Jumat, 19 November 2021

Kucing juga Punya Perasaan


Kehadiran empat ekor anak kucing yang lucu-lucu di rumahku mengingatkanku pada Omjay. Sama-sama tentang empat ekor kucing. Omjay kehilangan 4 ekor kucing, sedangakn aku kedatangan 4 ekor kucing. Kodarullah, 4 ekor kucing Omjay mati karena sakit, sedangkan di rumahku 4 kucing itu, kami bagaikan mendapatkan durian runtuh. Mereka datang sendiri. 

Mengapa? Anakku pingin banget merawat kucing, tetapi di tentang keras suami. Nah, indukan kucing yang sering berkunjung ke rumah lama-lama bunting dan memberi bonus 4 anak. 

Namun, dari 4 anak itu, ada 1 ekor yang pertumbuhannya tertinggal. Tiga ekor saudaranya sehat, lincah, dan berisi. Satu ekor yang ekornya buntung seperti induknya ini, tetap kurus dan pendiam. 

Pernah aku mengamati saat mereka menyusu. Tiga ekor dengan lahap menyedot susu, si buntung ini tidak kebagian tempat. Ketika mendekat, kaki-kaki saudaranya menolak, mendorong, dan mengusirnya. Tiga kali dia berputar mencari celah, tidak juga mendapatkan puting susu emaknya. 

Giliran dia mendapatkan, yang lain mundur, emaknya bangkit. Mungkin sudah habis air susunya dan ingin mencari makan. 

Setiap aku tengok, si buntung selalu menyendiri terpisah dari yang lain. Sepi, hampa, tersisih, atau menyisihkan diri? Apakah kucing juga mempunyai perasaan seperti manusia? 

Purwokerto, 16 November 2021
Kucing yang sehat
Selalu menyepi

9 komentar: