Kamis, 06 Januari 2022

Keoptimisan Wali Kelas

observasi profesi
Kamis menulis, tema OPTIMIS

Rasanya satu tahun cepat sekali. Tahun lalu saya menugasi siswa dalam mengisi liburan. Tahun ini saya menugaskan lagi kepada siswa kelas 9, khusus kelas 9E SMP Al Irsyad Purwokerto. Dalam liburan akhir semester 1, Desember lalu, para siswa mendendapatkan tantangan dari wali kelas. Tantangan tersebut berupa proyek liburan produktif.  

Apa tidak ada kegiatan lain, kok kegiatan seperti ini diulangi lagi? Justru ini bukti dari keoptimisan saya sebagai wali kelas. Kegiatan ini penting dan bermanfaat maka saya optimis menyampaikan lagi pada tahun ini. Kegiatan yang bersifat individu ini kegiatan kelas sebagai pengisi waktu luang semata. Apa saja kegiatan mereka? 

Kegiatan mereka berupa tiga tantangan yaitu observasi profesi, berjualan, dan membuat kerajinan tangan. Dengan observasi profesi, siswa diharapkan bisa mencari profesi yang diminati. Apabila kesulitan, mengobservasi orang tuanya saja. Bila masih repot juga, bisa profesi apa saja, bahkan ada yang observasi pada pembuat tempe.  Kegiatan ini mengajak siswa agar bersosialisasi dengan lingkungan. Tidak sedikit siswa yang selama ini jarang menyapa orang lain, apalagi ngobrol. Kebanyakan kegiatan mereka hanya sekolah dan di dalam rumah. Apalagi selama pandemi, mereka lebih banyak bergaul dengan teman di dunia maya. 

Siswa berhasil praktik terampil berbicara dari meminta izin, mewawancarai, sampai berpamitan. Terlebih yang harus ke kantor, mereka pasti akan bertemu dan menyapa orang lain. Meskipun hanya satu hari, kegiatan ini sudah memberikan pesan kepada mereka. “Kegiatan observasi profesi menyenangkan karena bisa mengetahui pekerjaan dosen dan apa saja yang dilakukan dosen,” kata Nina.
Kegiatan berjualan pun dilaksanakan secara fleksibel. Yang terpenting, siswa praktik berinteraksi dengan calon pembeli. Hasilnya di luafr dugaan. Ada yang hanya reseller, membuat dan menitipkan makanan, bahkan membuat dan menjual sendiri lontong sayur dengan menggelar meja di depan rumah. “Ada 10 pembeli,” kata Fiqa. Seperti yang saya targetkan, sebagian siswa menyampaikan kesannya bahwa ternyata mencari duit itu tidak gampang.   
Adapun kegiatan membuat kerajinan tidak berbeda. Para siswa bebas membuat benda dari bahan apa saja.  Tangan-tangan yang selama ada waktu luang untuk memegang hp, kini dipakai untuk membuat bunga kertas, melukis, membuat tempat sampah dari kardus bekas, dan lain-lain. Menurut Mita, yang paling seru adalah membuat kerajinan karena harus membuat desain dan asyik mengerjakannya.

Bagaimana saya, sebagai wali kelas tidak optimis, sudah ada bukti nyata. Salah satu siswa yang mendapatkan tantangan serupa pada tahun lalu, sampai sekarang masih berlanjut. Ia masih berjualan online masker wajah.*

Purwokerto, 6 Januari 2022

Berikut link video karya mereka. 

https://www.instagram.com/p/CYXVWgfvbr-/?utm_medium=share_sheetobservasi profesi

https://www.instagram.com/sumintarsih_24/p/CYXVyHwv3vN/?utm_medium=share_sheetberjualan

http://www.instagram.com/p/CYXWT0VPPKv/?utm_medium=share_sheetmembuat kerajinan

20 komentar:

  1. Luar biasa ide kreatif ibu, membekali siswa dg pendidikan kecakapan hidup dg memanfaatkan waktu libur..

    BalasHapus
  2. Keren nih kegiatannya. Membekali siswa dengan pengalaman langsung. Jadi pengen beli. Hehe...

    BalasHapus
  3. Luar biasa... Pengalaman yg tdk bisa dilupakan. Bisa jadi bekal untuk anak didik kita kalau sdh lulus sekolah. Sbil menunggu panggilan kerja yg diidamkan

    BalasHapus
  4. Idenya luar biasa. Semangat Bu. Salam sukses. Salam literasi

    BalasHapus
  5. Mantap Bu kegiatan liburan anak. Tetap bermanfaat dan belajar sesuatu secara nyata. Salut idenya.

    BalasHapus
  6. Kegiatan yang keren dan kreatif 👍
    Insyaa Allah sangat bermanfaat untuk siswa

    BalasHapus
  7. Amin.... Jazakallah khoiron Ustaz.

    BalasHapus
  8. Luar biasa, sangat menginspirasi (fe)

    BalasHapus
  9. Luar biasa.. sangat inspiratif dan kreatif. Ciri2 guru abas 21 👏👏👏. Bisa dibayangkan klo kegiatan2 semacam ini juga mewarnai kegiatan kurikuler dalam pembelajaran. Anak2 belajar melalui pengalaman langsung, bertemu dan melihat hal2 yg tidak biasa mereka temui di dalam kelas.. masya Allah.. terus semangat untuk berkarya ustadzah 💪💪💪

    BalasHapus
  10. Pengalaman nyata dapat dirasakan peserta didik... Keren sekali....

    BalasHapus
  11. MasyaAllah kegiatan yang keren dan inspiratif...anak-anak pasti sangat terkesan dgn pengalaman yang sudah didapatkan..Mantab ..

    BalasHapus