Foto: Penyerahan hadiah juara lomba permainan edukatif saat apel
*Edisi Kamis Menulis Lagerunal, tema: motivasi
“Menjadi wali kelas ibarat petani yang menggarap sawah ladang.”
Begitulah yang saya rasakan 23 tahun ini menjadi guru di Al Irsyad
Purwokerto. Sebuah kalimat yang sangat memotivasi saya untuk selalu bersyukur dan berbuat lebih dalam membersamai anak-anak. Namun, tahun ini terasa sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Saya menjadi wali kelas 7 setelah puluhan tahun menjadi wali kelas atas. Namun,
siapa pun mereka, sebagai petani, saya mempunyai kesempatan untuk menanam dan
menggarap sawah ladang saya. Untuk itu, saya tidak akan pernah menyia-nyiakan
kesempatan ini.
Menjelang Edu Fair 2023 SMP Al Irsyad, aneka lomba intern diadakan
dan yang paling sibuk tentunya wali kelas, selain siswa pastinya. Lomba antarkelas
khusus kelas 7 putri adalah tari saman. Ada pula lomba permainan edukatif bagi
kelas 7 dan 8. Kesibukan anak-anak saya menjelang lomba tari Saman sudah saya
ceritakan pada artikel sebelumnya. Alhamdulillah masuk final bersama kelas 7C.
Ketegangan sangat terasa karena sebagian siswa belum pernah
tampil apalagi menari di hadapan banyak penonton. Mempersiapkan final lomba
untuk memperebutkan juara I ini merupakan perjuangan yang berat. Kami harus kehilangan
dua anggota, semestinya 14, tinggal 12. Hal ini karena satu anggota tengah
sakit dan satu lagi harus memutuskan ikut tampil bersama tim ekskul tari Saman.
Khawatir tampil dalam waktu berdekatan dan fokus menghafalkan Gerakan dari dua
tim yang berbeda sangat memusingkan.
Seperti lomba pada umumnya, semua ingin merebut gelar Juara
I, tidak peduli berapa hadiahnya. Untuk itu, sepekan full setelah dinyatakan
lolos, anak-anak pulang pukul17.00 untuk latihan. Mereka seperti sudah lupa
dengan adanya rasa Lelah. Inilah yang membuat saya merasa bangga dan yakin
dengan persiapan mereka. "Senyum, kompak, dan powerfull, " begitu pesan saya kepada mereka setiap saat. Bismillah....
Alhamdulillah pada hari pelaksanaan, meskipun tampak mereka
kurang puas dengan penampilan mereka, semua sudah berlalu. Tinggal menerima hasil
seperti apa yang akan diumumkan.
Adapun lomba permainan edukatif, kelas 7B menampilkan Slum
Dunk Basket Ball. Tiruan permainan bola basket berbahan kardus bekas, gelas air
mineral, dan bola pingpong. Secara penampilan, karya mereka kokoh dan bakal
awet. Saya optimis pengunjung akan suka memainkannya, sangat mengundang
penasaran. Azaria, Kala S., Abel, Nasyla, dan Diandra sudah berhari-hari
menghabiskan waktunya di sudut kelas untuk menyelesaikan karya itu. Adapun penilaiannya dilakukan sebelum pameran dan sepanjang pameran.
Pengumuman pun tiba. Dari panggung Edu Fair dengan puluan
penonton, nama 7B disebut sebagai juara I tari Saman. Alhamdulillah, lega
sekali. Ditambah lagi, saya sudah mengetahui hasil juara permainan edukatif
karena saya koordinatornya. Namun, pembagian juri secara lintas kelas. Saya walas
7 putri maka saya tidak menilai level 7 putri, juri netral.
Sayang sekali, pengumuman lomba permainan edukatif ditunda
sampai Senin pagi karena pembagian doorprize belum juga kelar dan azan asar
sebentar lagi berkumandang.
Dan, hari Senin 13/2 dalam apel pagi disebut lagi 7B sebegai
pemenang juara I permainan edukatif level 7 putri, kebahagiaan itu lengkap
sudah. Seisi kelas bersorak gembira, beryukur, mengulang tari Saman untuk
terakhir kali di dalam kelas. Semua anak ikut bergerak gembira.
Terima kasih ya Allah, predikat juara I itu bersanding di
dalam kelas kami, 7B.
Alhamdulillah, terima kasih anak-anak hebat. Orang tua
kalian bersyukur dan bangga telah melahirkan anak-anak Tangguh.
Amplop kembar juara I dipasang di papan info kelas
Joz slmt
BalasHapusTerima kasih...
HapusMantap Bu Mien
BalasHapusTerima kasih
HapusLuar Biasa...
BalasHapusTerima kasih
Hapus