sebelum dimasak. Untuk mencari teman nasi, ia pun ke warung Bu Haji. “Tidak mengapa, bawa saja dulu. Saya percaya Bu Santo akan membayar di awal  bulan,” kata Bu Haji. Kemurahan hatinya tidak pernah luntur kepada Nuri yang di sepertiga akhir bulan selalu belanja tidak membawa uang.   

Khusus hari ini Santo pulang lebih awal. Ia mau mampir warung membeli sesuatu. Melihat ada istrinya, ia mendekat pelan dan menguping. Dengan tertunduk ia menarik napas dan menggeleng-gelengkan kepalanya, ternyata utang Nuri tidak sedikit hanya untuk membeli kebutuhan dapur, bukan pakaian apalagi kosmetik. Ia tidak sampai hati, harusnya istrinya lebih bahagia bersamanya. Tiba-tiba ia mendekat. “Bu Haji, tambah kacang atom sebungkus, boleh ya? Untuk teman nonton bola,” ucap Santo nyengir. 

 

Purwokerto, 15 Desember 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar