Ahad, 7
September 2020 adalah libur akhir pekan yang kesekian. Sejak awal masuk tahun
ajaran baru dengan masih ber-PJJ, rasanya setiap hari Minggu ada acara. Apalagi
kalau bukan webinar.
Berbagai
acara di seputar kepenulisan aku ikuti, khususnya yang diselenggarakan oleh SMWK
(Sekolah Menulis Wadas Kelir). Sekolah online yang fokus pada penulisan buku
anak dan parenting ini sering mengadakan kegiatan online untuk menambah ilmu
dan wawasan peserta.
Acara
Minggu pagi kemarin dari Wadas Kelir Publisher adalah bedah buku. Sebuah novel berjudul Teka Teki karya
Kaylanaya Djatmiko sebagai proyeknya sejak akhir kelas 6 SD. Hadir sebagai
pembicara adalah Kaylanaya dan ibunda (Ida Puspitarini) serta pembedah buku Dr.
Heru Kurniawan, M.A.
Kabar
gembira dari acara ini adalah kehadiran Naya, panggilan Kaylanaya, sebagai
siswa kelas 7 SMP Al Irsyad Purwokerto. Secara langsung aku belum pernah
bertemu alumnus SD Al Irsyad 02 ini. Namun, kehadirannya sudah menjadikanku
tambah semangat untuk menemani calon-calon penulis buku selanjutnya yang
sebelumnya baru bisa menerbitkan
buku-buku antologi.
Malam
harinya, aku ikut acara daring lagi dengan tema _Memenjarakan
"Anjay"?
Pemahaman
Holistik atas Dinamika Bahasa Indonesia,_ Acara live streaming ini disaluran
YouTube guru bahasa Indonesia, pukul 19.30 WIB, berupa bincang-bincang bersama
Ibnu Wahyudi, dosen FIB Universitas Indonesia dan Abdul Halim Busro selaku
host. Sebuah obrolan seru karena mengangkat kata anjay yang sedang viral.
Memang
benar, salah satu sisi positif pandemi covid 19 adalah pemanfaatan IT semakin
nyata. Berlibur ke luar kota masih dibatasi, tidak ada salahnya, liburan
dipakai untuk menambah ilmu dan wawasan.
*
Purwokerto,
8 September 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar