RESUME GMLD
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pertemuan XVIII (Zoom meeting)
Hari, Tanggal : Jumat, 10 Desember 2021
Tema : Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital
Narasumber : Leni Priska
Moderator : Deni Darmawan
Pembangunan teknologi Indonesia tertinggal di negara G20. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pemegang kebijakan.
Seiring semakin sedikit pertemuan yang akan dilalui para peserta, semakin nyata manfaat dari mengikuti kelas GMLD ini. Terlebih pada pertemuan ke-18 yang diisi oleh Ibu Leni Priska dengan moderator Pak Deni Darmawan. Peserta sudah bersiap-siap menyimak materi dari narasumber melalui zoom meeting. Namun ternyata, panitia lebih tidak sabar lagi bertemu para peserta sehingga acara dimulai mundur bberapa menit.
Ibu Leni, guru kimia yang cantik ini membut peserta penasaran dengan materi yang menggiurkan. Peluang apa sajakah yang bisa diciptakan melalui literasi digital?
Pembangunan teknologi Indonesia tertinggal di negara G20. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pemegang kebijakan. Sebagai perbandingan, kita sering menyoroti system Pendidikan di Finlandia. Ada apa di negara ini?
Finlandia sebagai negara literasi yang terbaik di dunia
Sistem Pendidikan yang diterapkan adalah:
1. Usia sekolah mulai 7 tahun
2. Perpustakaan tersendia di mana-mana termasuk di mal
3. Pemberian matermity dilengkapi dengan buku. Paket yanga diberikan kepada ibu-ibu yang baru saja melahirkan.
4. Budaya membacakan dongeng sebelum anak tidur bertujuan meningkatkan minat baca anak
5. Acara tv asing dilarang disuarakan
Apa sajakah manfaat literasi digital?
1. Menghemat waktu
2. Lebih hemat biaya
3. Memperluas jaringan
4. Membuat kebutuhan yang lebih baik
5. Belajar lebih cepat dan efisien
6. Memperoleh informasi terkini
7. Ramah lingkungan
8. Memperoleh keterampilan
Manfaat literasi digital yang begitu banyak, sangat disayangkan bila tidak mampu memberikan peluang bagi kita. Maka, cara menciptakan peluang adalah dengan cara mengoptimalkan literasi digital sesuai
1. kebutuhan,
2. kemampuan diri,
3. hobi,
4. lokasi,
5. usaha kita.
Bagi para pebisnis atau yang ingin mulai bisnis, media social adalah wadah yang tepat untuk promosi hanya dengan posting gambar. Para pendakwah bisa setiap saat posting nasihat dan kajian ceramah dengan tujuan mengajak kepada kebaikan. Begitu juga guru, bisa menyampaikan pembelajaran yang menarik.
Bu Leni mencontohkan bisnis semacam obat herbal (bahan dasar menyan) yang bermula dari ketidaksengajaan, kemudian coba-coba. Hanya dengan medsos, pemasaran sudah sampai luar negeri.
Selain memanfaatkan peluang, kita sebagai guru mempunyai kewajiban untuk menjaga anak didik kita dari dampak buruk dunia digital. Banyak konten negatif menyerang anak-anak. Kita perlu membuat konten-konten positif. Minimal memanfaatkan keterampilan digital untuk memperbaiki pembelajaran kita.
Kelas ditutup dengan penugasan tiap peserta membuat flyer atau poster tentang kegiatan masing-masing.
"Miliki keterampilan yang selalu diasah agar semakin cantik seperti permata." (Leni Priska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar