Sabtu, 20 Februari 2021

Karena Aku Visual?

“Ayo, ikut! Nggak di depan laptop terus,” ajak suamiku Ahad siang kemarin. Awalnya aku enggan, akhirnya berangkat juga. Ya, jalan-jalan, tetapi cuma membeli pakan lele.

Kolam lele di samping rumah lumayan bisa untuk hiburan. Kalau aku pulang dari sekolah, dari memarkir motor langsung pingin memberi makan. Pemandangan yang selalu membuat kangen melihat lele-lele berebut makan.

Sampai di warung penjual pakan. Seorang ibu-ibu berusia sekitar 60 tahun. Ia senedirian melayani para pembeli. Setelah pembeli lain pergi, tinggal aku dan suami yang ia layani.

“Senidirian to, Bu?” tanyaku kepadanya.

“Iya, biasanya ada yang membantu, lagi tidak berangkat.”

“Maaf,” kataku sambal mendekat dan membetulkan kerdudungnya yang tidak rapi.

Ia berterima kasih sekali dan membelai pundakku.

Ya, begitulah. Kadang aku tidak bisa diam melihat sesuatu yang kurang pas dipandang. Mungkin karena aku visual. Bahkan aku sampai hati mengingatkan seseorang yang di giginya terselip secuil cabai merah. Daripada banyak orang yang melihat, mending aku ingatkan. Itu yang di pikiranku.   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar