Minggu, 30 Januari 2022

Zohri dan Tas Merah Rasya

Melihat tas merah dipakai siswa, apa anehnya? Tidak aneh memang, tetapi mataku tertuju pada tulisan yang mencolok, “TIM INDONESIA”. Pasti ada sesuatunya, nih!

“Mas, tas tim apa itu? Kamu ikut lomba apa?” tanyaku  kepada pemilik tas.
“Saya nggak ikut apa-apa, Ustazah.” Ustaz ustazah adalah panggilan untuk guru di sekolah tempatku mengajar.


“Kok ada tulisan Tim Indonesia?” desakku.
“Ayah.” Katanya tas itu dari ayah. Jawabannya semakin membuatku penasaran. Saat kutanya atlet apa, jawabnya bukan juga.

“Ayah manajernya Zohri.”
“Hah, Lalu Muhammad Zohri pelari nasional?” Aku tersentak mendengar jawabannya.

Kata anak ini, Rasya Al Faridzi Kusuma namanya,  ayahnya terakhir menemani Zohri ke Jepang dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020, Juli 2021 lalu.
 
(Sumber gambar: google) 

Ah, kenapa aku begitu kaget mendengar nama Zohri? Ya, beberapa kali aku mengikuti webinar dari ABCo Motivatindo bersama Pak Aris Ahmad Jaya, Mr. Sugesti Indonesia. Berkali-kali pula Pak Aris mencontohkan semangat dan luar biasanya Zohri, apalagi guru olahraganya waktu Zohri SMP, Bu Rosida. Guru hebat inilah yang menemukan bakat Zohri. Foto-foto dan video Zohri membuat kagum semua peserta webinar dan masyarakat Indonesia tentunya.

Melihat Zohri yang sehebat itu, pastilah manajernya memiliki banyak cerita. Aku pikir ini kesempatan yang tidak patut disia-siakan. Sekolah bisa mengundang Ayah Rasya untuk berbagi cerita. Bisa cerita seputar Zohri, seputar suka duka menjadi atlet dan prestasi bidang olahraga, atau motivasi bagi anak-anak dalam mengembangkan bakat.

Nah,  kemarin baru saja aku bertemu lagi dengan Rasya di perpustakaan sekolah. Ayahnya, Moh. Nanang Himawan Kusuma yang dosen prodi Pendidikan Jasmani Universitas Jenderal Soedirman ini, sedang ke Sulawesi untuk mencari bibit-bibit atlet untuk semakin mengharumkan nama Indonesia. Semoga mendapatkan calon-calon atlet terbaik. 
 
Purwokerto, 29 Januari 2022
Sumintarsih
Mengajar di SMP Al Irsyad Purwokerto

-------+
Informasi tambahan dari Rasya:

"Ustdazah, jadi ayahku dulu juga atlet nasional di pelatnas tapi lompat tinggi. Ayah cerita jaman dulu sering kalah dg atlet luar negeri, bahkan waktu jadi pelatih nasional juga karena masih ketinggalan ilmu dan teknologinya, padahal kata ayah orang indonesia itu bakatnya hebat hebat tapi kurang percaya diri dan juga ilmu sport science nya belum berkembang. Lalu setelah ayah jadi dosen, ayah bertekad mencari beasiswa dan alhamdulillah berhasil belajar ke Jerman lama, bahkan aku ikut ke jerman dan adikku lahir di sana. Sekarang ayah bertekad membantu indonesia untuk mengajari pelatih nasional dengan ilmu dan pengalaman yang ayah miliki, mencari bibit atlet ke daerah-daerah, menyemangati, dan mengajari atlet dan pelatih-pelatih indonesia dengan menerapkan ilmu melatih, mendidik atlet berbakat di indonesia agar indonesia bisa juara dan dihormati negara lain. Ayah juga sering diundang ke India, Singapore, Malaysia, Thailand, Myanmar untuk menatar pelatih-pelatih di sana ustadzah."
(1/ 2  2022) 

ini Ayah Rasya dan Zohri

23 komentar:

  1. Mantap bu..dengan mengundang para tokoh ke sekolah akan membangkitkan motivasi anak-anak..apalagi pembicara luar biasa tersebut adalah orangtua siswa...πŸ‘

    BalasHapus
  2. MasyaAllah... Luar biasa jika Ayah Rasya bisa datang ke sekolah untuk bisa sharing pengalamannya sehingga mampu memberikan motivasi untuk seluruh siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Bu. Saya langsung berminat mengundang beliau.

      Hapus
  3. Semoga terlaksana kegiatan yang diharapkannya ya, Bu.

    Dan anak-anak di sekolah nanti termotivasi πŸ™

    BalasHapus
  4. Rasya... Oh... Rasya... Paling betah baca buku di perpus... πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  5. Wah bakat reporternya muncul ... Bisa.menjadi bahan tulisan menarik.Bu.....disamping bisa menjadi motivasi di sekolahnya.. salam

    BalasHapus
  6. memang harus menimba kepada yang sudah juara ya...

    BalasHapus
  7. Atlit Indonesia yang berprestasi, bisa lho menjadi inspirasi bagi yang lain!

    BalasHapus
  8. Wah pintu terbuka untuk belajar langsung dari tokoh. Mantap Bu Mien.

    BalasHapus
  9. Wah, managernya Zohri? Kereen.

    BalasHapus