Kamis, 23 Desember 2021

Doa Restu Ibu (pentigraf)


Beberapa hari ini Ani pulang sore. Ia mengoreksi pekerjaan siswa atau membuat soal. Pekerjaannya sebagai guru sudah ia tekuni sejak tujuh tahun lalu. Ia tampak menikmati pekerjaannya itu. Walau pekerjaannya selalu menuntut untuk kerja lembur, hal ini tidak dipersoalkannya.

Dua hari lagi pelaksanaan ujian sekolah. Meskipun bukan ujian nasional, Ani mengondisikan murid-muridnya untuk menghadapi ujian sekolah dengan semangat. Doa dan dukungan Ani mintakan kepada orang tua murid. “Semoga anak-anak dapat mengerjakan ujian sekolah dengan lancar. Semangat Bu Ani.”  Satu per satu muncul kalimat dukungan dari para orang tua siswa di dalam gawainya. 

Ani menyambar gawainya dan ingin menghubungi ibunya di kampung. Setiap Ani mau mengikuti kegiatan penting, bahkan muridnya yang mau ujian, Ani meminta doa ibu. Dia akan menelepon. Setelah menanyakan kabar, Ani meminta doa restu ibu. Bila sudah, Ani merasa ada kekuatan lebih untuk menjalankan aktivitasnya. Tiba-tiba Ani tersadar bahwa ibunya sudah tidak ada sejak dua bulan lalu. Air matanya berjatuhan. Pemberi kekuatan dalam hidupnya sudah pergi. Bibir Ani bergetar mengantarkan doa-doa yang dia mohonkan untuk ibunya.

Purwokerto, 23 Desember 2021

1 komentar:

  1. Semangat untuk semua guru di Indonesia, semoga lelah kalian menjadi ladang pahala di akhirat kelak

    BalasHapus