Senin, 03 Januari 2022

Ibu Tega Nian (pentigraf)

*Ibu Tega Nian*
(Sumintarsih)

Serba serbi cerita selama pandemi tidak pernah habis, bahkan semakin menggelikan. Tentang malunya guru saat mengajar yang kena prank wifi, ternyata masih ada. Bukan hanya saat awal pandemi. Guru malu bicara panjang, ternyata mike posisi off. Guru teriak-teriak agar siswa oncam, nyatanya sudah lantaran sinyal yang menghambat. Atau cerita-cerita lainnya.

Yang satu ini beda lagi. Seorang gadis kelas 9 SMP, sebuta saja Ruli, harus belajar daring sambil menjaga tiga orang adiknya. Ketiga adiknya kelas 8, 4, dan satu lagi msih balita. Apakah selama daring semua adiknya baik-baik saja? Jelas, jawabannya tentu tidak. Apalagi yang paling kecil. Tak jarang dia akan minta minum, makan, ditemani tidur, atau bahkan minta buang air besar. Itulah mengapa Ruli sering tidak oncam atau terlambat masuk kelas meet. Tersenyum pun sepertinya berat sekali. Bagaimana dengan pengumpulan tugas-tugasnya? Sudah bisa ditebak, dia terlambat dibanding teman-temannya. Lah, memang kedua orang tuanya di mana? Bekerja. Ya, bekerja.

Suatu hari Bu Rani, wali kelasnya Ruli, ingin ngobrol dengan bundanya. Dengan sedikit mengeluh, bunda Ruli bercerita, “Dia  kalau di rumah seringnya di kamar dan jarang ngobrol. Saya sampai bingung mau menasihatinya.” Namun, Bu Rani dalam hati menjawab bahwa sikap Ruli mengurung diri bisa dimaklumi. Dia suah lelah sepanjang hari merangkap jabatan.

Purwokerto, 31 Agustus 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar