Rabu, 10 November 2021

Strategi Menangkal Hoaks

RESUME    GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan V
Hari, Tanggal :  Rabu, 10 November 2021
Tema : Strategi Menangkal Hoaks
Narasumber : Heni Mulyati, M.Pd.
Moderator : Muliadi.

Hari kelima webinar GMLD tetap mempersembahkan semangat luar biasa dari para peserta. Kegiatan bersama para guru dari ujung timur sampai ujung barat wilayah Indonesiadimulai pukul 16.00 yang ternyata sudah 18.00 di wilayah timur. Artinya, Pak Muliadi selaku moderator musti menyelesaikan ibadah magrib terebih dahulu. Hal ini membuat saya lebih semangat mengikuti acara ini agar tidak kalah semangat dengan Ibu Bapak guru dari wilayah timur. 

Sekilas tentang pembicara, Heni Mulyati, M. Pd. Kelahiran Cilacap, 11 Januari 1982 ini menamatkan pendidikan S1 dan S2 dari UNJ pada bidang bimbingan dan konseling dengan IPK 3,83  dan 3,71. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Sebagai seorang pembicara handal atau narasumber dalam berbagai forum seminar, pelatihan, konferensi, dan kursus-kurusu, tentu Bu Heni sudah menuarkan ilmunya di berbagai tempat. Bahkan, kesibukan lainnya beliau sebagai Tim Penulis Buku Informatika untuk SMA kelas X, XI, dan XII penerbit Andi. Koordinator Tim Buku Panduan (Literasi Media: Kurikulum, Panduan Fasilitator, dan Panduan Materi Narasumber) bekerja sama dengan Internews dan didukung USAID. Adapun jurnal ilmiah yang telah diterbitkan sudah tidak terhitung lagi. 

Kini, Ibu muda dan cantik ini sebagai koordinator Pengembangan Kurikulum Literasi Media, Mafindo bekerja sama dengan Internews, didukung USAID. 

Webinar akan dibagi dalam tiga waktu:  Sesi 1 membahas tentang perkembangan era digital dan banjir informasi, sesi  2 mengenai hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya, serta  Sesi 3 membahas tentang tips periksa fakta secara singkat.

Sesi 1 Perkembangan era digital dan banjir informasi

Media  informasi yang awalnya hanya ada TV, radio, dan koran cetak, dengan media komunuikasi jarak jauh hanya lewat telepon atau surat, kini semua berubah.  Sekarang ini setiap orang bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Semakin mudah dan banyaknya media komunikasi dan informasi, kini semua  tersebar termasuk yang tidak penting. Hal ini bisa membuat tidak nyaman bagi sebagian orang. 

Terkait dengan banyaknya informasi tersebut, ada beberapa situasi yang perlu kita sadari: 
1. Era Post Truth
Suatu fakta diberikan membuat seseorang cenderung tidak menerimanya. 
2. Matinya kepakaran
Seseorang yang bukan ahli di suatu bidang, tetapi memberikan gagasan tentang bidag tersebut 
3. Filter bubble dan echo chamber

Sesi  2. Hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya

Hoaks sendiri dari asalnya sudah digunakan abad ke-17. Asal kata ‘hocus’. Hocus pocus, mirip dengan sim salabim di sulap. Pengertian hoaks adalah infomasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.
Masih ada yang percaya hoaks karena beberapa alasan:
1. Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
2. Polarisasi masyarakat
3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta

Adapun alasan seseorang menyebarkan hoaks biasanya karena motif ekonomi.  Dengan banyak orang yang membaca,  dia akan mendapatkan uang, tetapi munsul dalam masyarakat sebuah perpecahan, debat, dan sebagainya.

Ada tujuh misinformasi dan disinformasi yang dapat disimak pada tautan di bawah ini.

Misinformasi: informasi salah, penyebarnya tidak tahu kalau itu salah. Umumnya tidak disengaja.
Disinformasi:  ada unsur kesengajaan.

Simak tautan di bawah ini, sumber dari Youtube Mafindo:
https://www.youtube.com/watch?v=ojCpsFhmSS0

Berikut contoh hoaks, ada yang namanya satire atau parodi, konten palsu, koneksi yang salah.
Contoh berikutnya konten yang menyesatkan, konten yang salah, konten tiruan, dan konten yang dimanipulasi.
Ciri-ciri informasi hoaks:  1)Sumber informasi tidak jelas, 2) biasanya membangkitkan emosi, 3) kelihatan ilmiah, tetapi salah, isinya menyembunyikan fakta, dan minta diviralkan. 
Mafindo merekomendasikan untuk sumber informasi yang kita  gunakan memiliki rujukan media kredibel atau anggota Dewan Pers. Atau sumber dari lembaga resmi terkait.

Dampak Berita Hoaks
 1) Akan timbul perpecahan dan saling curiga antara kita. 
2) muncul kebingungan membedakan mana yang hoaks dan bukan. 
3) meninggal karena terlalu percaya dengan informasi yang dida

Sesi 3. Tips periksa fakta secara singkat.
Silakan bapak ibu menonton video ini. Ini produksi Tular Nalar dari situs www.tularnalar.id 
Video durasi lima menit dapat ditonton pada tautan di bawah ini.
https://www.youtube.com/watch?v=rX5z3PBmwtM

Berapa cara cepat untuk periksa fakta.  Untuk informasi melalui WA, dicek dengan cara: ke www.literasidigital.id atau www.tularnalar.id  
Bisa juga ke youtubenya Mafindo agar tahu hoaks terkini apa saja.
Tiga hal yang perlu dicek fakta: narasi, foto, dan video
Kelas Kebal Hoaks (KKH) Mafindo bekerja sama dengan Kominfo dan Siberkeasi. Gratis dan mendapat sertifikat. Pelatihan ini lebih detail teknis melakukan periksa fakta. Banyak praktik dan latihan. 

Silakan menghubungi kontak di layar. Ikuti juga IG @Siberkreasi atau @Turnbackhoaxid
Bahwa hendaklah bijak gunakan media digital. Apa yang kita unggah akan tinggalkan jejak. 
Periksa faktanya dulu.

Sesi pertanyaan berlangsung seru membuat semakin kuat pemahaman peserta akan pentingnya menangkal Hoaks sejak dini.*

Purwokerto, 10 November 2021

8 komentar: