Kamis, 09 Desember 2021

Rumini, Dia yang Dirindukan Surga


 Kamis Menulis Komunitas Lagerunal
Kamis, 9 Desember 2021

Salam Kenal
Saya masih meraba-raba kegiatan literasi di komunitas baru yang saya ikuti ini. Menu yang ditawarkan setiap hari berbeda, bahkan ada komandannya setiap hari. Wah, ini keren sekali. Konsistensi terbayang nyata pada komunitas yang akan terus bergerak dan menggerakkan ini. Salut untuk segenap tim dalam Lagerunal.

Sebetulnya dari kemarin saya ingin menulis dengan judul “Berani-beraninya Saya Masuk Lagerunal”. Waktu Pak Brian mengisi di kelas GMLD (Guru Motivasi Literasi Digital), beliau menawarkan link grup WA untuk belajar blog. Setelah saya masuk grup, saya merasa salah masuk karena  Lagerunal adalah tempat berkumpulnya para penulis hebat yang sudah mempunyai banyak prestasi dan jam terbang tinggi. Seperti yang sudah saya kenal di komunitas menulis  sebelumnya: Omjay, Pak D Susanto, Bu Kanjeng, dan Pak Hariyanto, serta beberapa orang lagi. Termasuk narasumber GMLD yang baru saya kenal seperti Bu Helwiyah, Bu Rosminiyati, Bu Aam, dan Pak Brian.  

Setelah saya pikir-pikir, bagus kalau saya perlu mencoba lanjut, semoga tertular ilmu dari para penulis hebat. 

Seperti pada Kamis pagi ini, Kamis pertama yang saya lalui. Penasaran saya pagi tadi terjawab sudah. Tantangan menulis seperti apa? Rupanya tema sudah ditentukan, yaitu Empati pada Korban Bencana Alam. Nama Om Jay pun nagkring pada daftar paling atas diikuti sederet link blog warna birunya. Target saya paling utama adalah lolos menerima tantangan Kamis Menulis ini. Bila sudah berhasil mengirimkan, saya bersyukur luar biasa. Hari ini bagaimana? Akankah menjadi tantangan Kamis pertama yang membahagiakan?

Kamis Menulis Komunitas Lagerunal

Rumini, Dia yang Dirindukan Surga

Begitulah sederet kata yang saya baca di internet, tulisan di samping lukisan wajah seorang anak memeluk ibunya di atas tempat tidur. Gambar tersebut berlatar belakang wedus gembel, erupsi Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.

Berita ini pun viral. Bukti rasa cinta seorang anak, Rumini (28 tahun) kepada Salamah, ibunya yang sudah lanjut usia (70 tahun).  Jasad keduanya ditemukan dalam posisi berpelukan. Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang ini meninggal karena tertimpa bangunan rumah yang digulung wedus gembel erupsi Semeru.

Salamah yang sudah lanjut usia tidak sanggup berjalan, apalagi berlari seperti warga yang lain. Rumini sebagai anak yang masih kuat berlari tidak tega meninggalkan ibunya. Ia rela bertahan di dalam rumah dengan memeluk ibunya. Sementara suami dan anaknya selamat.  

Sungguh pemandangan yang sangat mengharukan. Bukti cinta dan bakti anak kepada ibunya. Ia telah mengajarkan kepada kita tentang kehidupan, khususnya birul walidain. Andai kita dalam posisi wanita mulia, Rumini, semoga keputusan yang sama untuk lebih memilih mendampingi ibunda. 

Hal ini menjadikan berita yang menyejukkan setelah beberapa waktu lalu kita mendengar berita yang berlawanan. Seorang anak menggugat ibunya sendiri karena memperebutkan harta warisan berupa tanah dan bangunan permanen di atasnya. Anak perempuan yang ternyata PNS itu bahkan mengusir ibu dan adik-adiknya dari rumah mewah tersebut. 

Atau nasib yang menimpa Ibu Sri Suratini. Seorang ibu yang menerima panggilan pengadilan selaku tergugat di Guwokajen, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, pada Ahad 28 November 2021. Ibu Sri Bersama ketiga anaknya digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Boyolali oleh dua anak kandungnya. Perkara yang dipermasalahkan adalah terkait pembagian tanah warisan yang terkena pembangunan jalan tol Solo – Yogyakarta.

Pembaca tentu pernah mendengar cerita di bawah ini.
Dalam sebuah riwayat disebutkan seorang ibu dari ulama Harits al-Ugla meninggal. Ulama tersebut menangis. Ketika banyak sahabat menanyakan hal itu, beliau menjawab, “Bagaimana aku tidak akan menangis, salah satu pintu surga sudah tertutup untukku.”

Purwokerto, 9 Desember 2021

6 komentar:

  1. Terimakasih Bu Sumintarsih untuk kesan pengalamannya pertama kali bergabung di Lagerunal. Semoga betah ya bu hehe

    Untuk tulisan terkait tema bencana alam juga bagus, mengulas berita terkini

    BalasHapus
  2. Berita tentang Rumini jadi oase ditengah bencana

    Semoga kita bisa meniru kebaikan Rumini

    BalasHapus
  3. Btul. Viral banget cerita ini. Mengharukan.

    BalasHapus