Kamis, 25 November 2021

Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan X
Hari, Tanggal : Senin, 22 November 2021 (grup WA)
Tema : Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital
Narasumber : Rosminiyati
Moderator : Muliadi

Senin sore, pertemuan kesepuluh kelas GMLD membuat sedikit lega perasaan saya. Setidaknya saya sudah sampai pada setengah perjalanan dari total rencana 20 kali pertemuan. 

Kelas di WA grup kali ini membuat saya lagi-lagi tersentak menyadari bahwa kelas hebat ini diikuti peserta se-Indonesia. Seperti kata moderator, Pak Muliadi, yang memimpin jalannya diskusi langsung dari Sulawesi. Bahkan, Pak Muliadi sudah berpamitan karena nanti harus meninggalkan tugas sementara saat memasuki waktu shalat magrib pada pukul 17.45 WITA atau pukul 16.45 WIB. Ada rasa malu bila saya tidak bersemangat mengikuti kelas ini. Pelatihan gratis dengan materi dan pembicara yang hebat-hebat. 

Tentang Narasumber
Rosminiyati, S.Pd. lahir di Pangkalpinang pada 5 April 1970. Beliau mengajar di SMK Negeri 2 Pangkalpinang dari tahun 1994 hingga sekarang. Pernah menjadi pemenang juara dua lomba blog nasional 2021. 

Saya tertarik dari cara narasumber memperkenalkan diri sebagai seorang “anak muda” yang berusia 51 tahun. Wah, ini kakak kelas saya pas. Hehe…. Selain itu, cara beliau merendah dengan menyebutkan posisinya yang sebenarnya mendaftar sebagai peserta GMLD, tetapi malah dimasukkan ke dalam tim panitia. Dengan keyakinannya bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang indah, beliau pun harus memanfaatkan kesemapatan pertama ini untuk belajar yang jauh lebih giat lagi agar tidak mengecewakan gurunda (Pak Wijaya Kusuma, akrab dipanggil Om Jay) yang telah memberikan amanah kepada saya untuk berbagi.
Buku karya Bu Ros
Buku ini terdiri dari 228 halaman, merupakan kumpulan tugas dan tulisan di dunia digital dengan menggunakan platform blog dari kelas Belajar Menulis PGRI. Awalnya hanya mau belajar menulis, ternyata diperkenalkan dan diharuskan untuk mempunyai blog serta mendapatkan keberkahan ilmu lainnya. Dengan bergabung di kelas Belajar Menulis, beliau semakin mengerti arti kerja keras, perjuangan, ketangguhan, kolaborasi, keikhlasaan, saling menghargai, kebermanfaatan hidup, dan lain-lain.

MATERI
2 kata kunci yang menjadi pedoman pembahasan materi:
 1. Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
2. Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Mrngapa perlu melakukan perubahan di dunia digital? 
1. Kebutuhan. Perubahan dan perkembangan teknologi tak luput pula terjadi pada bidang pendidikan. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/online. Jika tidak melakukan perubahan, kita akan ketinggalan.
2. Menyalurkan hobi
3. Tambahan penghasilan
4. Berbagi 

Hal-hal yang memengatuhi perubahan di dunia digital
1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapan pun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
3. Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
4. Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
5. Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bukanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

Peserta GMLD bisa berperan menjadi motivator kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital. Tentunya harus menggerakkan diri terlebih dahulu agat menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita.

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:
1. Tidak bisa -> bisa;
2. Tidak berani -> berani;
3. Sudah bisa -> banyak/terampil;
4. Banyak -> berkualitas;
5. Sendiri -> kolaborasi;
6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
Untuk melakukan perubahan di dunia digital, kita tidak perlu merasa minder dan dan berani berproses dengan berpijak pula pada latar belakang pengetahuan dan pengalaman, serta “perangkat lunak” yang ada pada diri kita masing-masing. 
Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan dalam gerakan perubahan:
1. Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:
Usia tua  Merasa muda
Guru jadul -> Guru gaul
Tidak sempat ->Menyempatkan diri
Tidak mampu -> Saya bisa
2. Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
3. Berani keluar dari zona nyaman. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.
4. Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.

Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

5. Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.

Video berikut ini sebagai contoh hasil kolaborasi. Saya yang belum bisa membuat video, tapi menghasilkan video karena adanya kolaborasi. 
https://www.youtube.com/watch?v=6am-ohG0cbs

Semua ini merupakan hasil Pelatihan Belajar Menulis di PGRI, yang saya persembahkan bagi teman-teman seperjuangan di kelas Belajar Menulis dan guru-guru literasi saya (materinya diambil dari para narasumber), yang saya persembahkan saat acara penutupan pelatihan.

6. MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

Untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya.
Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka.

Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

Bagaimana caranya?
1. Kolaborasi dengan sesama guru.
2. Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Hal ini bisa dilakukan dengan pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas atau secara general pada saat upacara atau waktu khusus.
3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.
Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
4. Memotivasi:
Mengadakan perlombaan;
Memberikan hadiah, dll.
”Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi. 
Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.”

Materi yang luar biasa, sangat menginspirati dan menggugah. Menurut saya, ini materi dalam kelas grup WA yang disampaikan secara sistematis, rapi, dan padat. 

Bisa untuk rujukan tambahan materi ini.
https://youtu.be/4n9BO5qZlgs

1 komentar: