Rabu, 24 Februari 2021

Kenalkan Anak pada Identitas Dirinya (Parenting/ cerita inspiratif #2)


         Ayah Bunda pernahkah mengalami peristiwa kehilangan anak? Maksud saya anak terlepas dari gandengan tangan kita? Biasanya dalam sebuah kerumunan atau saat kita sedang berbelanja di mal. Seperti peristiwa di bawah ini.

Ting tung ting tung

“Pengumuman untuk pengunjung Mal Satria, seorang  anak bernama Ika sedang menunggu mamanya di pusat informasi. Sekali lagi kami beritahukan bahwa seorang anak bernama Ika sedang menunggu mamanya di pusat informasi. Terima kasih.”

Terdengar suara lembut dari pusat informasi Mal Satria. Sebuah mal terbesar di kota Rina, seorangibu muda dengan satu anak.

“Ika,” jerit Rina spontan membuat orang-orang di sekitarnya menoleh. Rina segera berlari ke pusat informasi, di pojok resepsionis tepat di pintu masuk. Meski sudah jelas keberadaan Ika, Rina masih menyisakan kepanikannya.

Dari jauh tampak gadis kecil 4 tahun sedang berdiri di samping security. Baju birunya, Rina kenal betul, itu Ika, anaknya. Dia tampak baik-baik saja, tetapi tidak dengan suasana hati Rina. Baru dua hari Ika sembuh dari sakit panasnya. Rina terus mempercepat langkah kakinya.

“Ika….” Rina menyapa dengan tenang, mencoba tidak panik.

“Ibu…,” jertinya diikuti tangis yang meledak.

“Loh, tadi tidak menangis, sudah ketemu mamanya malah menangis, Cantik?” sapa resepsionis mal yang berseragam kuning dengan belaian lembutnya.

“Bener, Sayang. Tadi tidak menangis, pintar kok ya?” sanjung Rina agar Ika tenang. Rina memeluk dan menciumi Ika.

“Maaf Mas, tadi dia menangis atau bagaimana?” tanya Rina penasaran

Securiti mal menceritakan kejadian yang dialami Ika dengan rinci. Ternyata Ika hanya tampak kebingungan. Tidak ada tangisan sama sekali. Seorang SPG (Sales Promotion Girl) mengamati. Ika yang melangkah maju, mundur, ke kanan, dan ke kiri mengisyaratkan bahwa dia tidak tahu mau menggandeng siapa. Bukan ibunya yang dia lihat di sekitarnya. SPG itu mencoba mendekati ika.

“Tadi si mbak SPG tanya apa, Dik? Kamu pintar loh, bisa menjawab dengan jelas,” sanjung si resepsionis.

“Ditanya apa tadi, Mbak?” tanya Rina ingin tahu.

Mbak Tias, resepsonis yang tinggi dan cantik itu menceritakan bahwa menurut informasi dari SPG, Ika bisa menjawab ketika ditanya namanya, nama ibu dan ayahnya, bahkan alamat rumah.

“Kadang orang tua lupa kalau sedang berbelanja dengan anak, Bu,” jelas security dengan tgersenyum.

“Benar, Mas. Saya biasanya belanja dengan ayahnya. Saya jadi malu, tadi asyik memilih buah.” Rina sedikit menutupi rasa malu karena lengah saat mengajak anak di tempat umum.

“Kami tidak terlalu khawatir, Bu. Karena kita berada di ruangan. Lebih repot kalau kerumunan out door yang lebih padat pengunjungnya. Tapi dulu pernah Bu, anak tertinggal di mal sedangkan ibunya sudah sampai rumah,” kata securiti keceplosan tawanya.

 Ayah Bunda, ketika anak masih dalam gendongan, jarang ada kejadian anak terlepas atau tertinggal. Misalnya di pasar malam, di sebuah pameran, atau di mal. Namun, ketika anak sudah bisa berjalan, kejadian anak terlepas dari orang tua sangatlah dimaklumi.

Mengenalkan identitas diri pada anak, rupanya menjadi tugas orang tua yang tidak boleh dilewatkan. Perlunya anak menyebutkan hal-hal penting untuk berjasa-jaga seperti cerita di atas. Misalnya nama diri dan nama orang tuanya. Bahkan nama kota atau desanya walaupun tidak sampai RT dan RW. Anak balita menghafal nomor HP belum perlu karena justru khawatir disalahgunakan orang lain.

Ayah Bunda, mengajak anak-anak berjalan-jalan apalagi refreshing adalah hal yang perlu dan bagus. Namun, memastikan kondisi anak nyaman dan aman adalah lebih baik diutamakan.*     

 

Purwokerto, 25 Februari 2021

5 komentar:

  1. Hem... Sangat penting mengenalkan identitas diri pada anak...jadi ngeri membayangkan kejadian seperti yang dikisahkan Bunda...Tetapi lebih penting lagi memperdulikan anak saat belanja...hehehe...

    BalasHapus
  2. Identitas dan identifikasi diri...

    BalasHapus
  3. Saya juga pernah anak ketinggalan di sekolah, untung masih ada tu, sampai di tengah perjalanan pulang gawai berdering, TU mengingatkan jk anak sy ketinggalan he he

    BalasHapus
  4. Waah...terima kasih Bunda ilmunya. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus