Selasa, 13 Desember 2022

Tak Ada Rotan Akar pun Jadi

 


Murni menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya. Ahad sore selepas asar, dapur dan seisi rumah sudah rapi. Ia bersiap-siap untuk bertatap muka dengan ibu-ibu RT 01. Untuk apa lagi kalau bukan arisan PKK sebulan sekali. Terdengar di luar ibu-ibu tetangga sudah memanggil-manggil Murni untuk berangkat bareng.

Gamis dan kerudung sudah menyatu di badan, tetapi tangannya bergerilya ke sana kemari belum menemukan brosnya.  Spontan kedua matanya melihat sebuah gantungan kunci seukuran bros. Sebuah peniti di dekatnya ia lekatkan di bagian belakang dengan lakban dan besi lingkarannya disembunyikan. Bersorak hatinya merasa menemukan solusi cerdas. Tangannya terampil mengambil gawai kemudian selfie.

Pulang arisan, dia pasang di status WA-nya. Foto dia berkerudungg lengkap dengan bros baru plus caption-nya. “Kamu kapan terakhir menerapkan jurus ‘tak ada rotan akar pun jadi?”. Caption berikutnya foto gantungan kunci. Tidak ada hitungan menit, ada chat masuk dari sohib lamanya, teman waktu SD. “Cuma bros dari gantungan kunci kok pamer, aku setiap hari sudah praktik di rumah. Tak ada Raihan, Paiman pun jadi.”

  Purwokerto, 14 Desember 2022

6 komentar: