Sabtu, 20 Februari 2021

Kok Beda?

 Sudah dua bulan ini sekolah kami mengadakan PJJ Luring. Ya, PJJ yang diadakan secara luar jaringan di akhir pekan. Kegiatn ini bertujuan untuk mengistirahatkan mata siswa dan gawai atau laptopnya.

 Pelaksanaan PJJ luring ini dengan cara sekolah membagikan satu bundel soal dan lembar jawaban. Orang tua mengambil soal di sekolah dengan model drive thrue, tetap mengikuti protokol kesehatan.  Setelah itu, para siswa bisa belajar dan mengerjakan soal-soal tanpa tergantung dengan alat-alat elektronik. Sepekan kemudian, lembar jawaban dikembalikan ke sekolah.

 Pembagian soal luring kali ini bersamaan dengan pemotretan untuk ijazah. Siswa datang ke sekolah sesuai jadwal per kelas agar tidak terjadi penumpukan massa. Kelas putra dan oputri diadakan di tempat terpisah.

 Kendala pertama kali yang dikeluhkan orang tua siswa adalah sempitnya seragam sekolah. Padahal, ketentuam foto menggunakan seragam OSIS. Rupanya pandemi bukan cuma menambah kekraban dengan anggota keluarga, tetapi juga telah menambah berlipat ganda berat badan. Khusunya bagi anak putra. Lain halnya dengan anak putri, meskipun ada keluha yang sama, foto anak putri yang tampak hanya bagian kerudung.

 Yang mengharukan dan membuat saya tertawa sendiri adalah menjumpai banyak hal di luar perkiraan saya. Menjadi wali kelas 7 bulan, baru sekali ini bertemu langsung dengan anak-anak. Beberapa anak saya bisa mengenali langsung dari wajahnya, beberapa masih kesulitan. Bahkan, ada yang di luar dugaan. Kok Beda? Yang saya kira anaknya tinggi besar, ternyata mungil. Sebaliknya yang saya kira kecil, ternyata besar. Selama ini hanya melihat foto dan 1/3 badan saat google meet.

 Momen sebentar dan langka ini saya rancang kedatangan anak 10 menit per kelompok belajar supaya mereka bisa saling menyapa. Selama ini anak-anak lebih sering berinteraksi dengan kelompok belajar lewat grup WA. Malang bagi siswa baru kelas 9 di kelas saya. Ia pindahan dari Bali. Selain jadwal kelompoknya paling akhir, dia datang agak terlambat sehingga hanya bertemu satu anak dari kelompoknya.       

 Purwokerto, 16 Februari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar