Sabtu, 20 Februari 2021

Demam Gowes-Gowes

 

Sekarang ini hampir setiap saat dan setiap waktu kita bisa melihat orang bersepeda. Fungsi sepeda kembali lagi sebagai alat transportasi setalah sekian waktu lebih dipandang sebagai alat berolahraga saja. Bener, nggak?

 Beberapa waktu lalu aku sering mengkhawatirlan murid-murid yang bersekolah menggunakan sepeda. Aku pikir jalanan belum ramah. Namun, sekarang luar biasa ikut aku senang. Semakin banyak orang mengakrabi sepeda lagi.

  Lain halnya denganku yang membeli sepeda tidak sengaja. Maksudnya? Ada teman yang posting jual sepeda murah,masih baru, lantaran ukuran sepeda belum cocok dengan anaknya yang masih kecil. Sepertinya aku jadi korban promo barang murah. Walau tidak terlalu perlu, tergiur juga. Terbelilah sepeda itu.

 Sabtu kemarin, aku menantang diri sendiri ke sekolah dengan sepeda itu. Sepeda lipat yang praktiknya tidak pernah dilipat, lha untuk apa dilipat. Ya, to?

 Alhamdulillah beberapa kali hari Ahad sudah pemanasan gowes dengan emak-emak tetangga. Kaki sudah akrab dengan pedal sepeda. Dan Sabtu kemarin aku berangkat 06.00 sampai sekolah 06.30. Lumayan kesel.

 Selain jauh, aku melewati underpass. Sudah tidak muda lagi, gaya sekali, aku nekat 'jangan turun, jangan turun'. Ah, memaksakan sekali, ya? Kalau seperti ini, nafsu atau semangat, ya? Sekadar aku pingin menyemangati murid walau terkesan maksa banget. Selama PJJ, tiap  murid kelasku wajib olahraga. Jadi sama-sama berolahraga.  Hasilnya, aku puas dan Alhamduliiah, ternyata aku bisa memecahkan tantanganku sendiri.

 Alhamdulillah lagi, setelah duhur panas tidak terlalu terik. Jadi, aku gowes pulang 12.30 sampai 13.00 persis 30 menit lagi. Yuk, gowes lagi.*

 Purwokerto, 11 Agustus 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar