Minggu, 24 Desember 2023

Papan Literasi Tingkatkan Minat Baca

(Ibunda Arsyil menerima laporan literasi saat mengambil rapor)

Bagaimana membiasakan siswa agar senang membaca?
Pertanyaan ini sering kami ajukan beberapa tahun lalu. Hal ini mengingat sedikit siswa yang memegang buku pada jam-jam senggang mereka, saat menunggu penjemputan, apalagi dari jumlah kunjungan perpustakaan. Bahkan ketika siswa ditanya di dalam kelas, persentase membaca buku sangatlah sedikit.

Namun, kini sudah menjadi pemandangan umum banyak siswa asyik membaca buku, terutama siswa putri. Saat penjemputan siswa, beberapa anak tampak sedang membaca novel. Ketika menunggu pergantian jam pelajaran, meskipun hanya sebentar mereka membaca buku. Apalagi pada jam pagi berkah. Kegiatan  pagi sebelum mulai pelajaran, siswa sempat membaca buku selain salat duha, tadarus, dan zikir pagi. Lain halnya pada jam istirahat. Karena jam istirahat pertama hanya 15 menit, istirahat kedua 60 menit untuk makan siang dan salat duhur berjamaah. Semua siswa memanfaatkan untuk jajan dan makan. Hanya siswa yang memiliki minat tinggi untuk menyempatkan berkunjung ke perpustakaan, terlebih yang kelasnya di lantai 3 dan 4.

Dua tahun ini kami menjalankan pantauan membaca buku dengan memasang papan literasi di setiap kelas. Secara pengadaan dan teknis operasional dipegang oleh guru bahasa Indonesia kemudian pemotivasian harian oleh wali kelas dibantu pengurus literasi kelas. Kami menyiapkan papan sterofoam dan jarum kemudian mengarahkan pengurus literasi untuk menyiapkan kertas-kertas  kecil berukuran 6 x 8 cm. Selesai membaca satu judul buku, siswa akan melaporkan di kertas kecil berwarna putih. Mereka menuliskan judul buku, penulis, penerbit, dan sinopsis singkat. Buku kedua di kertas warna kuning, selanjutnya  warna pink, hijau, dan biru. Sesudah 5 judul buku yang dibaca, pengurus  literasi akan menempelkan pada selembar kertas HVS putih.

Lima judul buku itu harus terdiri dari fiksi dan nonfiksi, tidak boleh fiksi semua dan  komik hanya boleh satu judul. Alhamdulillah dari kelima judul itu siswa bisa diarahkan untuk menentukan buku, misalnya novel 2 judul, biografi, buku motivasi, dan komik islami.
Siswa yang senang membaca akan dengan mudah memenuhi target minimal 1 semester 4 buku. Dia akan lari cepat meninggalkan teman-temannya karena sebenarnya tanpa pantauan pun dia sudah senang membaca. Namun, bagi siswa yang memang tidak minat membaca, dia hanya memenuhi standar minimal, atau 5 judul supaya tuntas 1 putaran. 

Menurut  pengakuan beberapa siswa, yang awalnya tidak suka membaca buku, pantauan membaca buku ini sangat memotivasi mereka. Semangat teman-teman di kelas dalam membaca buku bisa menular ke yang lain. Arsyil, siswa kelas 7G bahkan menyelesaikan 23 judul buku. Ainun dan Kayla Alveera kelas 7B menuntaskan 20 judul buku.

Untuk mendekatkan siswa dengan buku, dalam lomba-lomba bulan bahasa Oktober lalu, salah satu yang dilombakan adalah Pojok Baca. Siswa membuat perpustakaan kecil di dalam kelas dengan koleksi buku swadaya siswa tiap kelas. Siswa  meminjamkan bukunya 1 sampai 4 judul untuk dipajang di Pojok Baca. Dengan demikian, siswa akan mudah meraih buku dalam setiap waktu. 

Alhamdulillah, sekolah menganggarkan untuk reward literasi. Per bulan ada reward literasi yang dikolala oleh tim guru bahasa Indonesia. Per kelas dipilih satu siswa sebagai penerima reward dari berbagai kegiatan literasi, salah satunya pemblbaca buku terbanyak. Lomba Pojok Baca digelar setiap ada lomba Bulan Bahas dipilih kelas terbaik Pojok Baca per level.

Salah satu untuk  memotivasi, juga diadakannya pembagian doorprize berupa buku karya warga sekolah dalam berbagai kegiatan siswa. Biasanya kegiatan general dengan tujuan memberikan dukungan siswa agar gemar membaca dan menulis.

Pada akhir semester 1 ini laporan literasi yang berupa kertas HVS berisi 5 kertas warna-warni itu diserahkan bersamaan raport kepada orang tua siswa. Wali kelas memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah bisa membaca buku minimal 4 judul. Bagi yang belum, orang tua diajak untuk bekerja sama memotivasi anaknya agar lebih semangat membaca buku.

Seperti yang kita ketahui bahwa membaca buku memiliki banyak manfaat. Namun, yang kami tekankan kepada orang tua adalah agar siswa memiliki ketahanan di dalam membaca. Ketika dia mau sabar membaca buku, insya Allah membaca buku pelajaran atau duduk belajar mapel apapun akan bertahan lebih lama. Dengan demikian, siswa akan memiliki tanggung jawab dalam memanfaatkan waktunya mengingat godaan lebih besar untuk memegang hp.

Semoga bermanfaat. Salam Literasi.

Purwokerto, 26 Desember 2023

Foto-foto selengkapnya di sini

6 komentar:

  1. Kegiatan yang bagus, mampu menumbuhkan minat baca. Semoga dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dan minat baca peserta didik bisa terus meningkat.

    BalasHapus
  2. Sangat menginspirasi, Bu...semoga banyak yang mengikuti jejak Ibu Mien...

    BalasHapus
  3. Mantap Teh Mien! Daun literasi, pojok baca, jika konsisten dilakukan, dipastikan anak-anak akan gemar membaca dan berliterasi. Keren, poko e!!!!

    BalasHapus