Jumat, 05 Maret 2021

Ujian Berlapis Selama Pjj



Meskipun tahun ini tidak ada ujian nasional, seperti halnya tahun lalu, kegiatan belajar intensif tetap dilaksanakan mulai semester 2 ini dinsebagian besar sekolah,termasuk baginkelas 9 SMP. Misalnya jam tambahan belajar, banyak latihan soal, dan tryout ujian sekolah. 

Berbeda dengan pelaksanaan tryout pada tahun-tahun sebelumnya, tryout selama PJJ ini sekaligus ujian yang berlapis-lapis bagi para siswa. Mengapa? Mereka tidak hanya menghadapi ujian materi pelajaran, tetapi juga ujian hal lain. Apakah itu?


Pertama, materi tryout tidak hanya empat mapel seperti materi ujian nasional, yaitu bahasa Indonesia, matematika, IPA, dan bahasa Inggris. Namun, ada beberapa mapel tambahan, seperti Pendidikan Agama Islam, PKN, dan IPS, Dampak yang jelas terasa adalah waktu semakin panjang.


Kedua, ujian kemandirian. Tidak sedikit selama PJJ siswa benar-benar sendirian di rumah. Kedua orang tua bekerja dan tidak ada saudara lain, ini contohnya. Bila menjumpai kendala teknis, siswa dituntut bisa mengatasi sendiri. Kendala teknis seperti mendadak kuota habis, sinyal lemah, atau wifi bermasalah, ini di luar kuasa mereka. Namun, kepanikan muncul saat penggunaan aplikasi yang belum familier. Misalnya, sekolah menggunakan aplikasi edulastic, padahal biasanya hanya google form. Dalam waktu yang sempit, solusinya hanya mengandalkan komunikasi dengan guru atau teman.


Ketiga dan ujian yang paling berat adalah ujian kejujuran. Dibandingkan ujian yang dilaksanakan secara langsung, ujian selama PJJ sangat berbeda. Ujian dalam kondisi normal, siswa akan datang ke sekolah dan ujian di dalam ruangan ditunggui pengawas. Dengan nyaman siswa mengikuti ujian sampai waktu habis. Kelas bisa dikondisikan, siswa mengerjakan ujian dengan jujur. Namun, selama PJJ ini, siswa mengikuti ujian di rumah bahkan di dalam kamar dengan alat yang terhubung langsung dengan internet. Sekali klik, semua informasi otomatis keluar dengan cepat. Padalah ujian diminta closebook.


Di sinilah ujian berat bagi mereka. Bisakah benar-benar closebook dan closegoogle meskipun diminta menulis ulang kalimat “Saya melaksanakan ujian dengan jujur”? Seberapa mereka kuat menahan godaan untuk tidak mencari jawaban dari sumber lain atau malah _phone a friend?_  Atau supaya sama-sama enak, ujian dibuat model openbook dan opengoogle saja?*


Purwokerto, 5 Maret 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar