Sekarang
ini hampir setiap saat dan setiap waktu kita bisa melihat orang bersepeda.
Fungsi sepeda kembali lagi sebagai alat transportasi setalah sekian waktu lebih
dipandang sebagai alat berolahraga saja. Bener, nggak?
Beberapa
waktu lalu aku sering mengkhawatirlan murid-murid yang bersekolah menggunakan
sepeda. Aku pikir jalanan belum ramah. Namun, sekarang luar biasa ikut aku
senang. Semakin banyak orang mengakrabi sepeda lagi.
Lain halnya denganku yang membeli sepeda tidak
sengaja. Maksudnya? Ada teman yang posting jual sepeda murah,masih baru,
lantaran ukuran sepeda belum cocok dengan anaknya yang masih kecil. Sepertinya
aku jadi korban promo barang murah. Walau tidak terlalu perlu, tergiur juga.
Terbelilah sepeda itu.
Sabtu
kemarin, aku menantang diri sendiri ke sekolah dengan sepeda itu. Sepeda lipat
yang praktiknya tidak pernah dilipat, lha untuk apa dilipat. Ya, to?
Alhamdulillah
beberapa kali hari Ahad sudah pemanasan gowes dengan emak-emak tetangga. Kaki
sudah akrab dengan pedal sepeda. Dan Sabtu kemarin aku berangkat 06.00 sampai
sekolah 06.30. Lumayan kesel.
Selain
jauh, aku melewati underpass. Sudah tidak muda lagi, gaya sekali, aku nekat
'jangan turun, jangan turun'. Ah, memaksakan sekali, ya? Kalau seperti ini,
nafsu atau semangat, ya? Sekadar aku pingin menyemangati murid walau terkesan
maksa banget. Selama PJJ, tiap murid
kelasku wajib olahraga. Jadi sama-sama berolahraga. Hasilnya, aku puas dan Alhamduliiah, ternyata
aku bisa memecahkan tantanganku sendiri.
Alhamdulillah
lagi, setelah duhur panas tidak terlalu terik. Jadi, aku gowes pulang 12.30
sampai 13.00 persis 30 menit lagi. Yuk, gowes lagi.*
Purwokerto,
11 Agustus 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar