Sabtu, 20 Februari 2021

Kebakaran Jenggot

Bapak-Ibu, mohon tulis nama blog panjenengan (jika sudah punya), agar bisa saling kunjung.

Demikian pesan Pak Khoiri, penggerak dan pengasuh grup WA Rumah Virus Literasi, pada Sabtu, 20 Februari 2021, 18.05. Pesan itu diikuti nomor urut satu dan nama blog beliau, dua, tiga, dan seterusnya agar diisi oleh anggota.

Membaca pesan itu, tanpa malu aku pun menanggapi dengan polosnya, “Saya jarang nengok blog sendiri, apalagi ngisi.” Padahal blog itu sudah kumulai sejak 2017. Komenku tersebut berniat menutupi kekurangan diri, tetapi malah semakin menampakkan kelemahan diri yang malas menulis. Hehe…. Benar-benar tidak punya malu, ya?

Aku pikir justru karena tidak punya malu, aku bertahan di RVL. Bersama orang-orang top yang semua jago menulis, mustahil aku mudur. Sayang sekali dan rugi besar. Selama aku masih mau nongol, insayaallah namaku tidak dicoret dari daftar anggota seperti sebagian anggota pada beberapa waktu lalu.

Jadikan blog utk menagih komitmen menulis, Bu. Jadi, menulis karena merasa diwajibkan oleh blog utk mengisinya.

Pesan sambungan Pak Khoiri dari komenku di atas menjadikan aku kebakaran jenggot. Segera aku tuliskan blogku pada nomor 12. Selanjutnya? Ya, selanjutnya aku pindahkan tulisanku di RVL ke blog supaya tidak kosong. Ternyata, tulisanku sekian bulan di grup WA RVL sangat sedikit. Hehe...

 Bismillah, semoga segera aku susulkan tulisan-tulisan selanjutnya.

Terima kasih Pak Khoiri dan Ibu Bapak hebat, telah memvirusiku.

 

Purwokerto, 21 Februari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar