Sabtu, 20 Februari 2021

Salam untuk Eyang

 Masih adakah orang yang tidak memiliki medsos? Jawabannya bisa dipastikan tidak ada. Kalau pun ada, sangat langka, mungkin 1000:1.

 Bagaimana dengan foto profil medsos Anda? Tentu beraneka macam dan satu dua foto itu lebih banyak untuk orang lain sebagai identitas kita. Pemilik malah  melihat dalam ukuran kecil. Kalau tidak percaya, coba saja. Anda menelefon nomor WA teman maka foto profilnya akan tampak jelas di depan hidung.

 Bagaimana dengan foto profil anak remaja? Jangan ditanya. Siapa dia dan bagaimana pribadinya? Cukup dijawab dengan bagaimana foto profilnya. Di sana akan bertebaran foto artis drama Korea, penyanyi KPop, atau tokoh-tokoh anime lainnya.

 Nah, ada satu muridku laki-laki. Tampak jelas di foto profil WA-nya dua sosok laki-laki perempuan. Bukan mama papanya.  Aku menebak mereka adalah eyang-eyangnya.

 "Mas, itu eyang, ya?"

"Iya, Ust. Eyang yang di Boyolali," jawabnya. (Panggilan guru di sekolahku ustaz dan ustazah).

"Ustazah boleh nitip salam?" kataku.

"Boleh, Ustazah."

 Sehari kemudian, ada pesan di ponselku.

"Assalamualaikum Ustazah. Ada salam kembali dari Eyang. Terima kasih."

 Ah, mengapa hal yang sederhana ini membuatku bahagia? Besar kemungkinan eyang-eyang itu juga bahagia. Karena kedua orang tuaku sudah tidak ada? Kalau itu jelas. Keisenganku  ini bisa juga aku lakukan  untuk menyapa siapa saja. Mengapa tidak? Terutama kepada orang yang jarang kita sapa. Hal ini membuat mereka senang, membuat mereka merasa diingat.

 Oiya, kebetulan ini bulan Muharram yang setiap kebaikan kita akan dilipatgandakan  pahalanya. Insyaallah.*

 Purwokerto, 1 September 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar